Sukses

Harga Beras Mulai Jinak, Kini Dibanderol Rp 14.000 per Kg

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyebut bahwa harga beras di pasaran mulai turun menjadi Rp14.000 per kilogram (kg) setelah harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani atau di sisi hulu juga turun.

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyebut bahwa harga beras di pasaran mulai turun menjadi Rp14.000 per kilogram (kg) setelah harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani atau di sisi hulu juga turun.

 

“Jadi hari ini dengan harga gabah Rp7.040 per kg, maka otomatis beras itu akan terkoreksi sekitar Rp2.000. Jadi, harganya sekitar Rp14.000 per kg,” kata Arif dalam Rapat Koordinasi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Puasa dan Idul Fitri 1445 Hijriah dikutip dari Antara, Senin (4/3/2024).

Arief menyampaikan bahwa saat ini harga GKP mulai turun dari sebelumnya di atas Rp8.000 per kg, kini secara nasional rata-rata berada di harga Rp7.040 per kg. Dia meyakini apabila harga gabah tersebut sudah turun maka harga beras juga akan terkoreksi signifikan.

Menurut Arief beras sempat mahal lantaran kenaikan harga GKP yang juga mengalami kenaikan. Biasanya, cara simpel menghitung harga beras yaitu dua kali lipat harga GKP.

“Selalu kami sampaikan agar mudah menghitungnya, kalau harganya Rp8.000 atau Rp9.000 per kg, berarti harga berasnya tinggal kalikan dua, jadi Rp16.000 atau Rp18.000 per kg,” jelas Arief.

Harga GKP dan Harga Beras

Menurut Arief, turunnya harga GKP dan harga beras di pasaran setelah memasuki musim panen raya pada Maret-April yang diprediksi akan mencapai 3,5 juta ton.

“Harga akan mulai terkoreksi seiring dengan berjalannya panen yang angkanya kurang lebih 3-3,5 juta ton dari kebutuhan kita 2,5-2,6 juta ton. Panen di Lamongan, Tuban Bojonegoro, Sragen, Ngawi, Demak Grobogan, Lampung, Sumsel,” tutur Arief.

Arief juga berterima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan di bidang pangan yang terus bersinergi dalam menjaga suasana tetap kondusif utamanya untuk perberasan nasional.

“Dalam Sidang Kabinet Paripurna, yang juga dihadiri oleh Pak Mendagri, menteri dan kepala lembaga terkait, Pak Presiden (Joko Widodo) memberikan arahan dan menugaskan kita untuk betul betul memperhatikan ketersediaan pangan dan stabilisasi harga,” tambah Arief.

Badan Pangan Nasional menggelar rapat koordinasi bersama lintas kementerian dan lembaga serta pengusaha di bidang pangan untuk mewujudkan pangan yang terjangkau bagi masyarakat menjelang HBKN Idul Fitri 1445 Hijriah.

Rapat secara hybrid tersebut dipimpin langsung Mendagri Tito Karnavian dan dihadiri sejumlah perwakilan Kemendag, Kemenkeu, Kemenhub, Kementan, Kementerian BUMN, Kemenko Perekonomian, Kepala Bulog, Kepala BPS, Kabareskrim Polri, Gubernur BI, Ombudsman, gubernur dan bupati/wali kota se-Indonesia, sejumlah pengusaha dan asosiasi di bidang pangan dan pihak terkait lainnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Terungkap, Penyebab Stok Beras Langka di Alfamart

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi buka suara terkait kelangkaan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di retail modern yang terjadi beberapa waktu lalu. Kelangkaan beras SPHP ini salah satunya tejadi di Alfamart.

Bayu mengatakan, kelangkaan beras SPHP  produksi Bulog ini karena Alfamart ngambil stok relatif lebih sedikit dibandingkan retail modern lainnya.

"Jika ibu bapak lihat, kalau beberapa kali diberitakan. Misalnya seperti Alfamart yang tidak ada stok, ini karena mereka relatif mengambilnya dibandingkan dengan Transmart, Hypermart, atau Indomaret," kata Bayu dalam  acara Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idulfitri  2024, di Kempinski Hotel, Jakarta, (4/3/2024).

Bayu menekankan, harga beras SPHP produksi Bulog sendiri tidak diperjualbelikan secara bebas oleh retail modern. Adapun, harga eceran tertinggi (HET) beras SPHP dipatok Rp10.900 per kilogram.

"Karena di dalam beras SPHP ini terdapat subsidi, dengan demikian maka mekanismenya dalam penyaluran cukup bebas, cukup leluasa, tapi tidak sama sekali bisa sekadar dijual begitu saja," jelasnya.

Bayu mencatat, realisasi penyaluran beras SPHP mencapai 382.932 ton per 2 Maret 2024. Rinciannya, 50,2 persen beras SPHP disalurkan ke pengecer dan 45,4 persen ke distributor, 3,5 persen melalui Satgas Pangan, 0,3 perse ke BUMN, dan 0,6 persen ke pemerintah daerah.

"Melalui pemda, BUMN dan satgas ini sudah kita lakukan dan tentunya juga melalui ritel modern," bebernya.

 

3 dari 3 halaman

Stok Beras

Sebelumnya, stok beras di sejumlah ritel modern mengalami kelangkaan. Padahal harga beras terus mengalami peningkatan dalam beberapa waktu terakhir.

Pantauan merdeka.com, stok beras di sejumlah mini market, seperti Alfamart, Indomaret hingga Alfamidi kawasan Cilangkap, Jakarta Timur sulit ditemui

Pegawai Alfamart, Dwi mengatakan ketersediaan beras premium masih menunggu kedatangan barang dari pusat.Ia tak menjamin waktu kedatangan stok beras tersebut.

"(Stok beras) kosong, ada kali semingguan ini, belum masuk (beras)," ujar Dwi kepada merdeka.com, Jumat (9/2).

Sementara itu, stok beras mini market Prima Freshmart berlimpah. Beras kemasan dengan ukuran 5 kg dijual dengan harga Rp70.000 per kantong 

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.