Sukses

Riset INDEF Ungkap Kampus UMKM Shopee Jadi Program Pelatihan Terpopuler

Program pelatihan UMKM dari Shopee menjadi program yang paling banyak diketahui oleh UMKM dibanding program pelatihan dari e-commerce lainnya.

Liputan6.com, Jakarta Kehadiran berbagai platform digital telah memberikan dampak positif bagi perkembangan bisnis UMKM di Indonesia. Hasil riset Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) berjudul “Peran Platform Digital terhadap Pengembangan UMKM di Indonesia” yang dirilis 25 Januari 2024 lalu, secara garis besar mengungkapkan bahwa penggunaan platform digital dalam bisnis dapat membantu para pelaku UMKM meningkatkan omzet bisnis dan menciptakan lapangan kerja baru.

Terlepas dari berbagai dampak positif tersebut, nyatanya para pelaku UMKM di lapangan masih sering menghadapi tantangan dalam mengoptimalkan penggunaan platform digital. Seperti, ketatnya persaingan antar pelaku usaha dalam platform digital (96,46 persen) dan kurangnya keterampilan tenaga kerja dalam penggunaan platform digital (83,46 persen).

Data ini sejalan dengan Status Literasi Digital di Indonesia 2023, hasil survei kolaborasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Katadata Insight Center (KIC), nilai total indeks literasi digital Indonesia di 2023 baru berada di level 3,65. Angka ini masih tergolong rendah untuk mencapai target indeks maksimal di level 5.

Sebagai upaya meningkatkan keahlian digital para pelaku UMKM tanah air, beberapa platform e-commerce seperti Shopee, Lazada, dan Tokopedia secara aktif mengadakan berbagai program pelatihan UMKM. Program pelatihan ini bertujuan untuk membantu UMKM semakin naik kelas bahkan mampu menjangkau pasar global.

Melalui pelatihan itu, para UMKM dapat mempelajari topik yang paling dasar seperti membuat toko di e-commerce, mengelola toko online, meningkatkan pesanan dengan menggunakan berbagai fitur dan program kampanye, hingga cara menjangkau pembeli di luar negeri.

Riset INDEF mengungkapkan beberapa contoh program pelatihan UMKM yang diadakan oleh platform e-commerce, antara lain Blibli University, Kampus UMKM (Ekspor) Shopee, Sekolah Kilat Seller Tokopedia, Seller University Tiktok, dan Lazada University. Hasil riset INDEF menunjukkan bahwa 34,65 persen dari total responden UMKM mengetahui informasi tentang inisiatif program pelatihan UMKM yang diadakan oleh platform e-commerce.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Program Pelatihan UMKM Populer

Riset INDEF mencatat bahwa program pelatihan UMKM yang diadakan oleh Shopee adalah program yang paling banyak diketahui oleh UMKM dibanding program pelatihan UMKM dari e-commerce lainnya. Tiga program pelatihan UMKM yang paling banyak diketahui oleh para UMKM adalah Kampus UMKM (Ekspor) Shopee (25,98 persen), Program Ekspor Shopee (17,32 persen), dan Sekolah Kilat Seller Tokopedia (6,30 persen).

Staf Ahli Hubungan Antar Lembaga, Kementerian Koperasi dan UKM, Riza Damanik menyampaikan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan perusahaan digital yang ada untuk terus melakukan pendampingan dalam mendorong program digitalisasi UMKM.

“Inisiatif kolaborasi dengan perusahaan seperti Shopee, Lazada dan lain-lain sudah berjalan. Kami juga berusaha mendorong mereka untuk semakin aktif dan terlibat untuk terus melakukan pendampingan, selain yang sudah dilakukan oleh pemerintah. Kita berharap engagement-nya juga bisa semakin besar,” jelas Riza Damanik dalam acara diskusi publik INDEF untuk memaparkan hasil riset.

Guna meningkatkan keahlian digital para pelaku UMKM sangat diperlukan kerja sama dari semua pihak, termasuk pemerintah, sektor industri hingga masyarakat luas. Kehadiran program pelatihan digital UMKM yang diadakan platform e-commerce ini tentunya dapat membantu pemerintah mendorong digitalisasi UMKM.

Untuk diketahui, berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, pemerintah saat ini sedang menargetkan sebanyak 50% UMKM digital pada tahun 2030.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.