Sukses

E-Commerce Bantu Pulihkan Ekonomi Indonesia Usai Dihantam Pandemi Covid-19

Industri e-commerce memberikan peluang untuk memacu perekonomian Indonesia di masa pemulihan setelah pandemi Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf Vinsensius Jemadu mengatakan pameran e-commerce bertajuk China International E-commerce Industry Expo (CIEIE) dan Indonesia E-commerce Production Sourcing (EPSE) 2023 yang diselenggarakan secara bersama tersebut mempertemukan antar para pelaku usaha Indonesia dan China.

Acara tersebut memberikan kesempatan untuk saling bertukar informasi dan bertukar pengalaman antar pelaku usaha Indonesia dan China.

"Acara ini memperkuat hubungan strategis antara Indonesia dan China dalam perdagangan,” ucapnya dikutip Jumat (29/9/2023). 

Dia menambahkan industri e-commerce memberikan peluang untuk memacu perekonomian Indonesia di masa pemulihan setelah pandemi Covid-19. Perilaku konsumen telah berubah adanya paradigma dari aktifitas ekonomi offline ke online.

“Belanja online menjadi bagian kehidupan masyarakat, saat ini produk dari Sabang dapat dinikmati oleh masyarakat Merauke berkat e-commerce ,” terang Vinsensius Jemadu.

Seketaris China Council for the Promotion of International Trade (CCPIT) Commercial Sub-council Ren Guiying mengatakan acara CIEIE-EPSE 2023 bertepatan dengan peringatan 10 tahun pembentukan kemitraan strategis antara Indonesia dan China, serta peringatan 10 tahun peluncuran inisiatif One Belt One Road (OBOR).

“Acara ini bertujuan untuk mengadakan industri e-commerce lintas negara untuk mempererat kerja sama perdagangan antara Indonesia dan China,” ucapnya.

CIEIE-EPSE 2023 merupakan bentuk kerja sama antara Indonesia dan China untuk membangun bersama e-commerce, mendukung perusahaan kedua negara dalam melakukan kerja sama, melakukan kerja sama di seluruh rantai industri e-commerce, memperluas kerja sama ekonomi digital, dan melakukan pelatihan dan penelitian e-commerce bersama.

“Kerja sama ini untuk pembangunan berkelanjutan antara kedua negara, serta bersama-sama dan pembangunan daerah di kedua negara,” ucap Ren Guiying.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

E-Commerce Dilarang Jual Barang Impor di Bawah USD 100, UMKM Semringah

Pemerintah telah mengesahkan Permendag 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE).

Aturan tersebut merupakan hasil revisi Permendag 50/2020 Nomor 50 Tahun 2020 tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik yang sebelumnya berlaku, guna melindungi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta menciptakan equal playing field dalam perdagangan di Indonesia.

Dalam revisi Permendag, terdapat salah satu poin yang mengatur tentang batas minimum harga untuk barang crossborder minimal USD 100. Harga minimum tersebut bisa dikecualikan apabila barang impor yang dijajakan telah masuk dalam positive list yang ditetapkan oleh menteri.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo), Edy Misero, menyatakan sangat setuju dengan langkah Pemerintah yang membatasi penjualan barang impor di bawah USD 100.

"Alhamdulillah kalau peraturan nomor 50 itu bisa direvisi lebih cepat lebih baik, artinya rencananya USD 100 ke bawah dilarang dijual, misalnya di-commerce maupun di sosial commerce," kata Edy kepada Liputan6.com, Kamis (28/9/2023).

3 dari 3 halaman

Berdampak Baik bagi UMKM

Menurutnya, pembatasan tersebut berdampak baik bagi UMKM, dimana Pemerintah membuka ruang atau pasar bagi pelaku UMKM agar bisa berkembang lebih baik.

"Kalau dilarang barang impor di masuk dijual dengan harga di bawah, itu artinya ruang pasar USD 100 ke bawah itu menjadi ruang baru bagi pelaku UMKM," ujarnya.

Oleh karena itu, dengan dibukanya ruang oleh Pemerintah, maka pelaku UMKM harus segera bergegas untuk mengisi pasar tersebut. Selain itu, peran masyarakat juga diperlukan untuk mendorong UMKM dengan cara membeli produk UMKM.

"UMKM ya bergegas mempersiapkan dirinya, jangan leha-leha, jangan santai-santai, bergegas! mempersiapkan dirinya agar pada saat pasar itu terbuka untuk pelaku UMKM itu sudah siap. Terus masyarakat Indonesia juga harus berpihak kepada produk lokalnya, agar kita dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.