Sukses

Harga Emas Dunia Loyo Lagi, Saatnya Beli?

Harga emas di pasar spot turun 0,2% menjadi USD 2.035,97 per ounce, pada pukul 14:27 ET (1927 GMT). Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup 0,2% lebih rendah pada USD 2.047,7.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas turun tipis pada perdagangan Rabu. Para pedagang bersiap untuk serangkaian data ekonomi yang akan dirilis minggu ini yang dapat memberikan petunjuk baru mengenai jalur kebijakan moneter bank sentral AS.

Dikutip dari CNBC, Kamis (21/12/2023), harga emas dunia di pasar spot turun 0,2% menjadi USD 2.035,97 per ounce, pada pukul 14:27 ET (1927 GMT). Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup 0,2% lebih rendah pada USD 2.047,7.

Indeks dolar menguat, membuat emas batangan kurang menarik bagi pembeli luar negeri.

Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures Daniel Pavilonis mengatakan, harga emas seharusnya stabil di atas USD 2.000 dan sebagian besar diperdagangkan lebih tinggi dengan mempertimbangkan risiko geopolitik di pasar, termasuk pemilu AS tahun depan, yang dapat mendorong pengelola keuangan untuk meningkatkan portofolio emas mereka.

"(Saat ini) kami melihat sesi yang diredam. Saat kita memasuki minggu ini, volumenya akan mulai menghilang," kata dia.

Pengetatan Moneter The Fed

Pekan lalu, Federal Reserve AS mengindikasikan fase pengetatan moneternya telah berakhir dan penurunan suku bunga akan terjadi pada tahun 2024.

Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic pada hari Selasa mengatakan saat ini tidak ada “urgensi” untuk menurunkan suku bunga AS mengingat kekuatan perekonomian.

Suku bunga AS yang lebih rendah meningkatkan daya tarik emas. Pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga sekitar 79% pada bulan Maret, menurut alat CME FedWatch.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Prediksi Harga Emas

Dalam waktu dekat, harga emas dapat diperdagangkan antara USD 1.950 dan USD 2.150, dengan volatilitas yang dipicu oleh data makroekonomi dan ekspektasi terkait penurunan suku bunga AS di masa depan dan risiko geopolitik yang tidak terduga, kata Intesa Sanpaolo dalam sebuah catatan.

“Mengingat perkiraan prospek ekonomi makro kami, dan risiko geopolitik dan resesi yang signifikan yang membebani perekonomian global, kami berpendapat bahwa tahun 2024 dapat menjadi tahun yang positif bagi emas," tulisnya.

Investor menunggu sejumlah data ekonomi AS minggu ini, termasuk laporan indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti bulan November, ukuran inflasi dasar yang disukai Federal Reserve yang akan dirilis pada hari Jumat.

Perak naik 1,2% menjadi USD 24,32 per ounce, sementara platinum bertambah 1,3% menjadi USD 966,35. Paladium turun 0,7% menjadi USD 1,214.72. 

3 dari 4 halaman

Harga Emas Kemarin

Kemarin, harga emas menguat pada hari Selasa karena dolar AS dan imbal hasil Treasury merosot sementara investor menunggu sejumlah data ekonomi AS yang akan dirilis minggu ini yang dapat memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai jalur suku bunga Federal Reserve.

Dikutip dari CNBC, Rabu (20/12/2023), harga emas di pasar spot naik 0,6% menjadi USD 2,038.59 per ounce. Harga emas berjangka AS ditutup 0,6% lebih tinggi pada USD 2,052.1.

Kenaikan ini dibantu oleh penurunan indeks dolar sebesar 0,4%. Sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun berada di dekat level terendah sejak Juli.

Investor membeli emas karena insentif bagi masyarakat untuk melepaskannya lebih sedikit, dengan pasar bertaruh Federal Reserve akan memangkas suku bunga sebelum mereka mencapai target inflasi 2%, kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.

Pengaruh Suku Bunga

Imbal hasil obligasi dan suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost memegang emas tanpa bunga.

Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pekan lalu bahwa kebijakan moneter The Fed kemungkinan akan dilakukan dengan kebijakan moneter yang ketat, dengan diskusi mengenai pemotongan biaya pinjaman akan “diperhatikan.” Namun, beberapa pejabat Fed menolak ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga.

 

4 dari 4 halaman

Peluang Penurunan Suku Bunga

Pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga sekitar 75% pada bulan Maret, menurut alat CME FedWatch.

Para pedagang menantikan serangkaian data ekonomi AS minggu ini, termasuk laporan indeks pengeluaran konsumsi pribadi inti bulan November yang akan dirilis pada hari Jumat, yang dianggap sebagai ukuran inflasi yang mendasari pilihan The Fed.

Pertanyaannya adalah kapan The Fed akan menurunkan suku bunganya, jadi kami tidak melihat adanya koreksi penurunan harga emas yang signifikan di masa mendatang, kata Commerzbank dalam sebuah catatan.

Ekspor emas Swiss turun pada bulan November sebagian karena penurunan pengiriman ke India, data bea cukai Swiss menunjukkan pada hari Selasa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.