Sukses

Sri Mulyani Ungkap Ekonomi Global Anjlok Satu Dekade Terakhir, Begini Kondisi Indonesia

Pertumbuhan ekonomi global dan negara besar satu dekade terakhir dengan dekade sebelumnya. Hasilnya, ada penurunan yang cukup signifikan.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkap kondisi ekonomi global dalam periode satu dekade terakhir. Menurutnya, ada tren penurunan pada periode tersebut.

Dia mencoba membandingkan perolehan anjloknya catatan pertumbuhan ekonomi global dan negara besar satu dekade terakhir dengan dekade sebelumnya. Hasilnya, ada penurunan yang cukup signifikan.

"Dalam 1 dekade terakhir kita saksikan bersama, tantangan yang sangat besar, hal ini ditandai dengan menurunnya kinerja perekonomian global," ungkap Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-32 Masa Sidang V, Jumat (19/5/2023).

"Pertumbuhan ekonomi global rata-rata dalam satu dekade terakhir hanya 3,1 persen. Hal ini lebih rendah dari dekade sebelumnya yang mencapai 4,2 persen. RRT yang pada dekade sebelumnya mampu tumbuh dua digit 10,6 persen, melambat signifikan menjadi hanya 6,2 persen pada dekade terakhir," bebernya.

Menurut Bendahara Negara, salah satu penyebabnya adalah adanya penguatan perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Kemudian, ada pula peran dari pengetatan kembali kebijakan moneter AS pasca krisis finansial global.

Disamping itu, pandemi Covid-19 dan perang di Ukraina telah berimbas pada kenaikan harga komoditas dan melonjaknya inflasi global. Tak hanya itu, dampak perubahan iklim juga dinilai makin sering terjadi.

Namun, ternyata ekonomi Indonesia masih tetap terjaga ditengah berbagai tantangah global tersebut. "Dengan berbagai gejolak dan tantangan tersebut, ditengah goncangan besar tersebut, ketahanan perekonomian Indonesia tetap terjaga. Kerja sama yang luar biasa baik dan dukungan seluruh pihak tetutama dewan perwakilan rakyat serta otoritas lain serta komponen bangsa didalam pelaksanaan berbagai program pembangunan telah memberikan hasil yang nyata bagi perekonomian Indonesia," jelasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mampu Tumbuh di atas Rata-Rata

Menkeu Sri Mulyani juga membeberkan capaian ekonomi Indonesia. Misalnya, satu dekade terakhir sebelum adanya pandemi Covid-19 yang mencatatkan pertumbuhan yang cukup baik.

"Dalam satu dekade sebelum pandemi terjadi, Indoneisa menjadi satu dari negara G20 yang mampu tumbuh diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi global. Yaitu bersama Tiongkok dan India," katanya.

Sebur saja, ekonomi Indonesia mampu tumbuh 5,4 persen dalam satu dekade sebelum pandemi. Angka ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,7 persen.

"Jika dibandingkan dengan emerging economy anggota G20 lainnya, Indonesia juga tumbuh lebih tinggi yaitu 5,4 persen, dimana emerging market didalam G20 hanya tumbuh 3,7 persen," sambung Sri Mulyani.

 

3 dari 4 halaman

Target Pertumbuhan Ekonomi

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah RI menargetkan pertumbuhan ekonomi berada dalam kisaran 5,3 persen - 5,7 persen di tahun 2024. Target pertumbuhan ekonomi tersebut telah disepakati pemerintah dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2024 yang mengusung tema 'Mempercepat Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan'.

"Pertumbuhan ekonomi ditargetkan tumbuh 5,3 persen sampai 5,7 persen," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Suharso Monoarfa dalam Musrenbang RKP 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Selasa (16/5).

Tak hanya itu, tingkat kemiskinan di tahun 2024 berada di posisi 6,5 persen - 7,5 persen. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 5,0 persen - 5,7 persen. Ratio gini berada di level 0,347 - 0377.

 

4 dari 4 halaman

Penurunan Emisi

Kemudian indeks pembangunan manusia berada di posisi 7399 persen - 74,02 persen. Penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) ditargetkan mencapai 27,27 persen. Nilai tukar nelayan berada di kisaran 107-110 dan nilai tukar petani di kisaran 105-108.

Suharso mengatakan tahun 2024 pemerintah akan fokus pada penuntasan dan pencapaian target sasaran pembangunan nasional. Tentunya ini akan sangat dipengaruhi oleh pembangunan di daerah dan kerjasama dengan pihak swasta.

"Pada tahun 2024 kita perlu fokus pada penuntasan dan pencapaian target sasaran pembangunan nasional," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini