Sukses

Apple Setop Proyek Mobil Listrik, Ada Apa?

Apple akan menutup tim Special Projects Group, yang mengerjakan mobil listrik.

Liputan6.com, Jakarta Apple akan menutup tim Special Projects Group, yang mengerjakan mobil listrik. Upaya rahasia Apple untuk membuat mobil untuk bersaing dengan Tesla telah berakhir.

Hal itu menurut laporan Bloomberg, seperti yang dikutip dari CNBC, Rabu (28/2/2024). Program ini mempekerjakan ribuan orang tetapi tidak pernah selaras dengan bisnis inti Apple yaitu gadget dan layanan internet, sehingga menimbulkan kekhawatiran mengenai ke mana Apple akan beralih ke produksi kendaraan.

Laporan rencana Apple untuk membuat mobil awalnya muncul pada 2014, setelah perusahaan tersebut mempekerjakan insinyur otomotif dan personel lainnya dari produsen mobil. Meskipun hanya ada sedikit informasi publik mengenai rencana Apple, perusahaan ini menjalankan sebuah program di mana mobil-mobil otonom milik Apple yang dilengkapi dengan sensor dan pengemudi yang aman berlayar di sekitar area teluk San Francisco.

Grup Proyek Khusus Apple telah mengalami berbagai reorganisasi selama bertahun-tahun, termasuk pemutusan hubungan kerja pada 2019 ketika karyawan dipindahkan ke bagian lain dari perusahaan. Menurut Bloomberg, beberapa karyawan Apple dari industri otomotif dapat bergabung dengan unit kecerdasan buatan generatif.

Apple memiliki usaha otomotif lainnya, seperti perangkat lunak infotainment CarPlay, yang disebut-sebut telah dipasang di 80% mobil baru.

Proyek mobil Apple merupakan bagian dari upaya internal untuk mengidentifikasi teknologi yang dapat diciptakan oleh perusahaan dengan pasar potensial yang besar. Apple terus mengeksplorasi teknologi yang berhubungan dengan kesehatan, khususnya untuk Apple Watch. Bulan lalu, perusahaan ini meluncurkan headset virtual reality pertamanya, Vision Pro.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Saingan Apple

Beberapa saingan Apple di Asia telah investasi signifikan dalam desain dan manufaktur otomotif. Xiaomi, produsen ponsel pintar Android, memperkenalkan kendaraan listrik baru minggu ini. Mitra manufaktur terbesar Apple, Foxconn, mengatakan tahun lalu akan memproduksi mobil listrik.

Apple dan CEO Tim Cook tidak pernah menyebutkan proyek mobil ini secara terbuka, dan lebih sering menyebutnya sebagai pengerjaan "sistem otonom." Ketika seorang pemegang saham bertanya tentang proyek ini pada 2016, Cook bercanda bahwa "ini akan menjadi Malam Natal untuk waktu yang lama."

Sebagai bagian dari ketenangannya, Apple belum mengungkapkan biaya terkait mobil. Secara keseluruhan, perusahaan menghabiskan sekitar USD 30 miliar untuk penelitian dan pengembangan pada 2023, yang mewakili peningkatan 14% dari tahun sebelumnya. Anggaran R&D Apple mencakup investasi dalam perangkat lunak dan fitur baru untuk perangkatnya saat ini, seperti iPhone.

Pada Selasa, 27 Februari 2024, saham Apple naik kurang dari 1% menanggapi berita tersebut. Apple menolak memberikan tanggapan.

 

 

3 dari 4 halaman

Penjualan Vision Pro Diprediksi Bakal Kerek Harga Saham Apple

Sebelumnya diberitakan, harga saham Apple turun sekitar 5% sepanjang tahun ini, banyak analis melihat penurunan tersebut sebagai peluang pembelian. 

Dilansir dari Yahoo Finance, Minggu (18/2/2024), analis di Wedbush, Dan Ives baru-baru ini mempertahankan peringkat belinya pada saham tersebut dan menegaskan kembali target harga jangka pendek sebesar USD 250 atau setara Rp 3,9 juta (asumsi kurs Rp 15.655 per dolar AS). 

Target tersebut mewakili kenaikan 35% dari harga saham saat ini sebesar USD 183 atau setara Rp 2,8 juta. Optimismenya mencerminkan ekspektasi penjualan untuk produk Apple terbaru yaitu headset Vision Pro, yang digambarkan perusahaan dalam siaran persnya sebagai komputer spasial revolusioner yang memadukan konten digital dengan dunia fisik secara mulus.

Penjualan Vision Pro Diprediksi Sentuh 1 Juta Unit

Ives awalnya menetapkan target harga tinggi tahun lalu dengan ekspektasi kuatnya penjualan iPhone 15. Benar saja, Apple melaporkan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan sebesar USD 119 miliar atau setara Rp 1.863 triliun pada kuartal akhir Desember 2023, yang didorong oleh penjualan iPhone.

Ives kini melihat headset Vision Pro Apple produk komputasi besar pertama perusahaan sejak Apple Watch sebagai katalis pertumbuhan yang dapat memberikan keuntungan bagi pertumbuhan pendapatan jangka panjang Apple. Perkiraan penjualannya adalah 600.000 unit pada tahun 2024 dengan penjualan 1 juta unit pada 2025.

Analis dari Bank of America, Wamsi Mohan memiliki perkiraan yang sama untuk 2025, dan dia menaikkan proyeksinya menjadi penjualan hingga 4 juta unit pada 2026.

 

4 dari 4 halaman

Prospek Saham Apple

Saham Apple tidak murah, diperdagangkan dengan rasio harga terhadap pendapatan yang tinggi sebesar 28, dan Vision Pro mungkin memerlukan waktu beberapa saat untuk dapat diterima oleh pelanggan Apple, terutama mengingat harga ecerannya yang tinggi yaitu USD 3.499 atau sekitar Rp 54,7 juta.

Namun, Apple memiliki sejarah panjang dalam menghadirkan produk-produk baru yang membuat orang-orang pada akhirnya tidak dapat hidup tanpanya, namun pada awalnya mereka tidak berpikir mereka menginginkannya. 

Ini adalah bisnis yang sangat menguntungkan, dengan arus kas bebas tahunan hampir USD 100 miliar atau setara Rp 1.565 triliun, dan mencapai titik ini dengan membuat taruhan yang diperhitungkan pada apa yang menurutnya akan disukai pelanggan. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini