Sukses

Erick Thohir Sebut Indonesia Perlu Banyak Mega City Buat Kerek Ekonomi

Menteri BUMN Erick Thohir menuturkan, Indonesia saat ini baru memiliki dua kota berskala besar.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir buka-bukaan syarat Indonesia bisa mengerek angka pertumbuhan ekonomi. Salah satunya, dengan memperbanyak kota-kota besar atau mega city di berbagai titik di Indonesia.

Dia menilai, upaya ini yang dinilai cukup ampuh untuk bisa meningkatkan kinerja ekonomi nasional. Dia membidik juga ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5,5 persen mulai tahun depan.

"Kalau kita ingin pertumbuhan ekonomi kita tetap terus tinggi ya suka tidak suka ya Indonesia harus terus mengembangkan yang namanya kota-kota baru," kata Erick Thohir dalam Groundbreaking Gedung BNI, di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Tangerang, Banten, dikutip Rabu (21/2/2024).

Dia mengatakan, Indonesia saat ini baru memiliki 2 kota berskala besar. Sementara, melihat negara lain yang lebih maju, setidaknya ada 10 kota besar.

Dengan begitu, dia menginginkan adanya kota-kota besar baru di Indonesia. Salah satunya, dia merujuk yang sudah dilakukan Agung Sedayu Group (AGS) di Pantai Indah Kapuk 2. Erick menilai, pengembangan PIK 2 bisa turut mendongkrak ekonomi DKI Jakarta, bahkan nasional.

"Di mana kalau kita benchmarking lagi dengan banyak negara, di banyak negara itu mungkin ada 10 mega city, di Indonesia ini baru terjebak di 2 mega city, yaitu Jakarta dan Surabaya," kata dia.

"Artinya apa? Ketika pertumbuhan kota baru ini menjadi sebuah fondasi daripada pertumbuhan ekonomi salah satunya, karena kita tau pertumbuhan ekonomi kontribusi dari properti tidak kalah pentingnya, nah disitulah kita lihat bagaimana Pantai Indah Kapuk (PIK) ini menjadi satu perluasan yang tidak hanya untuk properti tapi juga pertumbuhan daripada tourism," ia menambahkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Singgung IKN

Pada konteks membangun mega city baru tadi, Erick turut menyinggung hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurutnya, ini jadi upaya pemerintah untuk mendongkrak lebih tinggi ekonomi Tanah Air.

"Sama, seperti Bapak Presiden membangun yang namanya Ibu Kota baru ya tidak lain juga ini bagian mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia secara menyeluruh," ucap dia.

Dia turut mengapresiasi perusahaan swasta dalam konsorsium yang dipimpin Agung Sedayu Group di mana telah mengucurkan investasi membangun IKN. Itu juga tak terlepas dari peran BUMN yang salah satunya menjadi kontraktor pelaksana pembangunan.

"Sekarang bagaimana BUMN sendiri? Kami tentu tidak mau menjadi menara gading, kami selalu terbuka untuk kerja sama dengan private sector," pungkas Erick.

 

3 dari 5 halaman

Agung Sedayu Mau Bangun Kebun Raya dan Mal Duty Free

Sebelumnya, Bos properti Agung Sedayu Group (AGS) Sugianto Kusuma atau Aguan mengatakan, setidaknya ada dua proyek yang dikejar untuk mulai dibangun di Ibu Kota Nusantara (IKN) dalam waktu dekat. Yakni, proyek kebun raya atau botanical garden dan pembangunan mal.

Aguan mengatakan, pihaknya bersama konsorsium pengusaha lokal sudah menyiapkan konsep pembangunannya. Hanya saja, dia belum mendapat lampu hijau dari Otorita IKN.

"Ada, pasti ada (groundbreaking). Kan kita ada CSR untuk Botani Garden. Terus kita ada mau membangun mall juga ada," kata Aguan saat ditemui di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Tangerang, Banten, dikutip Rabu (21/2/2024).

Dia mengaku saat ini masih melakukan komunikasi bersama dengan Otorita IKN dan pemerintah. Misalnya, termasuk mengusung konsep mal bebas bea (duty free) di IKN.

"Mall yang kita sekarang lagi bicara ke pemerintah kalau bisa kan pakai istilahnya duty free," ucapnya.

 

4 dari 5 halaman

Jokowi Bakal Grounbreaking Fasilitas Perbankan dan Pendidikan di IKN

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan kembali memimpin groundbreaking atau peletakan batu pertama kelima yakni fasilitas perbankan dan pendidikan di IKN.

“Insya Allah dalam 2-3 minggu ke depan Presiden akan memimpin kembali groundbreaking yang kelima,” tutur Bambang seperti dikutip dari Antara, Sabtu (17/2/2024).

Ia menuturkan, groundbreaking tahap kelima itu akan meliputi sektor perbankan dan beberapa fasilitas pendidikan.

“Sektor perbankan akan masuk di sana dan beberapa fasilitas pendidikan. Salah satu yang sudah masuk Jakarta International School, tapi di sana jadi Nusantara International School, NIS,” ujar Bambang.

Adapun total investasi publik dan swasta yang masuk IKN hingga Januari 2024 sebesar Rp 47,5 triliun. Sedangkan untuk investasi yang berasal hanya dari swasta sekitar Rp 35,9 triliun yang sudah dilakukan groundbreaking dan sekarang berproses.

Beberapa investor swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga sudah mulai membangun hotel bintang lima, kawasan pergudangan dan logistik, Nusantara Warehouse hingga Nusantara Logistic Hub. Bambang menuturkan, investasi tersebut dapat menjadi sebuah stimulan atau kepercayaan pasar terhadap rencana pemerintah.

"Investasi pemerintah ini akan memicu swasta-swasta lain untuk masuk ke dalam dan makin lama akan macam-macam," ujar.

OIKN menargetkan investasi sebesar Rp100 triliun pada 2024, baik dari publik maupun swasta. Investasi publik tersebut bisa berasal dari BUMN hingga lembaga non-pemerintah.

 

 

5 dari 5 halaman

Pembangunan Istana Negara

Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) mengungkapkan pembangunan Istana Negara di IKN, Kalimantan Timur, telah mencapai 55 persen per 8 Februari 2024.

Kementerian PUPR memastikan pembangunan Istana Negara, lapangan upacara, kawasan istana dan Kantor Presiden tetap sesuai target serta diharapkan bisa selesai, dan dapat dimanfaatkan untuk Upacara HUT Kemerdekaan RI pada 2024 ini di IKN.

Perayaan HUT Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2024 di IKN, Kalimantan Timur, menjadi titik awal perpindahan ibu kota negara, secara bertahap dari DKI Jakarta ke Nusantara. Presiden RI juga mengatakan perayaan HUT Ke-79 Kemerdekaan RI diselenggarakan di IKN Nusantara pada 17 Agustus 2024.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini