Sukses

Sulit Cari Tempat Sampah di Stasiun MRT Jakarta, Ternyata Ini Alasannya

Manajemen MRT Jakarta juga menetapkan aturan terkait prioritas penggunaan eskalator bagi penumpang. Di mana, sisi sebelah kanan dikhususkan bagi penumpang yang ingin mendahului.

Liputan6.com, Jakarta - Banyak penumpang mengelihkan minimnya tong sampah di stasiun MRT Jakarta. Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat, pun memberikan pengertian kepada para penumpang.

Dia menyebut, minimnya tong sampah di stasiun merupakan langkah dan upaya MRT Jakarta untuk mengubah gaya hidup penumpang agar lebih bertanggung jawab terhadap pengelolaan sampah makanan maupun minuman yang dimiliki.

"Jadi, mereka akan menyimpan sampah itu di tas masing-masing untuk kemudian dibuang sendiri," kata Tuhiyat dalam konferensi pers Hari MRT 2024 di Jakarta, Sabtu (23/3).

Selain itu, manajemen MRT Jakarta juga menetapkan aturan terkait prioritas penggunaan eskalator bagi penumpang. Di mana, sisi sebelah kanan dikhususkan bagi penumpang yang ingin mendahului.

"Jadi, kita edukasi bagi penumpang untuk tidak berdiam diri di sisi sebelah kanan. karena itu untuk penumpang yang sedang terburu-buru," bebernya.

Tuhiyat menyampaikan beberapa upaya yang dilakukan untuk mengubah kebiasaan penumpang MRT tersebut telah membuahkan hasil. Kini, penumpang mulai memahami akan pentingnya menjaga kebersihan di area stasiun MRT Jakarta.

"Kalau kita ingat di awal itu ada yang membawa karpet untuk makan dan sebagainya," pungkas Tuhiyat.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

MRT Jakarta Perbolehkan Penumpang Buka Puasa di Kereta dengan Air Putih dan Kurma

Sebelumnya, penumpang PT MRT Jakarta diperbolehkan minum air putih dalam Ratangga saat berbuka puasa selama bulan Ramadhan. Hal ini dilakukan demi kenyamanan selama menggunakan salah satu moda transportasi publik itu.

"Pengguna jasa hanya diperbolehkan berbuka puasa dengan air putih menggunakan botol atau tumbler," kata Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo kepada wartawan di Jakarta, Selasa (12/3/2024).

Ahmad menjelaskan, selain air minum, kebijakan ini memperbolehkan mengonsumsi buah kurma dengan aturan maksimum 10 menit setelah setelah azan Magrib apabila masih di dalam Ratangga atau area berbayar seperti peron atau beranda peron (paid concourse).

Namun Ahmad meningatkan, pengguna MRT tidak diperbolehkan untuk berbuka puasa dengan minuman selain air putih yakni teh, kopi, sirup, soda dan sebagainya serta kudapan selain buah kurma.

"Pengguna jasa diperbolehkan untuk berbuka puasa saat berada di dalam Ratangga maupun area berbayar saat waktu berbuka telah tiba dan melanjutkan kegiatan berbuka puasa di area beranda peron tidak berbayar (unpaid concourse)," jelasnya. dilansir dari Antara.

Di sisi lain, MRT Jakarta juga mengingatkan pengguna jasa untuk tetap menjaga kebersihan Ratangga dan area stasiun dengan membawa kembali sampahnya saat meninggalkan Ratangga atau peron berbayar.

3 dari 3 halaman

MRT Jakarta Beroperasi Normal

Selama Ramadhan, MRT Jakarta beroperasi secara normal yaitu pada hari kerja pukul 05.00-24.00 WIB dengan selang waktu lima menit di jam sibuk dan 10 menit di jam normal.

Sedangkan di akhir pekan/hari libur adalah pukul 05.00-24.00 WIB dengan selang waktu 10 menit.

MRT Jakarta mencatat sebanyak 4.833.104 penumpang menggunakan layanan MRT Jakarta pada Januari-Februari 2024.

Ditargetkan sebanyak 33,7 juta pengguna transportasi MRT pada 2024 dengan jumlah rata-rata 92 ribu penumpang per harinya.

  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.