Sukses

Selamat Hari Guru 2023, Ini Dia Deretan Guru yang Jadi Miliarder Dunia

Setiap tahunnya tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Tak bisa dipandang sebelah mata ternyata mantan guru ini sukses menjadi miliarder dunia.

Liputan6.com, Jakarta Setiap tahunnya tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Peringatan Hari Guru Nasional dibuat untuk mengapresiasi kerja keras para guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Sebagai informasi, Hari Guru Nasional sendiri ditetapkan berdasarkan keputusan presiden pada tahun 1994. 

Berdasarkan Keppres Nomor 78 Tahun 1994 dan juga UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, 25 November dipilih sebagai Hari Guru Nasional dan diperingati bersamaan dengan berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Di tahun 2023 ini, Hari Guru Nasional memasuki peringatannya yang ke-29. Sementara itu tema yang diangkat pada peringatan Hari Guru Nasional 2023 adalah "Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar".

Tak hanya di Indonesia, dunia juga ada peringatan Hari Guru Sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Oktober. Fakta menarik lainnya, ternyata juga ada guru yang berkat kelihaiannya berbisnis, bisa menjadi miliarder.

Berikut daftar guru yang sukses menjadi miliarder dunia.

1. Jack Ma

Jack Ma merupakan salah satu orang terkaya di China dan ikut mendirikan Alibaba Group, perusahaan e-commerce terbesar di negara itu. Alibaba menjalankan Taobao, situs belanja online, bersama dengan Tmall, fasilitator toko online. Ma menjabat sebagai ketua eksekutif perusahaan hingga dia mengundurkan diri pada 2019.

Ma juga memiliki saham di dua perusahaan industri hiburan Tiongkok dan layanan pembayaran online.

Mantan guru bahasa Inggris, Ma baru-baru ini menjadi berita karena sumbangannya yang meluas untuk mencegah penyebaran virus corona, menurut BBC. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Byju Raveendran

Byju Raveendran merupakan guru matematika yang mendirikan perusahaan edtech Byju's. Byju lahir pada tahun 1980 di desa Azhikode  Kerala, India dari pasangan Raveendran dan Shobhanavalli, masing-masing, guru fisika dan matematika.

Pada tahun 2007, Byju mendirikan bisnis persiapan ujian Kelas Byju dan perusahaan tersebut berkembang. Kemudian, pada tahun 2011, ia mendirikan Byju's bersama istrinya, Divya Gokulnath

3. Zhong Huijuan

Zhong Huijuan merupakan mantan guru kimia, yang menjadi CEO Hansoh Pharmaceutical Group Co. Hansoh Pharmaceutical adalah perusahaan obat psikotropika terbesar di China.

Lewat Hansoh Pharmaceutical, Zhong Huijuan tercatat menjadi perempuan terkaya di Asia. Dia juga menjadi wanita terkaya di dunia yang mempunyai usaha sendiri.

Pada tahun 2021, ia adalah orang terkaya ke-89 di dunia menurut Forbes , dengan kekayaan bersih US$ 19,7 miliar. 

 

 

 

 

3 dari 4 halaman

Jack Ma Tunda Rencana Kurangi Kepemilikan Saham di Alibaba, Ini Alasannya

Miliarder Jack Ma hentikan rencana mengurangi kepemilikan saham di Alibaba setelah saham raksasa e-commerce China tersebut anjlok.

Mengutip CNBC, ditulis Jumat (24/11/2023), pendiri Alibaba Jack Ma menunda rencana memangkas kepemilikan saham di raksasa e-commerce setelah harga sahamnya turun. "Jack Ma belum menjual satu saham pun,” ujar Chief People Officer Alibaba, Jane Jiang kepada karyawan dalam memo internal yang dilihat CNBC.

Jiang menuturkan, saham Alibaba saat ini diperdagangkan di bawah valuasi sebenarnya perusahaan. Hal ini menjadi alasan Jack Ma belum kurangi kepemilikan sahamnya.

Pada pengajuan peraturan pekan lalu, Alibaba mengungkapkan Jack Ma ingin jual 10 juta saham dengan nilai USD 870 juta. Rencana itu terungkap dalam pengajuan peraturan pada 16 November, saat itu Alibaba merilis laba yang berakhir September 2023.

Sebagai bagian dari rilis labanya, Alibaba menuturkan, tidak akan lagi melakukan spin-off dari bisnis komputasi awannya, sesuatu yang sedang dipantau secara ketat oleh investor. Hal ini membuat saham Alibaba anjlok sekitar 9 persen.

Namun, rencana menjual saham tersebut dibuat pada Agustus, dan kebetulan dipublikasikan pada 16 November, ujar Jiang.

Pada Agustus, saham Alibaba yang terdaftar di Amerika Serikat diperdagangkan di kisaran USD 101. Pada Rabu, 22 November 2023, harga saham Alibaba ditutup di level USD 78,94. Itu berarti jika Jack Ma menjual 10 juta saham, keuntungannya akan mencapai USD 789,4 juta, jauh lebih rendah dari USD 870 juta yang diinginkan.

 

4 dari 4 halaman

Jual Saham

Jiang menambahkan, rencana Jack Ma menjual saham dengan harga jual lebih tinggi menunjukkan kepercayaan terhadap bisnis tersebut. Alibaba tidak dapat dihubungi untuk diminta komentar.

Jack Ma dan kerajaannya menjadi sasaran Beijing sebagai bagian dari tindakan keras yang lebih luas terhadap sektor teknologi China yang berupaya kuasai kekuatan raksasa domestiknya.

Pendiri Alibaba telah mendedikasikan waktunya untuk mengajar dan melakukan penelitian di berbagai bidang seperti ilmu pertanian. Alibaba telah mengalami perombakan bersejarah pada 2023 dengan membagi perusahaan menjadi enam kelompok bisnis dan mengganti CEO-nya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini