Sukses

Proyek Akses STS Martadinata Tol Serpong-Cinere Target Rampung Kuartal III 2023

PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PT PP target pembangunan akses Simpang Tak Sebidang (STS) Martadinata Tol Serpong-Cinere rampung kuartal III 2023.

Liputan6.com, Jakarta PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PT PP target pembangunan akses Simpang Tak Sebidang (STS) Martadinata Tol Serpong-Cinere rampung kuartal III 2023.

Proyek yang dimiliki oleh PT Cinere Serpong Jaya, anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk ini dikerjakan dengan masa pelaksanaan selama 13 bulan. Dengan target bisa selesai pada triwulan ketiga tahun ini.

Hal itu diungkapkan Presiden Komisaris PTPP Andi Gani Nena Wea saat blusukan ke lokasi proyek di Tangerang Selatan, Banten, Rabu (21/6/2023).

"Kami berharap proyek konstruksi pembangunan STS RE Martadinata di Jalan Tol Cinere - Serpong dapat diselesaikan tepat waktu yang diiringi dengan kualitas terbaik," ujarnya.

Adapun lingkup pekerjaan proyek akses STS Martadinata Tol Serpong-Cinere ini antara lain, pekerjaan pembangunan Simpang Tak Sebidang RE Martadinata (akses IC Pamulang), pelebaranoverpass Bukit Indah, pelebaran overpass Cabe Raya, dan penyelesaian konstruksi main road STA 61+310 – STA 61+322 pekerjaan beautifikasi main road sepanjang 10,14 km.

Lebih lanjut, Andi Gani turut mengingatkan agar tim proyek terus meningkatkan performance Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di dalam setiap kegiatan proyek.

"Proyek yang menghasilkan kualitas dan kinerja yang baik akan sia-sia jika terjadi kecelakaan kerja di dalam pelaksanaannya. Tidak ada supermen yang ada 'superteam," tegasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pengoperasian SPAM

Pada hari yang sama, Andi Gani juga meninjau pengoperasian Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) Angke di Tangerang Selatan, Banten. Adapun proyek ini dikelola oleh PT Tirta Tangsel Mandiri (TTM) yang merupakan bagian dari anak usaha PTPP yaitu, PP Infrastruktur.

Andi Gani memastikan kualitas air mineral hasil produksi TTM tak perlu diragukan. Bahkan, ia sempat mencoba air mineral hasil produksi TTM.

"Jernih ya airnya. Segar dan sehat pasti nih. SPAM Angke menghasilkan kualitas air yang baik, bersih, dan jernih, sehingga diharapkan dapat mendorong penjualan perusahaan. Dengan penjualan yang baik tentunya perusahaan akan terus bertumbuh secara berkelanjutan," ujarnya.

Sebagai informasi, TTM dimiliki oleh PT PP Infrastruktur dengan porsi kepemilikan sebesar 99 persen. Sementara sisanya 1 persen dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Karyawan PT PP.

Bentuk kerjasama yang dilakukan yaitu, Business to Business (B2B) dengan skema Built Operate Transfer (BOT) dengan masa kerjasama selama 30 tahun.

SPAM Angke memiliki kapasitas produksi 200 liter per detik dan 100 liter per detik operasi dengan lingkup pelayanan di wilayah Kecamatan Ciputat, Kecamatan Ciputat Timur, dan Kecamatan Pamulang.

3 dari 4 halaman

Konstruksi Rampung, Tol Serpong-Cinere Seksi II Siap Uji Laik Kuartal I 2022

Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usahanya PT Cinere Serpong Jaya (CSJ) selaku pengelola Jalan Tol Serpong-Cinere telah merampungkan konstruksi Seksi II ruas Pamulang-Cinere sepanjang 3,64 km. Selanjutnya, PT Cinere Serpong Jaya target memasuki tahap uji laik fungsi (ULF) yang diproyeksikan dapat terlakana pada kuartal I 2022.

Direktur Utama PT Cinere Serpong Jaya Mirza Nurul Handayani menjelaskan, proses uji laik fungsi merupakan tahap terakhir dari rangkaian progres pembangunan Jalan Tol Serpong Cinere ruas Pamulang-Cinere sebelum dioperasikan."Progres konstruksi Jalan Tol Serpong Cinere Ruas Pamulang-Cinere telah rampung sejak November 2021 lalu dan saat ini masih dalam proses Serah Terima Sementara (PHO). Kami berharap ULF bisa dilaksanakan di triwulan I Tahun 2022 untuk memastikan kelayakan jalan tol," terangnya, Kamis (27/1/2022).

ULF dilaksanakan untuk memastikan semua persyaratan teknis dan kelengkapan jalan yang ada di ruas jalan sesuai dengan standar manajemen dan keselamatan lalu lintas. Kegiatan ULF dilaksanakan oleh tim evaluasi yang terdiri dari unsur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Perhubungan, hingga Korlantas Polri. Dengan kesiapan fasilitas dan pelayanan operasional yang telah disiapkan, Mirza optimis Jalan Tol Serpong Cinere ruas Pamulang-Cinere lulus tahap ULF.

Mengenai jadwal pengoperasian ruas ini, target pengoperasiannya menyesuaikan dengan rampungnya pekerjaan pembangunan dari Jalan Tol Cinere-Jagorawi Ruas Limo-Kukusan yang dikelola oleh PT Translingkar Kita Jaya.

"Hal ini karena ujung dari main road Jalan Tol Serpong Cinere Ruas Pamulang-Cinere di Km 35+250 akan tersambung langsung dengan main road dari Jalan Tol Cinere-Jagorawi Ruas Cinere-Limo. Jika kedua ruas ini telah tersambung maka akses keluar terdekat untuk pengguna jalan adalah Gerbang Tol (GT) Limo yang akan dioperasikan oleh PT TLKJ," jelasnya.

"Peningkatan LHR (lalu lintas harian rata-rata) kendaraan akan meningkat mengingat adanya potensi pengguna jalan dari wilayah Bogor, Ciawi dan sekitarnya (Jalan Tol Jagorawi), serta dari wilayah Jakarta Selatan dan Depok (Jalan Tol Desari) yang dengan mudah dan cepat mengakses wilayah Serpong, Kunciran hingga Bandara Soekarno-Hatta melalui Jalan Tol JORR 2," sambungnya.

4 dari 4 halaman

JORR 2

Senada, Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru juga mengingatkan, sejak April 2021 lalu, Jalan Tol Cengkareng-Batuceper-Kunciran dan Tol Serpong-Cinere telah dioperasikan serta menyambung Jalan Tol Kunciran-Serpong yang telah lebih dahulu beroperasi pada 2019.

Ketiga ruas jalan tol yang masuk ke dalam jaringan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 ini menambah alternatif dari/dan menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

"Pengguna jalan tol dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta dapat mengakses GT Benda Utama yang jaraknya dengan bandara kurang dari 10 menit. Dengan melewati jaringan Jalan Tol JORR 2 menuju Bandara Soekarno-Hatta, untuk pengguna jalan yang tinggal di sekitar Jabotabek juga dapat menghindari kepadatan yang berpotensi terjadi di Jalan Tol Sedyatmo yang merupakan akses utama dari Jalan Tol JORR 1 dan Jalan Tol Dalam Kota baik dari arah Tanjung Priok maupun arah Cawang," tuturnya.

  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini