Sukses

Jokowi Groundbreaking Tahap 6 di IKN Mei 2024 untuk Proyek Pendidikan

Guna mengejar slogan IKN sebagai sebuah world class city for all atau kota dunia untuk semua, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono mengatakan terdapat 12 sektor pembangunan yang jadi prioritas.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) direncanakan akan melakukan proses peletakan batu pertama (groundbreaking) tahap ke-6 di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Mei 2024. Proyek-proyek yang akan dibangun sebagian besar adalah untuk pendidikan. 

Hal itu diutarakan oleh Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono dalam sesi market sounding skema kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) IKN sektor perumahan di Jakarta, Kamis (7/3/2024).

"Targetnya bulan Mei nanti akan ada groundbreaking yang keenam. Pak Presiden sudah lima kali groundbreaking di IKN untuk beberapa investasi, dan keenam bulan Mei targetnya adalah untuk proyek-proyek pendidikan," ujar Agung.

Sektor pendidikan, kata Agung, akan jadi pelengkap untuk mewujudkan IKN sebagai kota as a place to work, to live, to play, and to learn. Sementara IKN sudah memiliki proyek perkantoran, perumahan hingga mal dan tempat olahraga, nantinya ibu kota baru tersebut juga akan memiliki sekolah dan kampus sebagai tempat belajar.

 

"Jadi complete ecosystem to work, to live, to play, and to learn akan terwujud di IKN," imbuh Agung.

 

"Karena di akhir orang akan mengatakan IKN ini jadi enggak sih? Some people make things happen, some others watch things happen, when others even just wonder what has happened. Nanti tahu-tahu (bilang), oh jadi toh," ungkapnya.

World Class City for All

Guna mengejar slogan IKN sebagai sebuah world class city for all atau kota dunia untuk semua, Agung melanjutkan, maka terdapat 12 sektor pembangunan yang jadi prioritas.

"Dari 12 sektor ini, 6 adalah sektor prioritas utama, dan 6 lagi sektor prioritas yang sifatnya tinggi. Yang utama ini di antara 6, salah satunya untuk hunian," kata dia.

Namun, pembangunan itu tak mungkin dilakukan dengan hanya bermodal APBN. Oleh karenanya, Agung menekankan bahwa IKN akan perlu dibangun dengan modalitas utama berasal dari dana non APBN, khususnya investasi.

"Rp 467 triliun kebutuhan pembangunan IKN, Rp 375 triliunnya dari non APBN, dari investasi. Dan, porsi terbesar dari investasi itu dari KPBU, 54 persen Rp 252 triliun," terang Agung.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

36 Perusahaan Amerika hingga Jepang Pantau Investasi Smart City di IKN

Sebelumnya, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menyelenggarakan Market Briefing Smart City I yang diadakan di Jakarta pada Senin, 4 Maret 2024. Agenda ini memiliki tujuan utama untuk memaparkan paket investasi smart city pertama kepada calon pemrakarsa investasi.

Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohammed Ali Berawi mengatakan, kegiatan ini dirancang untuk menyajikan rincian teknis dan skema pendanaan investasi yang akan mendukung transformasi IKN menuju kota cerdas.

"Kami memahami kompleksitas dalam membangun smart city membutuhkan kekuatan kolaboratif yang besar. Kami ingin membuka potensi kolaborasi dalam mewujudkan smart city pada kesempatan kali ini," ujar Ali, Selasa (5/3/2024).

Sejalan dengan hal tersebut, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono menyampaikan, investasi smart city bukan hanya tentang teknologi, tapi juga tentang membentuk kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan termasuk menjaga kelestarian lingkungan di sekitarnya.

"Melalui kegiatan ini, harapannya para calon pemrakarsa investasi dapat melihat potensi besar dalam keempat paket investasi yang ditawarkan," ujar Agung.

3 dari 3 halaman

Daftar Paket Investasi

Keempat paket investasi yang menjadi fokus meliputi Integrated Command Control Centre (Pusat Kontrol Komando Terpadu), Data Center (Pusat Data), Electric Vehicle Charging Station (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum), Smart Poles (Tiang Pintar).

Sebanyak 36 perusahaan, baik lokal maupun internasional, termasuk dari Amerika Serikat, Korea Selatan, Finlandia, China, Perancis, Jerman, Jepang, Belanda, Polandia, Swiss, dan Taiwan menghadiri acara tersebut.

"Partisipasi perusahaan-perusahaan tersebut menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam investasi untuk mewujudkan visi smart city di Ibu Kota Nusantara," imbuh Agung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.