Sukses

Cerita Pedagang Pasar Tanah Abang Masih Jual Rugi di Bulan Ramadan Ini, Kenapa?

Pasar Tanah Abang mengalami peningkatan pengunjung di bulan Ramadaan 2024. Namun, tak semua pedagang meraup berkah dari hal itu, kenapa?

Liputan6.com, Jakarta Pasar Tanah Abang mengalami peningkatan pengunjung di bulan Ramadan 2024. Berbagai pedagang yang berjualan ini merasakan kenaikan pada omzet penjualannya. Akan tetapi, tidak semua pedagang merasakan percikan keuntungan tersebut. 

Beberapa pedagang di pasar terbesar se-ASEAN ini justru mengalami kelesuan dalam omzet yang diterima di bulan Ramadan tahun ini. 

Seorang pedagang buah segar bernama Lia (50) yang berdagang di Blok F Pasar Tanah Abang mengatakan bahwa omzet yang diterimanya justru saat ini sedang menurun. 

“Justru sekarang mah omzet penjualan lagi menurun. Sekarang mah cuma ambil untung Rp5 ribu per kg” keluh Lia (50) ketika diwawancara oleh Liputan6.com, ditulis Selasa (19/3/2024).

Ia menyatakan bahwa biasanya ia mendapatkan omzet sekitar Rp1 juta hingga Rp3 juta jika ramai akan pembeli. Namun saat ini, ia hanya mendapatkan omzet yang sangat sedikit.

“Untuk tahun ini mah sekarang cuma bisa balik modal, kadang harus jual rugi. Ya gimana lagi, kita harus putar otak” ujar Lia (50).

Pedagang Lainnya

Lain halnya dengan seorang pedagang kerudung bernama Wendri Ramadhan (23) yang juga berdagang di Blok F Pasar Tanah Abang mengatakan ia belum tahu apakah omzet penjualan kerudungnya di Ramadhan tahun ini akan meningkat karena masih di awal bulan Ramadhan. 

“Kalau untuk tahun ini masih kurang tau ya karena kan masih di awal bulan Ramadaan juga jadi agak bingung juga apakah omzet tahun ini akan meningkat apa nggak” ujar Wendri (23).

Akan tetapi, ia menyatakan bahwa omzet di bulan Ramadaan tahun lalu justru menurun.

“Kalo kemaren iya emang menurun. Untuk jumlahnya berapa saya lupa berapa” keluh Wendri (23). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

COVID menjadi biang keroknya?

Kedua pedagang tersebut setuju bahwa pandemi COVID-19 yang melanda dunia menjadi faktor penurunan omzet dagangan mereka.

“Emang kemarin kan gara-gara COVID kan ya semua pasar tutup terus baru normal lagi kan tahun lalu jadi omzetnya ya gitu, kecil” lirih Lia (50).

Sementara itu, Wendri (23) setuju bahwa COVID-19 yang menjadi penyebab omzet penjualan menurun. 

“Ya kan waktu 2020 sampai 2022 kemarin kan banyak yang tutup. Baru normalnya kan tahun kemarin jadi wajar emang menurun omzet kita” ujar Wendri (23)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.