Sukses

Produksi Migas Meningkat, PHE Diyakini Bisa Saingi Perusahaan Dunia

Perusahaan diketahui mampu meningkatkan produksi migas pada tahun ini serta berbagai ekspansi di luar negeri, seperti Aljazair layak diapresiasi.

Liputan6.com, Jakarta Kinerja Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina yang menunjukkan tren positif diharapkan membawa BUMN tersebut mampu bersaing dengan perusahaan migas global.

Perusahaan diketahui mampu meningkatkan produksi migas pada tahun ini serta berbagai ekspansi di luar negeri, seperti Aljazair layak diapresiasi.

"Berbagai capaian tersebut, bisa menjadi jalan bagi PHE untuk sejajar dengan perusahaan kelas dunia," ujar Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Satya Widya Yudha melansir Antara, Kamis (24/8/2023).

Terkait peningkatan produksi yang diraih PHE, menurut Satya hal itu sangat penting dalam menjaga ketahanan energi nasional, karena dengan demikian dapat menjamin ketersediaan pasokan.

"Kalau gas untuk mempertahankan konsumsi dalam negeri. Sedangkan ketersediaan pasok minyak untuk mengurangi impor,” ujarnya.

Selain itu dalam jangka panjang, tambahnya, kinerja PHE harus diletakkan ke dalam strategi ketahanan energi yang secara perlahan mengarah pada dekarbonisasi.

Secara terpisah praktisi migas Harry Poernomo menyatakan peningkatan produksi bagi perusahaan hulu migas seperti PHE menjadi indikator keberhasilan perusahaan.

Naiknya produksi PHE menurutnya juga akan mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri, yang pada gilirannya akan juga mengurangi pengeluaran devisa untuk impor.

PHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) sehingga produksi migas sebesar 1046 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD) atau peningkatan 8% dari tahun lalu.

Capaian ini didukung melalui penyelesaian rencana kerja pengeboran 7 sumur eksplorasi, 359 sumur pengembangan, 371 workover dan 16.286 well services. Selain itu, PHE juga mencatatkan survei Seismik 3D sepanjang 478 km2.

Sebelumnya Corporate Secretary PHE Arya Dwi Paramita menyatakan perusahaan juga berhasil melakukan capaian strategis antara lain mendapatkan award WK eksplorasi dengan mayoritas sumber daya gas di Peri Mahakam & Bunga yang di Indonesia timur, East Natuna di area perbatasan negara Indonesia-Malaysia-Vietnam dan project strategis nasional Masela.

Temuan eksplorasi gas di Wilela, Wolai kompleks dan Mantapu 1-X juga dinilai mendukung babak baru ketahanan energi dan transisi gas nasional kedepan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kado HUT ke-78 RI, PHE Tekan Emisi Karbon Melebihi Target

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku Subholding Upstream Pertamina mencatatkan pengurangan emisi sampai bulan Juli 2023 mencapai 480 Kilo Ton C02eq atau 110% dari target di bulan Juli lalu yang dilakukan baik dari Regional maupun Anak Perusahaan terafiliasi.

Direktur Pengembangan dan Produksi PHE Awang Lazuardi menyampaikan strategi yang dimiliki perusahaan dalam mendukung dekarbonisasi.

‘’PHE telah menjalankan 6 pilar dekarbonisasi yaitu energy demand & efficiency, gas recovery & asset integrity, low carbon power, low carbon heat, CCUS/CCS dan offsetting melalui natural based solution. Pencapaian PHE ini merupakan salah satu bukti komitmen Pertamina Hulu dalam melaksanakan dekarbonisasi bersamaan dengan pelaksanaan program kerja untuk mendukung ketahanan energi nasional," jelas Awang dikutip Minggu (20/8/2023).

Subholding Upstream Pertamina konsisten dan berkomitmen dalam mendukung program Pemerintah untuk mencapai target penurunan emisi sebesar 29% pada tahun 2030 dan Net Zero Emission pada tahun 2060.

Selain peresmian uji coba injeksi CO2 yang telah dilakukan pada Oktober 2022 di Pertamina EP Jatibarang Field, beberapa program kerja dalam mendukung dekarbonisasi juga dilaksanakan di lingkungan Subholding Upstream Pertamina.

‘’Regional Sumatera memiliki proyek optimalisasi pemanfaatan gas suar untuk bahan bakar turbin pada 2 fasilitas operasi dan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya WK Rokan fase 1 bekerja sama dengan Pertamina Power Indonesia,” tambah Awang.

 

3 dari 3 halaman

Optimalisasi

Selain itu, PHE juga melakukan optimalisasi pengoperasian gas fuel yang dilakukan secara bertahap setiap tahun dan low carbon fuel switching melalui penggunaan biosolar B30 sebagai bahan bakar untuk marine fleet di Mahakam.

Program eksisting dekarbonisasi ini merupakan fase pertama sembari meletakan fundamental untuk fase 2 dan 3 terkait implementasi ccs ccus dan carbon trading yang termasuk si pilar strategy ESG PHE

Pertamina Hulu Energiselaku Subholding Upstream Pertamina juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai partisipan/member sejak Juni 2022. PHE akan terus mengembangkan pengelolaan operasi di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang Environmental Friendly, Socially Responsible dan Good Governance.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini