Sukses

MenpanRB Azwar Anas Curhat Diprotes Soal Porsi Fresh Graduate di CPNS Minim

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) Abdullah Azwar Anas mengungkapkan, formasi CPNS bagi fresh graduate tahun ini diperbanyak dari tahun lalu. Angkanya bahkan mencapai sekitar 600.000 orang.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) Abdullah Azwar Anas mengungkap pernah dikomplain oleh fresh graduate. Alasannya karena formasi bagi fresh graduate di penerimaan atau rekrutmen CPNS dinilai masih minim.

Anas mengatakan komplain itu dibandingkan dengan porsi CPNS untuk tenaga honorer. Diketahui, pemerintah memang saat ini tengah menggenjot upaya mengangkat tenaga honorer.

"Selama ini saya dikritik, 'ini pak Menpan, pemerintah ini hanya peduli honorer, emang republik ini republik honorer? Nah kami yang baru lulus, yang siap mengabdi ini kapan kami dikasih formasi?'," ucap Anas dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengadaan ASN 2024, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (14/3/2024).

Dia turut mewanti-wanti para kepala daerah untuk bisa menyediakan porsi untuk talenta digital. Dia enggan porsi talenta digital itu malah tidak disediakan dan tertutup formasi lain.

"Talenta digital jangan lupa dicek formasinya ada enggak. Jangan-jangan dihabiskan untuk formasi yang lain sehingga bapak tidak mendapatkan formasi fresh graduated," tegasnya.

Dia menjelaskan, formasi CPNS bagi fresh graduate tahun ini diperbanyak dari tahun lalu. Angkanya bahkan mencapai sekitar 600.000 orang.

"Ini adalah formasi fresh graduate yang paling besar dalam 10 tahun terakhir. Jadi kalau kemarin fresh graduate itu hanya di Kejaksaan, di Kemlu, kemudian juga hanya di beberapa tempat, jumlahnya tidak besar. Tapi tahun ini fresh graduate kita mencapai hampir 600 ribu orang, jumlah fresh graduated kita," bebernya.

"Ini lah jawaban kita kepada teman-teman yang baru lulus yang fresh graduated," sambung azwar Anas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Formasi Paling Dibutuhkan di Rekrutmen CPNS 2024, Mau Daftar?

Sebelumnya, pemerintah kembali membuka rekrutmen Calon Aparatus Sipil Negara (CASN) di tahun ini. Rekrutmen ini baik untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) maupun pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Rekrutmen tersebut akan dimulai April 2024. 

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas mengungkap,  sebanyak 22 persen kuota CPNS maupun PPPK akan dialokasikan untuk tenaga pendidikan di daerah. Adapun, total kebutuhan ASN 2024 mencapai 2.302.543 formasi.

"Dari total kebutuhan ASN nasional, untuk kebutuhan ASN di Pemda telah disiapkan 419.146 atau 22, 45 persen untuk pemenuhan ASN guru di instansi daerah," ujar Menteri Anas dalam pembukaan Rakor Pengadaan ASN Guru pada Instansi Daerah Tahun 2024 secara virtual, dikutip Selasa (27/2/2024).

Selanjutnya, alokasi formasi CPNS 2024 untuk instansi pusat mencapai 207.247 kuota yang akan dibuka untuk lowongan dosen, guru, tenaga kesehatan, dan teknis. Sedangkan 221.936 kebutuhan PPPK akan dibuka lowongan guru, tenaga Kesehatan, serta tenaga teknis.

Sementara untuk kebutuhan instansi daerah sebesar 483.575 CPNS untuk lowongan teknis, serta 1.383.758 kebutuhan PPPK untuk guru, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis.

 

3 dari 3 halaman

Penataan Tenaga Non-ASN

Usulan formasi sedianya sudah ditutup pada akhir Januari lalu. Saat ini, telah masuk usulan dari 478 instansi daerah untuk formasi guru. Sebanyak 169 instansi daerah mengusulkan 22.142 formasi guru CPNS.

Sedangkan 155.151 usulan PPPK diajukan oleh 467 instansi daerah. Namun, pemerintah membuat kebijakan khusus untuk usulan formasi guru.

"Kami mengimbau daerah agar mengoptimalkan usulan formasi yang sudah disediakan oleh pemerintah," imbau Menteri Anas.

Menteri Anas juga berkomitmen untuk menyelesaikan penataan tenaga non-ASN yang ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.

"Penyelesaian tenaga non-ASN ini kami dasarkan pada database yang ada di BKN," tegas Menteri Anas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.