Sukses

Prabowo-Gibran Unggul di Pemilu 2024 versi Hitung Cepat, Kepercayaan Investor Makin Kuat

Prabowo-Gibran untuk saat ini masih unggul dalam hitung cepat hasil Pemilu 2024. Lantas, bagaimana kepercayaan investor?

Liputan6.com, Jakarta Proses hitung cepat atau quick count masih terus berjalan. Hingga saat ini, pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka atau Prabowo-Gibran terpantau unggul.

Suara yang dicatatkan oleh banyak lembaga survei pun tak tanggung-tanggung. Rata-rata berkisar di 50-60 persen mengarah pada Prabowo-Gibran. Lantas, bagaimana dampaknya ke ekonomi dan pelaku usaha?

Ekonom Indonesia Strategic and Economic Action Institution (ISEAI) Ronny P Sasmita menilai tingkat kepastian ekonomi ke depan semakin jelas. Ramalannya, kegiatan ekonomi Indonesia akan kembali pada posisi sebelum pemilu.

"Hasil Quick Count sudah memberikan sinyal jelas kepada pasar bahwa pemilu berkemungkinan besar hanya satu putaran. Artinya, tingkat kepastian ekonomi akan kembali ke masa sebelum hiruk-pikuk pemilu dimulai," kata Ronny kepada Liputan6.com, Kamis (15/2/2024).

Dia melihat adanya kecenderungan berlanjutnya kebijakan yang saat ini sudah diterapkan terkait investasi dan aspek terkait lainnya. Pasalnya, hasil quick count merujuk pada keunggulan dari Prabowo-Gibran, dimana keduanya dekat dengan pemerintahan saat ini.

"Pelaku pasar sudah mendapatkan gambaran jelas bahwa akan ada keberlanjutan berbagai kebijakan yang ada saat ini, karena sinyal dari quick count memang mengarah ke calon yang menyuarakan isu keberlanjutan," tuturnya.

Kepercayaan Investor Makin Kuat

Atas kondisi ini, Ronny memandang kepercayaan pelaku pasar dan calon investor akan semakin kuat. Misalnya, dari yang semula masih menahan-nahan (wait and see), usai adanya prediksi hasil dari quick count, bisa kembali memutuskan pengembangab usaha kemudian.

"Secara teknis tentu berarti bahwa para investor yang masih dalam posisi wait and see sebelumnya, saat ini tentu sudah kembali bisa fokus memikirkan rencana riil untuk berinvestasi, baik investasi baru maupun ekspansi usaha," urai Ronny.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Peluang Investasi

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menuturkan, pemilihan umum (pemilu) selesai, ada ruang untuk dapat optimalkan pencapaian target investasi Rp 1.650 triliun.

Bahlil menuturkan, Pemilu 2024 menjadi tantangan untuk mencapai target investasi 2024 sebesar Rp 1.650 triliun. “Pada setiap masa pemilu dunia akan berkorelasi ke ekonomi,” ujar Bahlil seperti dikutip dari Antara, Rabu (14/2/2024).

Bahlil juga berharap agar Pemilu 2024 hanya berlangsung satu putaran. Ia menilai, investor pun mendapatkan kepastian lebih cepat terkait siapa pemimpin Indonesia seiring pemilu satu putaran.

Ia menuturkan, melalui satu putaran, Indonesia jadi memiliki waktu lebih panjang untuk optimalkan upaya realisasi target investasi Rp 1.650 triliun.

"InsyaAllah kalau selesai pemilu, sudah ada hasilan, maka ada ruang untuk kita bisa mengoptimalkan pencapaian target Rp 1.650 triliun,” ujar dia.

Jika pemilu hanya berlangsung satu kali putaran, ia menuturkan, rencana investasi sudah dapat digenjot sejak Maret 2024.

 

3 dari 3 halaman

Realisasi Investasi

Kementerian Investasi/BKPM membukukan realisasi investasi 2023 mencapai Rp1.418,9 triliun, atau melampaui target yang ditetapkan Presiden Jokowi sebesar Rp1.400 triliun (101,3 persen) dengan total penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.823.543 orang.

Capaian realisasi investasi sepanjang Januari-Desember 2023 itu tumbuh 17,5 persen secara tahunan (year on year) dibandingkan capaian tahun 2022 yang mencapai Rp1.207,2 triliun.

Realisasi investasi sepanjang tahun lalu terdiri atas realisasi penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp744,0 triliun atau setara 52,4 persen dari total realisasi investasi dan realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp674,9 triliun atau mencapai 47,6 persen. Secara tahunan, realisasi PMA 2023 tumbuh 13,7 persen, sedangkan PMDN tumbuh 22,1 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.