Sukses

Bos BI Pede Ekonomi Indonesia di Atas 5%: Coba Cari Negara Lain yang Bisa

Perry Gubernur Bank Indonesia Perry Wajiyo menegaskan posisi Indonesia menjadi salah satu negara di dunia dengan kinerja perekonomian yang moncer.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5 persen pada tahun ini dan tahun depan. Dia menilai tak ada negara lain di dunia yang menyaingi torehan tersebut di masa-masa penuh tantangan kedepannya.

Dia menjelaskan, tren pertumbuhan ekonomi Indonesia terus meningkat. Pada 2024 ini, diprediksi ekonomi Indonesia tumbuh sekitar 4,7-5,5 persen. Kemudian, naik lagi menjadi 4,8-5,6 persen di 2025 mendatang.

"Di Indonesia, mari kita lihat, bahwa optimis pertumbuhan ekonomi kita tahun ini insyaAllah bisa sedikit di atas 5 persen. Yaitu kisaran 4,7 (persen) sampai 5,5 (persen). Bapak ibu sudah tau titik tengahnya berapa," kata Perry dalam Forum Stabilitas Moneter di Tengah Dinamika Ekonomi 2024, di Jakarta, Kamis (1/2/2024).

"Tahun depan, insyaAllah bisa naik 4,8 (persen) sampai 5,6 (persen). Bapak ibu sudah tau titik tengahnya berapa, naik. Probabilitasnya insyaaAllah tidak di bawah 5 persen," sambungnya.

Perry menilai, prediksi ini menegaskan posisi Indonesia menjadi salah satu negara di dunia dengan kinerja perekonomian yang moncer. Dia tak menampik adanya gelombang-gelombang tantangan kedepannya. Namun, hal itu sudah masuk dalam mitigasinya.

"One of the best economic performance. Apakah ada gelombang-gelombang, apakah ada kemudian risiko? Lah wong hidup kan begitu, makanya yang harus kita dorong terus adalah pertumbuhan kredit, supaya RBC-nya naik, investasi, konsumsi, ya itu lah yang kami koordinasikan dengan pemerintah, tapi kan optimis," paparnya.

Atas ramalan itu, Perry Warjiyo menantang untuk mencari perbandingan negara lain dengan kinerja ekonomi setara Indonesia. Hanya 2 negara yang disebutnya mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang terbilang tinggi, yakni India dan Vietnam.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tak Ada Negara Lain

Namun, dia bilang, tidak ditemukan negara lain yang mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen dalam masa sulit. Diketahui, ada tantangan pasca pandemi Covid-19 yang berdampak pada ekonomi global.

"InsyaaAllah sedikit di atas 5 persen tahun ini dan di atas 5 persen tahun depan. Lihat seluruh dunia, cari negara lain yang pertumbuhannya tidak lebih rendah dari 5 persen pada saat-saat yang sangat sulit," kata dia.

"Yang di atas 5 persen mostly adalah paling India, ada beberapa negara lain, ya mungkin Vietnam kali ya serperti itu. Tapi yang bandingannya Indonesia monggo dicari ngider seluruh dunia supaya kita optimis gak ngeluh," imbuh Perry.

Sejalan dengan ramalan pertumbuhan ekonomi itu, Perry menegaskan inflasi Indonesia juga tetap akan terjaga di kisaran 1,5-3,5 persen. Ditambah lagi dengan surplus perdagangan yang masih bagus.

"Inflasi InsyaaAllah tetap terkendali 1,5-3,5 persen tshun ini dan tahun depan. Eksternal surplus perdagangan masih bagus," pungkas Perry Warjiyo.

 

3 dari 3 halaman

Ekonomi Indonesia Masih Baik

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkap ada dampak terhadap ekonomi global disaat adanya pemilihan umum (pemilu) di 54 negara di dunia. Ini menjadi lanjutan dinamika ekonomi sejak beberapa tahun terakhir.

Perry mengatakan, gelombang dinamika ekonomi global saat ini tidak sebesar seperti yang terjadi 2-3 tahun lalu. Namun, hal ini yang perlu diwaspadai juga kedepannya.

"54 negara mengadakan pemilu tahun ini dan tentu saja ada dinamika politik accross the globe, thats visit (berpengaruh ke Indonesia)," ujar Perry dalam Forum Stabilitas Moneter di Tengah Dinamika Ekonomi 2024, di Jakarta, Kamis (1/2/2024).

Dia mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi di beberapa negara besar terfragmentasi. Misalnya ada Amerika Serikat dan China yang terpantau turun. Namun, India dan Indonesia masih mengalami tren kenaikan.

"Sumber-sumber pertumbuhan terjadi fragmentasi, Amerika turun, Tiongkok melempem, India masih naik, Indonesia? Thank's Godness, bersyukur, we are one of the best economic performance of the world, itu yang kita lakukan," tegasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.