Sukses

Pembangunan Tanggul Laut Raksasa untuk Menyelamatkan 50% PDB Indonesia

Sebagai tulang punggung ekonomi nasional justru masyarakat di wilayah pesisir pulau Jawa masih hidup memprihatinkan akibat permasalahan banjir rob.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto ikut berperan dalam pembangunan pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) di wilayah Pantura Jawa. Ia mengungkapkan alasan mengapa tanggul laut raksasa perlu dibangun. 

Prabowo mengatakan, pembangunan tanggul laut tersebut demi menyelamatkan perekonomian pulau Jawa yang merupakan tulang punggung ekonomi nasional.

"Tadi disampaikan pak Menko (Airlangga), bahwa Jawa masih menyumbang lebih dari 50 persen PDB (Produk Domestik Bruto). Sehingga, saya kira semakin urgent kita memusatkan perhatian kepada kondisi ini," kata Prabowo dalam acara Seminar Nasional Pembangunan Tanggul Laut, di Kempinski Hotel, Jakarta, Rabu (10/1/2024).

Ironisnya, lanjut Prabowo, sebagai tulang punggung ekonomi nasional justru masyarakat di wilayah pesisir pulau Jawa masih hidup memprihatinkan akibat permasalahan banjir rob. Permasalahan ini mengemuka saat dirinya melakukan aktivitas kampanye di berbagai wilayah pesisir Jawa.

"Tiap berapa tahun saya kampanye, dan kunjungi daerah-daerah itu dari 2014 saya lihat keluarga-keluarga itu yang hidup di ruang tidur, ruang makan air setinggi lutut. Anak-anak mereka hidup di tengah lalat, nyamuk, sampah. Ini membuat saya bertanya kepada diri saya apa yg saya bisa buat untuk segera merubah," ujar Prabowo.

Oleh karena itu, Prabowo mendorong percepatan pembangunan tanggul laut raksas (giant sea wall) di wilayah Pantura Jawa. Dia berharap, pembangunan tanggul laut raksasa tersebut akan menyelamatkan perekonomian pulau Jawa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya.

"Kita harus kumpulkan otak-otak terbaik bangsa, segera kita percepat pembangunan giant sea wall untuk selamatkan bangsa Indonesia, terutama 50 juta masyarakat yang hidup di Pantura Jawa, ekonomi yang begitu besar, sehingga pertumbuhan ekonomi berjalan," pungkas Prabowo.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Viral Tanggul Laut Raksasa di Jakarta Utara Bocor, Ini Penjelasan Pemprov DKI Jakarta

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta membantah adanya kebocoran tanggul laut raksasa atau giant sea wall usai video viral menyebut adanya kebocoran tanggul laut raksasa di Jakarta. Adapun giant sea wall masuk proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum menyebut, tanggul yang bocor dalam rekaman video TikTok itu ialah Tanggul Pengaman Pantai Nizam Zachman, Jakarta Utara. Tanggul ini milik Pemprov DKI Jakarta.

 "Tanggul Nizam Zachman dibangun oleh Pemprov DKI 2014/2015," kata Ika saat dikonfirmasi, Rabu (4/10/2023).

Ika menyampaikan, perbaikan tanggul tersebut bakal dilakukan Pemprov DKI. Sejumlah pemangku kepentingan seperti PT Pelabuhan Indonesia dan PT Perikanan Indonesia akan turut dilibatkan dalam perbaikan tanggul.

"Pemprov DKI dalam hal ini Dinas SDA sedang menyusun rencana perbaikan tanggul Nizam Zachman, dan terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait yaitu PT Pelindo (Pelabuhan Indonesia) dan Perindo (Perikanan Indonesia)," jelas Ika.

Menurut Ika, kebocoran tanggul tidak berdampak pada aktivitas warga yang tinggal di sekitar pantai. Sebab, lokasi tanggul yang bocor berada jauh dari rumah-rumah warga.

"Saat ini kebocoran tidak terpengaruh dengan aktifitas warga, karena lokasinya jauh dari pemukiman warga," kata dia.

Lebih lanjut, Ika menjelaskan pembagian lokasi kewenangan pengerjaan menjadi pembeda tanggul yang merupakan proyek NCICD dan tanggul swasta. Sedangkan, tanggul Nizam Zachman merupakan proyek NCICD fase A tanggul laut.

Diketahui, proyek NCICD terdiri dari tanggul laut raksasa (giant sea wall) dan tanggul pantai. Pemprov DKI Jakarta fokus melanjutkan pembangunan 11 kilometer (km) proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) fase A tanggul pantai.

Dalam hal ini, Pemprov DKI bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menyelesaikan proyek tersebut. Pada proyek ini, DKI juga bersinergi dengan pihak swasta yakni PT Pelindo untuk membangun sarana bagi masyarakat di lahan timbul seperti taman dan lapangan basket

"Tanggul yang saat ini sedang dibangun bertahap untuk diselesaikan (KemenPUPR dan Pemprov DKI) adalah tanggul pengaman pantai dan muara Kali (NCICD fase A)," ucapnya.

Sementara itu, terkait pembangunan tanggul laut (giant sea wall), Pemprov DKI juga bersinergi dengan pemerintah pusat, seperti Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) perihal konsep tata ruang tanggul laut raksasa atau giant sea wall tersebut.

3 dari 3 halaman

Viral di Media Sosial

Untuk diketahhui, beredar video dengan narasi tembok tanggul Giant Sea Wall Jakarta mengalami kebocoran. Video diunggah ke media sosial oleh akun Instagram @Jerhemynemo. Video juga ia bagikan di akun TikTok.

"Tanggul Laut Raksasa Jakarta! Atau The Great Sea Wall of Jakarta. Tembok di Jakarta yang memisahkan air laut dan daratan supaya gak tenggelam," bunyi keterangan akun @Jerhemynemo dikutip Rabu, 27 September 2023.

Dalam video yang diunggah, kekasih dari Erika Richardo ini memperlihatkan kondisi terbaru tanggul yang dibangun pada 2014 lalu.

"Guys, tau enggak kenapa tanggul ini terkenal banget? Karena kalo enggak ada tembok ini Jakarta udah tenggelam. Jujur ini temboknya rada menyeramkan," ujar Owen.

Tak hanya itu saja, Owen juga mengungkapkan jika air laut yang berada persis disebelah tembok telah lebih tinggi dibandingkan daratan. Hal ini juga terlihat dari kondisi masjid terbengkalai yang telah tenggelam sebagian.

"Buktinya, ini ada masjid yang terbengkalai karena tenggelam lho disebelahnya. namanya masjid Wal Adhuna yang ada di Jakarta Utara," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.