Sukses

Cerita Mahasiswa Asal Lombok Ahmad Munjizun yang Raih Gelar Doktor di Amerika Serikat Tuai Perhatian

Video saat mahasiswa asal Lombok, NTB Ahmad Munjizun memberikan pidato kelulusan dari North Carolina State University ramai di media sosial Twitter dan Instagram.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang mahasiswa asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) Ahmad Munjizun mendapatkan gelar doktor di Amerika Serikat (AS) menuai perhatian. Video saat Ahmad Munjizun memberikan pidato kelulusan dari North Carolina State University ramai di media sosial Twitter dan Instagram.

Dalam video yang diunggah di akun Youtube Jizun Sang Pemberani, yang tampaknya pembimbingnya mengenalkan Jizun sebagai salah satu mahasiswanya berasal dari Indonesia.

Pada awal pidato kelulusannya, Pria lulusan dari jurusan Animal Science, North Carolina State University Amerika Serikat ini menyampaikan tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan kebahagiannya.

"Datang dari Indonesia, dari desa kecil di pulau kecil bernama Lombok. Sebagai anak saya tumbuh memelihara binatang, kuda poni dan sapi. Saya tidak tahu  akan dapat menjadi seorang doktor  suatu saat dalam hidupku,” ujar dia seperti dikutip dari akun Youtube Jizun Sang Pembelajar.

Ia menuturkan, dirinya juga tidak dapat berbahasa Inggris. Namun, dengan kerja keras dan kegigihan menghasilkan hal yang baik.

"Hari ini adalah bukti bahwa kerja keras dan kegigihan menghasilkan sesuatu yang lebih baik dan semakin baik. Menghasilkan sesuatu yang kamu tidak pernah bayangkan sebelumnya,”” ujar dia.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pembimbingnya karena arahannya dan bimbingan menjadikan dirinya seseorang, peneliti dan mahasiswa yang baik.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Respons Warganet

Unggahan Ahmad tersebut juga menyita perhatian warganet di youtube. Beragam komentar disampaikan oleh warganet, ada yang terharu dan bangga dengan prestasi Ahmad Munjizun.

“Luar biasa kak Jizun. Terharu dengar pidatonya,” tulis @chaerilandxxxxxxx

“Dengan segala perjuangan dan perjalanannya, keren banget kak jizun, keep it up kak,” tulis @dhayonexxxx

“Pidato luar biasa. Selamatn sukses selalu,” tulis @sabdakhaixxxx

“Selamat bang, semoga ilmynya bisa menjadi berkah ke depannya,” tulis @pisxxxx

“Very fantastic speech brother, your speech was linek Barack Obama’s. when he delivering his speech on the stage. I like it,” tulis @muhsininchannelxxxx

“Fantastis,” tulis @afwanyassinxxxx

“Keren banget,” tulis @luthfimuntashirxxxx

3 dari 3 halaman

Sri Mulyani Bakal Ubah Skema Beasiswa LPDP, Ini Bocorannya

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati akan mengubah skema program beasiswa yang menggunakkan dana abadi pendidikan yang dikelola oleh Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP). Dia ingin beasiswa itu yak hanya untuk mengirim mahasiswa sekolah di luar negeri tetapi juga untuk program vokasi.

“Program meneruskan pendidikan untuk mendapatkan gelar namun saya katakan mungkin akan difokuskan untuk program-program vokasi,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di KBRI Tokyo, Selasa (14/2/2023).

Saat ini Indonesia sudah punya dana abadi pendidikan. Dana ini disalurkan untuk masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan baik di dalam maupun luar negeri.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman, dia menilai beasiswa ini perlu diperluas untuk masyarakat yang ingin meningkatkan kemampuan dan keahliannya dalam bentuk pendidikan vokasi.

Apalagi, saat ini pemerintah ingin meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di sektor manufaktur. “Terutama keinginan SDM kita di bidang manufaktur,” kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengaku, perluasan pemanfaatan beasiswa tersebut setelah mengetahui banyak orang Indonesia yang menjadi alumni di Universitas Jepang. Mereka ini telah bekerja di banyak perusahaan Jepang dan mengaku ingin turut mendukung peningkatan SDM di Tanah Air.

“Ini salah satu yang kita bahas dan akan di follow up bersama karena ini sangat menarik,” katanya.

Mengingat banyak generasi muda di Indonesia ini ingin mendapatkan pelatihan-pelatihan dari negara-negara maju. Sehingga kerjasama business to business (B2B) ini akan banyak dirasakan manfaatnya.

“Sehingga banyak lagi kesempatan masyarakat kita buat mendapatkan pendidikan dan pelatihan di negara maju,” pungkasnya.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.