Sukses

Sri Mulyani: Kontribusi UMKM ke Ekspor Indonesia Cuma 15%

Sri Mulyani meminta BRI untuk memperluas cakupan kredit kepada pelaku UMKM. Mengingat, kontribusi UMKM yang tidak sedikit terhadap perekonomian Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, penyaluran pembiayaan atau kredit perbankan ke sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia masih sangat rendah. Sejauh ini, masih ada kurang lebih 29,2 juta pelaku UMKM yang tak mendapat akses pembiayaan perbankan.

Hal ini berdampak besar ke perekonomian nasional. Salah satunya membuat kontribusi UMKM domestik terhadap kinerja ekspor nasional masih rendah. 

"Kontribusi dari UMKM kita baru 15 persen terhadap total ekspor kita. Salah satu faktor yang menjadi kendala adalah pembiayaan 29,2 juta tidak mampu mengakses pembiayaan ini," kata Sri Mulyani dalam acara BRI Microfinance Outlook 2024 di Menara Brilian, Jakarta, Kamis (7/3/2024).

Padahal, kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia mencapai 61 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan negara anggota G20 maupun di kawasan Asia Tenggara (Asean).

"Saya menggunakan angka yang ada Indonesia 97 persen (UMKM) bertanggung jawab juga job creation (penciptaan lapangan kerja) dilakukan oleh UMKM," bebernya.

Oleh karena itu, Sri Mulyani meminta BRI untuk memperluas cakupan kredit kepada pelaku UMKM. Mengingat, kontribusi UMKM yang tidak sedikit terhadap perekonomian Indonesia.

"Saya berharap Pak Narso (Dirut BRI) bahwa Brilink agen ini bisa menembus dan menjangkau 29 juta orang yang masih belum mendapatkan akses pembiayaan," ucapnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bos BRI Pamer Punya 44 Juta Nasabah UMKM

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, Sunarso mengungkap sejumlah capaian impresifnya dalam menangani kredit ke UMKM. Tercatat, hingga 2024, BRI menangani sampai 44 juta nasabah.

Sunarso bilang, ini jadi capaian setelah terbentuknya Holding Ultra Mikro pada September 2021. Setelah penguatan BRI dengan PT Permodalan Nasional Masani (PNM) dan PT Pegadaian itu berhasil meningkatkan jumlah nasabah berskala kecil.

"Hasil dari Holding Ultra Mikro itu sekarang alhamdulillah sudah bisa menangani nasabah kredit 44 juta nasabah kredit, UMKM. Itu terdiri dari nasabahnya BRI, nasabahnya PNM, dan nasabah Pegadaian," kata Sunarso dalam BRI Microfinance Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (7/3/2024).

Dia menjelaskan, selain mengurus aspek pembiayaan ke UMKM, BRI juga turut melakukan pendampingan. Di samping itu, perlu juga adanya kesadaran dari para nasabah ini untuk bisa menyimpan uangnya atau menabung.

"Mereka juga harus di ajari menabung, dan alhamdulillah di Holding Ultra Mikro ini kita sudah punya rekening tabungan 173 juta rekening tabungan," jelasnya.

 

 

3 dari 3 halaman

Keuangan Inklusi

Pada konteks keuangan inklusif, Sunarso tak berhenti disitu. Dia mencoba juga mempermudah akses keuangan perbankan ke masyarakat bawah. Ini yang dilakukan lewat Agen BRILink.

Agen ini merupakan 'ATM Mini' yang memanfaatkan warung-warung kecil. Sunarso bilang, jaringan ini yang kemudian dikonversi menjadi cabang skala kecil untuk lebih mudah menjangkau masyarakat.

"Jaringan kita yang tadinya berupa cabang-cabang, yang kemudian kadang-kadang orang-orang bawah itu pak segan mau datang ke cabang, makanya lebih senang datang ke tetangganya yang berupa warung. Maka warung kita konversi menjadi cabang, itulah yang kita sebut Agen BRILink," bebernya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.