Sukses

Ekonom Sebut Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen Para Capres Sulit Dicapai

Target pertumbuhan ekonomi yang dipatok menentukan arah menuju Indonesia menjadi negara maju

Liputan6.com, Jakarta Ketua Institut untuk Demokrasi, Ekonomi, dan Ekologi The Habibie Institute, Didik J Rachbini menilai target pertumbuhan ekonomi yang diusung para Calon Presiden (Capres) bakal sulit dicapai. Diketahui, hampir seluruhnya mematok ekonomi Indonesia bisa tumbuh 7 persen.

Didik menargetkan, ekonomi Indonesia hanya akan tumbuh di kisaran 5 persen. Ini berlaku untuk tahun ini dan tahun depan.

"Tahun ini, tahun depan gak akan tumbuh 5 persen, akan tumbuh di bawah 5 persen. Kalau di bawah 5 persen, itu gak kemana-mana," ujar Didik dalam Diskusi Publik The Habibie Institute, di Jakarta, Selasa (6/2/2024)

Dia mengatakan, target pertumbuhan ekonomi yang dipatok menentukan arah menuju Indonesia menjadi negara maju.

Guna mengejar itu, diperlukan tingkat PDB Indonesia sebesar USD 10.000. Namun, saat ini PDB Indonesia baru sekitar USD 4.800.

"Untuk bisa menjadi negara maju, negara yang lepas dari middle income trap itu perlu USD 10.000. Itu dengan seperti sekarang, itu diprediksi 50 tahun, 40 tahun, tergantung yang memprediksi ya. Jadi kita harus tumbuh 6,5 persen, memang pernah zaman SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) 6,5 persen tetapi ketika harga-harga komoditas naik tinggi sekali, langsung tumbuh 6,5 persen. Tapi begitu itu ilang, ilang," bebernya

Dia juga membandingkan dengan angka pertumbuhan ekonomi pada zaman kepemimpinan Soeharto. Saat itu, ekonomi Indonesia tumbuh 7-8 persen. Menurutnya, angka ini sulit untuk dikejar kedepannya.

"Dimana kuncinya? Kalau ekonominya tumbuh 6-7 persen, industrinya 10 persen, 11 persen, ekspornya 25 persen, ya meskipun bunga tinggi, bunganya 15 persen di zaman itu, tapi karena kencang (kinerja ekonominya), bisa bunga itu dikompensasi dengan pertumbuhan korporasi yang tinggi," jelasnya

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sulit Dicapai

Melihat kondisi saat ini, Didik mengatakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi itu sulit dicapai oleh para Capres terpilih. Mengingat, besaran PDB Indonesia yang saat ini juga rentan akan kondisi kemiskinan.

"Nah, seperti ini tidak akan lagi. Pada masa pak Prabowo atau masa Anies, atau masa siapa saja yang terpilih nanti, dia akan kesulitan menjalankan visi-misinya untuk menjadi maju," tegasny

"Kan sekarang (PDB) kita USD 4.800, USD 4.800 tuh rentan, kemiskinan itu akan banyak, seperti negara Amerika latin menjadi republik banana yang akan terus naik turun," sambungnya.

Dia berkaca pada masa lampau dimana ekonomi Indonesia bisa tumbuh 7 persen. Caranya, disokong dengan rencana sistematis yang disusun pemerintah.

"Jadi, saya global saja, ini akan sulit dikerjakan, kenapa pada waktu itu berhasil 7 persen? Ada rencana yang sistematis dari pemerintah yaitu structure adjustment yang dilakukan memang banyak kritik, dimana effort seluruh usaha ekonomi itu ditujukan untuk mempunyai kapasitas bertanding di internasional," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.