Sukses

Pejabat The Fed Minneapolis Proyeksi Suku Bunga AS Dipangkas 3 Kali sepanjang 2024

Pasar telah menetapkan harga yang agresif tahun ini bagi The Fed, dengan penurunan suku bunga pertama diperkirakan terjadi pada Mei 2024, dan lima penurunan poin persentase total terjadi sebelum akhir tahun, menurut alat FedWatch dari CME Group.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Federal Reserve Minneapolis, Neel Kashkari memperkirakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) hanya akan menurunkan suku bunga beberapa kali tahun ini, bertentangan dengan ekspektasi pasar.

“Duduk di sini hari ini, menurut saya, dua atau tiga pemotongan tampaknya cocok untuk saya saat ini,” kata Presiden Federal Reserve Minneapolis Kashkari, dikutip dari CNBC International, Kamis (8/2/2024).

 

“Tetapi sekali lagi, saya tidak ingin berprasangka buruk, tapi itu naluri saya, berdasarkan data yang kami miliki sejauh ini,” ungkapnya dalam wawancara Squawk Box CNBC.

 

Pasar telah menetapkan harga yang agresif tahun ini bagi The Fed, dengan penurunan suku bunga pertama diperkirakan terjadi pada Mei 2024, dan lima penurunan poin persentase total terjadi sebelum akhir tahun, menurut alat FedWatch dari CME Group.

Namun, banyak pejabat The Fed menolak narasi tersebut.

Ketua The Fed Jerome Powell pekan lalu dalam wawancara “60 Menit” di CBS sepenuhnya menyampingkan prediksi bulan Maret, dan mengatakan dia mengharapkan para pembuat kebijakan untuk bergerak hati-hati ketika mengukur kemajuan inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi AS.

“Kita hanya perlu melihat data inflasi aktual untuk memandu kita,” kata Kashkari.

“Sejauh ini, datanya sangat positif. Saya harap ini terus berlanjut. Lalu pertanyaannya adalah, seberapa cepat kita mulai menurunkan suku bunga?,” ujar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Anggota Tanpa Hak Suara

Kashkasri menambahkan bahwa ada “argumen kuat yang menunjukkan bahwa kita bisa berada dalam lingkungan dengan tingkat suku bunga yang lebih tinggi dan lebih lama di masa depan.”

Sebagai informasi, Kashkari sendiri merupakan anggota tanpa hak suara tahun ini di Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang menetapkan tingkat suku bunga.

Awal pekan ini, dia menulis esai yang dimuat di situs The Fed Minneapolis di mana dia menyatakan bahwa tingkat suku bunga dana riil jika disesuaikan dengan inflasi mungkin tidak setinggi yang terlihat.

Dalam serangkaian kenaikan yang berlangsung dari Maret 2022 hingga Juli 2023, FOMC menetapkan suku bunga acuan pinjaman semalam dari mendekati nol ke kisaran target antara 5,25%-5,5%, tertinggi dalam 23 tahun.

Namun, data ekonomi tetap solid selama periode tersebut.

 

3 dari 3 halaman

Suku Bunga Tak Banyak Tekanan di Ekonomi

Menurut Kashkari, tren tersebut menunjukkan suku bunga mungkin tidak memberikan tekanan yang besar terhadap perekonomian seperti yang diharapkan.

Pertumbuhan pasar tenaga kerja tetap kuat karena konsumen terus berbelanja.

“Itu semua merupakan kabar baik, dan hal ini memberi tahu saya bahwa mungkin kebijakan moneter tidak memberikan tekanan yang besar terhadap permintaan seperti yang kita bayangkan,” katanya.

“Hal ini memberi kita lebih banyak waktu untuk mengakses data tersebut sebelum kita mulai menurunkan suku bunga. Jadi menurut saya ini adalah hal yang bagus untuk dihadapi,” beber Kashkari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini