Sukses

Belum Banyak Dilirik, Industri Ini Ternyata Bisa Serap Banyak Tenaga Kerja

Potensi nilai ekonomi dari pengolahan limbah B3 sangatlah besar terutama dalam membuka lapangan kerja hingga meningkatkan income negara.

 

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong mengapresiasi upaya PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui pengolahan limbah B3.

Menurut dia, saat ini perusahaan tersebut merupakan salah satu perusahan terbaik Indonesia karena memiliki banyak fasilitas modern. Salah satunya Poly Chlorinated Biphenyls atau PCBs.

"Saya berkesimpulan perusahaan ini (PPLI) adalah salah satu perusahaan terbaik di Indonesia untuk pengolahan limbah B3," ujar Alue saat meninjau PCBs PPLI di Klapanunggal, Bogor, dikutip Jumat (2/6/2023).

Alue mengatakan, potensi nilai ekonomi dari pengolahan limbah B3 sangatlah besar terutama dalam membuka lapangan kerja hingga meningkatkan income negara. Potensi tersebut dapat dilihat dari semakin banyaknya limbah industri yang menghasilkan B3.

Alue berharap, berkembangnya perusahaan PPLI dapat membuka ruang ekspansi ke berbagai daerah lain di seluruh Indonesia. Apalagi saat ini banyak ceceran limbah yang ada di sungai, hutan dan hamparan laut di seluruh daerah.

"Sebab persoalan sampah dan limbah itu bukan hanya persoalan bangsa Indonesia, tetapi juga persoalan global. Bahkan ke depan akan dibuat Konferensi tingkat dunia khususnya mengenai plastik. Karena itu saya berharap perkembangan industri pengolah limbah semakin banyak dan kita bisa ekspansi ke daerah lain," katanya.

Saat ini, kata Alue, pemerintah sudah memiliki kebijakan strategi nasional dan kebijakan strategi daerah dengan target pengurangan limbah sampai 30 persen dan penanganan limbah B3 hingga 75 persen. Dengan begitu, Alue yakin limbah yang mengalir ke lautan dapat ditekan secara maksimal.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pengolahan Canggih

Di lokasi, Alue meninjau langsung beberapa fasilitas pengolahan canggih milik PPLI seperti insenrator, landfieel, laboratorium sampai Poly Chlorinated Biphenyls atau PCBs. Dengan tinjauan ini dia mengaku yakin PPLI dapat menjadi perusahaan unggul yang dapat diandalkan negara.

Direktur Teknikel Suport dan Sheq PPLI, Elpido, mengatakan bahwa pengolahan limbah yang dilakukan PPLI selama ini sudah mencakup proses pengumpulan, pengangkutan hingga proses pengolahan. Hal itu sesuai dengan izin yang diberikan pemerintah dalam hal ini KLHL.

"Selanjutnya kami melakukan kontrak dengan Industri migas, Kemudian limbah cair, industri otomotif, rumah sakit dan puskesmas dan food. Kami memastikan beberapa valuta B3, kemudian menganalisa sesuai dengan ijin yang kami miliki," jelasnya.

3 dari 4 halaman

Uni Emirat Arab Jalin Kesepakatan Tangani Limbah di IKN Nusantara

Sebelumnya, perusahaan asal Dubai Alserkal Group-Envirol menandatangani Non Disclose Agreement (NDA) dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (Otorita IKN) dalam bidang pengelolaan limbah, terutama limbah fat, oil, and grease (FOG).

Kesepakatan ini didapat dalam kunjungan kerja sama internasional yang berlangsung di Dubai, Uni Emirat Arab untuk mendorong program kota pintar dan kota hijau (smart and green city) di IKN Nusantara.

Alserkal Group telah menandatangani NDA dengan Otorita IKN untuk menetapkan standar pembuangan FOG. Metode pembuangan limbah minyak goreng dan lemak makanan yang tepat, diharapkan mampu melestarikan infrastruktur lingkungan di IKN Nusantara.

Anggota Board of Directors Alserkal Group Maher Al Kaabi mengatakanmn, dengan menyoroti bahaya limbah di Nusantara, secara langsung perusahaannya telah menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.

"Penetapan standar pengelolaan limbah FOG ini penting. Pengalaman Alserkal Group dalam mengelola dan mengimplementasikan proyek serupa dengan pemerintah PEA diharapkan dapat diterapkan di Indonesia, khususnya di Ibu Kota Nusantara," ungkapnya dalam keterangan tertulis milik Otorita IKN, Minggu (14/5/2023).

Sementara Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono menilai, penandatanganan NDA tersebut ditengarai menjadi sinyal positif bagi pembangunan IKN Nusantara, bahkan iklim investasi di Indonesia.

"Ini adalah bukti bahwa minat investasi dari Timur Tengah mengalami kemajuan. Uni Emirat Arab adalah salah satu mitra dan saudara bagi Indonesia. Bahkan, nama Presiden Joko Widodo menjadi nama jalan di Abu Dhabi, Ibu Kota pemerintahannya. Semoga Persatuan Emirat Arab menjadi bagian dari pembangunan Ibu Kota Nusantara," tuturnya.

Setelah penandatanganan NDA, perusahaan asal Dubai tersebut berminat melakukan MoU langsung dengan Otorita IKN. 

4 dari 4 halaman

IKN Nusantara Jajakan Investasi Energi Terbarukan ke Investor Timur Tengah

Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menawarkan sejumlah peluang investasi kepada investor Timur Tengah, terkait pengembangan energi terbarukan yang akan dikembangkan di IKN Nusantara.

Penjajakan itu salah satunya dilakukan pada pertemuan khusus dengan ADQ (sovereign wealth fund milik Abu Dhabi) dan Masdar (perusahaan pengembang energi terbarukan) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Dalam kesempatan itu, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono bersama Indonesian Investment Authority (INA) melakukan diskusi terbuka dengan stakeholder UEA.

Pada pertemuan tersebut, Agung menyampaikan, Otorita IKN dan ADQ menggelar pembahasan terkait immersed tunnel, solar panel, dan perumahan dengan skema public private partnership (PPP).

"Dengan lokus pembahasan immersed tunnel seperti jalan tol atau jalur kereta api (dari dan ke bandara), penerapan solar panel dengan skala besar dalam durasi tertentu, dan sektor perumahan yang akan dibangun di IKN Nusantara," jelasnya dalam keterangan tertulis, Minggu (14/5/2023).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.