Sukses

Dilantik Jadi Sekretaris Kementerian BUMN, Rabin Hattari Punya Harta Rp 5,4 Miliar

Menteri BUMN Erick Thohir resmi melantik Rabin Indrajad Hattari menjadi Sekretaris Kementerian BUMN. Sebelumnya, Rabin merupakan Staf Ahli bidang Industri dibawah Erick Thohir.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Rabin Indrajad Hattari menjadi Sekretaris Kementerian BUMN baru. Ternyata, Rabin punya harta sebesar Rp 5,4 miliar.

Sebelumnya, Rabin Hattari menjabat sebagai Staf Ahli bidan Industri Kementerian BUMN. Dia menjabat posisi itu sejak 12 Januari 2021 hingga 24 Mei 2023.

Mengutip Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Rabin Hattari punya harta Rp 5,4 miliar di 2021. Itu mengacu LHKPN yang dilaporkan per 22 Maret 2022.

Rinciannya, ada Alat Transportasi dan Mesin yaknj Mobil Toyota Inova Tahun 2018 atas hasil sendiri senilai Rp 150.000.000. Kemudian, Rabin juga punya surat berharga senilai Rp 1.177.849.000.

Selanjutnya, ada Kas dan Setara Kas senilai Rp 4.190.352.340. Lalu, Harta Lainnya dengan nilai kumulatif Rp 5.518.201.340. Rabin juga tercatat punya utang sebesar Rp 52.000.000.

Dengan begitu, total harta kekayaan Rabin Hattari selama 2021 sebesar Rp 5.466.201.340.

Dilantik Erick Thohir

Menteri BUMN Erick Thohir resmi melantik Rabin Indrajad Hattari menjadi Sekretaris Kementerian BUMN. Sebelumnya, Rabin merupakan Staf Ahli bidang Industri dibawah Erick Thohir.

Erick menyampaikan pengangkatan Sekretaris Kementerian adalah bagian dari proses transformasi kelembagaan di internal kementerian agar sejalan dengan gerak program kerja secara keseluruhan. Kementerian BUMN, kata Erick, adalah pusat dari gerak dan kinerja korporasi milik negara. Maka, dibutuhkan kemampuan kelembagaan yang adaptif dengan perkembangan bisnis global.

“Pak Rabin sebelumnya sudah bekerja cukup intens mengawal program-program transformasi BUMN, di mana kementerian menyiapkan rancangan serta pengawasan atas penajaman fokus bisnis dan reorganisasi kelembagaan. Beliau juga punya pengalaman dan jejaring bisnis global yang baik,” ujar Erick dalam keterangannya, Rabu (24/5/2023).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pelantikan Rabin Hattari

Pelantikan ini dihadiri oleh Wakil Menteri BUMN I dan II, para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama Kementerian BUMN, dan Direksi BUMN. Rabin mendapat kepercayaan sebagai Sekretaris Kementerian BUMN (setingkat Eselon I) ini berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 62/TPA Tahun 2023 tanggal 12 Mei 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara.

Sebelumnya, jabatan tersebut diisi oleh Susyanto yang menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Kementerian BUMN sejak 22 April 2022 berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 54/TPA Tahun 2022 tentang Penunjukan Pelaksana Tugas Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara.

Sementara itu, Rabin menyampaikan program kerjanya, selain menyiapkan dukungan administratif, dia akan berfokus pada tiga hal. Diantaranya program inisiatif digitalisasi, peningkatan kapabilitas SDM, dan transparansi serta akuntabilitas. Selain itu, Rabin juga akan menyelesaikan Road Map BUMN Fase 2 untuk satu dekade ke depan.

“Road Map ini penting untuk memastikan BUMN kita bisa berkompetisi di tingkat global nantinya.” ujarnya.

Di era kompetisi global, Rabin menambahkan, BUMN didorong untuk lebih transparan, lebih akuntabel, efisien, produktif, inovatif, dan lebih kolaboratif dalam menjalankan tugasnya sebagai value creator dan development agent.

 

3 dari 3 halaman

Profil Rabin Hattari

Sebelum menjadi Sekretaris Kementerian BUMN, Rabin menduduki jabatan sebagai Staf Ahli Bidang Industri di Kementerian BUMN sejak 12 Januari 2021 berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11/TPA Tahun 2021 tanggal 12 Januari 2021.

Rabin pernah bekerja di Asian Development Bank (ADB) Manila sejak tahun 2010 dengan posisi terakhir sebagai Senior Economist, Regional Cooperation and Integration Division, Sustainable Development and Climate Change Department (SDCC) (2019-2020). Ia juga memiliki pengalaman sebagai Analis di The World Bank Washington DC (2007-2010) dan International Monetary Fund Washington DC (2002-2007).

Pemilik gelar Bachelor of Arts bidang Ekonomi dan Matematika dari The University of Georgia pada tahun 1996 ini juga telah menamatkan pendidikan S2 di Magister Manajemen di Universitas Indonesia pada tahun 2000 dan meraih gelar PhD in Economics di George Mason University pada tahun 2008.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.