Sukses

Fee Based Income BRI Sentuh Rp 5,08 Triliun di Kuartal I 2023, Agen BRILink dan BRImo Jadi Penopangnya

Pertumbuhan pendapatan atas jasa BRI tak terlepas dari peran para agen BRILink. Mengingat, agen-agen kecil yang melayani transaksi mini perbankan BRI ini juga tumbuh dengan 650 ribu agen.

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mencatatkam fee based income sebesar Rp 5,08 triliun atau tumbuh 11,45 persen di kuartal I 2023. Angka ini disebut bisa dicapai atas andil dari makin banyaknya agen BRILink.

Direktur Utama BRI Sunarso menerangkan, pertumbuhan pendapatan atas jasa bank ini tak terlepas dari peran para agen BRILink. Mengingat, agen-agen kecil yang melayani transaksi mini perbankan BRI ini juga tumbuh dengan 650 ribu agen.

"Selama 3 bulan fee based income BRI mencapai Rp 5,08 triliun atau tumbuh 11,45 persen secara year on year (yoy)," ujarnya dalam konferensi pers Kinerja Keuangan BRI Triwulan I 2023, Kamis (27/4/2023).

"Ini sejalan dengan peningkatan jumlah agen BRILink per Maret (2023) yang mencapai 650 ribu agen dengan total nilai transaksi mencapai Rp 325,65 triliun," ujarnya.

Kemudian, di sisi lain, transaksi melalui aplikasi BRI Mobile atau BRImo juga meningkat dalam 3 bulan tersebut. Angkanya tercatat sebesar Rp 884 triliun, sejalan dengan pertumbuhan pengguna aplikasi menjadi lebih dari 26,3 juta di kuartal I 2023.

Perlu diketahui, pada awal tahun 2023, Sunarso sempat menargetkan ada pernambahan jumlah agen BRILink sebanyak 25 ribu agen di 2023. Target ini diungkap saat agen BRILink tercatat baru sebanyak 590 ribu agen.

Jika mengacu target tersebut, capaian di kuartal I 2023 ini telah lebih tinggi dari target yang dibidik dengan capaian 650 ribu agen dari target 615 ribu agen di 2023.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Catat Laba Rp 15,56 Triliun

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan laba sebesar Rp 15,56 triliun di kuartal I 2023 secara konsolidasi. Angka ini meningkat 27,37 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan ini menjadi satu bukti dari komitmen perseroan terhadap konsistensi kinerja yang dijalankan. Padahal, kata dia, saat ini dunia global tengah dihantui oleh berbagai tantangan dari sisi finansial.

"Ditengah gejolak itu, di 3 bulan pertma 2023 BRI bisa catatkan kinerja keuangan yang positif dan tak lepas dari komitmen BRI yang ingin tumbuh signifikan yang bertumpu pada UMKM," ujarnya dalam konferensi pers Kinerja Keuangan Triwulan I 2023, Kamis (27/4/2023).

"Hingga akhir kuartal I (2023) BRI grup mencetak laba Rp 15,56 triliun atau tumbuh 27,37 persen secara tahunan. Dari sisi aset BRI catatkan pertumbuhan aset 10,48 persen jadi Rp 1.822,97 triliun, ini tka kepas komitmen BRI yang mampu menciptakan value yang konsisiten yang fokus di UMKM dengan risk manajemen yang baik," sambung Sunarso.

 

3 dari 4 halaman

Kredit Tumbuh Positif

Sementara itu, dari sisi penyaluran kredit, seluruh segmen kredit tumbuh positif. Catatan ini paling besar dikontribusikan dari sektor mikro yang tumbuh 11,18 persen menjadi Rp 1.180,12 triliun.

"Khusus UMKM porsinya 83,86 persen dari total kredit BRI atau setara Rp 989,64 triliun," ujarnya.

Demikian juga dengan kemampuan BRI dalam menyalurkan kredit yang diimbangi dengan pengelolaan manajemen risiko yang pruden. Sunarso menyebut, ini terlihat dari rasio non-performing loan (NPL) pada akhir Kuartal I 2023 tercatat sebesar 2,86 persen atau membaik dari periode yang sama tahun lalu sebesar 3,09 persen.

"Kualitas kredit membaik, BRI sediakan cadangan yang baik dengan NPL coverage ratio dengan 282,49 persen. Ini langkah antisipatif dan upaya mitigasi risiko adanya ketidakpastian global dan risiko kenaikan suku bunga dan hadapi risiko inflasi global," bebernya.

 

4 dari 4 halaman

Dana Pihak Ketiga

Sementara itu, pada sisi Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun BRI mencapai Rp 1.255,45 triliun atau tumbuh 11,45 persen. Lalu, Current Account Saving Account (CASA) juga tercatat tumbuh 13,01 persen menjadi Rp 810,09 triliun.

"Jadi, dari total dana masyarakat Rp 1.255 triliun, Rp 810 triliun diantaranya adalah dana murah," tegasnya.

"Fokus BRI akselerasi kemampuan himpun dana murah jadi rasio CASA meningkat jadi 64,53 persen, lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya yang 63,63 persen atau naik 13,01 persen," tambah Sunarso.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini