Sukses

Silicon Valley Bank Runtuh, Otoritas AS Turun Tangan Selidiki Goldman Sachs

Otoritas AS dikabarkan sedang menyelidiki Goldman Sachs terkait hubungannya dalam keruntuhan Silicon Valley Bank.

Liputan6.com, Jakarta Otoritas Amerika Serikat dikabarkan sedang menyelidiki pekerjaan Goldman Sachs dengan Silicon Valley Bank (SVB) sehubungan dengan peristiwa runtuhnya bank tersebut.

Kabar itu diungkapkan Goldman Sachs dalam sebuah pengarsipan sekuritas pada Kamis (4/5).

Dikutip dari Channel News Asia, Jumat (5/5/2023) Goldman Sachs "bekerja sama dengan dan memberikan informasi kepada berbagai badan pemerintah" pada kegiatannya untuk SVB pada bulan Maret sebelum bank yang berorientasi teknologi itu bangkrut, menurut pengajuan tersebut.

Sebelumnya, Goldman Sachs telah dikritik atas peran gandanya dengan SVB, di mana ia menasihati bank asal California itu dan membeli utang bermasalah dalam sebuah kesepakatan yang pada akhirnya memainkan peran sentral dalam keruntuhan SVB.

Seperti diketahui, SVB telah disita oleh regulator perbankan AS pada 10 Maret 2023 menyusul kerugian deposito setelah dua hari sebelumnya dilaporkan kehilangan USD 1,8 miliar dari penjualan sekuritas senilai USD 21 miliar.

Dalam siaran pers yang sama pada 8 Maret 2023, SVB mengatakan telah meminta bantuan Goldman Sachs sehubungan dengan rencana peningkatan modal.

Dalam pengarsipan sekuritasnya, Goldman Sachs mengatakan penyelidikan pemerintah termasuk "ketika SVB melibatkan perusahaan untuk membantu peningkatan modal yang diusulkan dan SVB menjual portofolio sekuritas kepada perusahaan."

Penyelidikan oleh otoritas AS terhadap Goldman Sachs menyusul permintaan dari 20 anggota DPR AS dari Partai Demokrat kepada regulator yang mendesak penyelidikan apakah Goldman "beroperasi dari 'jauh' dalam peran mereka sebagai penasihat SVB.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

CEO dan CFO Grup SVB Financial Mengundurkan Diri

Diwartakan sebelumnya, SVB Financial Group, perusahaan pemilik Silicon Valley Bank yang gagal sampai pemerintah AS mengambil alihnya bulan lalu, mengumumkan dua eksekutif puncaknya telah undur diri.

Gregory Becker, mantan CEO perusahaan, dan Daniel Beck, mantan kepala keuangan SVB, meninggalkan perusahaan pada awal pekan ini.

Melansir laman CNN, Minggu (23/4/2023), Beck mengundurkan diri pada Selasa dan Becker mengundurkan diri sebagai anggota dewan dan CEO sehari berikutnya, yakni Rabu.

Kendati begitu, perusahaan meminta dia tetap sebagai konsultan perusahaan sesuai kebutuhan tanpa memungut biaya untuk jasanya. Silicon Valley Bank mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 pada bulan lalu dan menunjuk firma penasihat bisnis Alvarez & Marsal untuk membantunya melihat melalui restrukturisasi. Nicholas Grossi dari A&M diangkat sebagai CFO interim SVB pada Kamis.

Perusahaan tidak menunjuk CEO sementara tetapi mengatakan Grossi akan menjalankan perusahaan secara efektif, bertugas untuk membalikkan keadaan perusahaan. Ia juga mengatakan akan menunda pertemuan tahunannya tanpa batas waktu, dari yang semula telah dijadwalkan pada 27 April 2023.

Silicon Valley Bank, bank ramah kripto regional yang gagal pada Maret lalu dan memulai krisis perbankan global. Pada saat kebangkrutannya, SVB Financial mengatakan memiliki USD 3,3 miliar utang tanpa jaminan dan USD 3,7 miliar saham yang dapat terhapus dalam restrukturisasi.

3 dari 3 halaman

HSBC Rekrut Bankir Baru dari Silicon Valley Bank yang Dilanda Krisis

Sebelumnya, Unit HSBC Holdings plc di Amerika Serikat dikabarkan telah merekrut belasan mantan bankir dari Silicon Valley Bank (SVB) ang tengah dilanda krisis. 

Melansir Channel News Asia, Rabu (12/4/2023) HSBC cabang Amerika Serikat USA mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perekrutan itu akan membantu bank membangun praktik perbankan khusus, yang berfokus pada melayani perusahaan teknologi dan perawatan kesehatan, serta investor yang mendukung mereka.

HSBC awalnya membentuk tim yang terdiri lebih dari 40 bankir di San Francisco Bay Area, Boston dan New York sebagai bagian dari inisiatif ini, kata bank tersebut.

HSBC merinci, karyawan baru yang direkrut termasuk Sunita Patel, yang akan mengawasi unit investor dan pengembangan bisnis untuk pasar teknologi dan perawatan kesehatan, Katherine Andersen yang akan memimpin ilmu kehidupan dan perawatan kesehatan, dan Melissa Stepanis, yang akan mengawasi bagian teknologi.

Praktik perbankan baru HSBC akan berada dalam bisnis perbankan komersial bank di AS.

Bulan lalu, HSBC mengakuisi cabang Silicon Valley Bank di Inggris dengan harga senilai satu poundsterling, menyelamatkan pemberi pinjaman utama untuk perusahaan rintisan teknologi di Inggris.

Seperti diketahui, Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) pada 10 Maret 2023 mengambil alih Silicon Valley Bank setelah deposan bergegas menarik uang mereka di bank. Adapun Signature Bank yang juga ikut kolaps setelah kehilangan lebih dari setengah nilai pasarnya.

Regulator AS bulan lalu memutuskan untuk mendukung kesepakatan pemberi pinjaman regional First Citizens BancShares untuk mengakuisisi Silicon Valley Bank, namun langkah itu dikhawattirkan memicu kerugian sekitar USD 20 miliar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini