Sukses

Harga Emas Dunia Anjlok 1 Persen Menunggu Keputusan The Fed

Harga emas yang merupakan instrumen safe-haven telah naik lebih dari USD 100 setelah jatuhnya Silicon Valley Bank yang berbasis di AS awal bulan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dunia turun lebih dari 1 persen pada penutupan perdagangan Selasa atau rabu pagi waktu Jakarta karena imbal hasil Treasury melonjak. Selain itu, harga emas hari ini juga turun karena beberapa pelaku pasar melakukan aksi ambil untung usai kenaikan tinggi pada perdagangan sebelumnya.

Mengutip CNBC, Rabu (22/3/2023), harga emas dunia di pasar spot merosot 1,3 persen menjadi USD 1.952,55 per ons, sementara emas berjangka AS turun serupa ke USD 1.956,50 per ons.

Harga logam mulia ini sempat mencapai USD 2.009,59 pada perdagangan hari Senin, tertinggi sejak Maret 2022 tetapi sejak itu mengalami pelemahan.

Bank Sentral AS atau The Fed akan memulai pertemuan dua hari pada Selasa ini untuk menentukan arah suku bunga. Sejumlah pengamat suku bunga acuan terkemuka mengatakan bahwa the Fed dapat menghentikan kenaikan suku bunga lebih lanjut.

"Pasar ingin mendengar apa yang mereka katakan, apa yang dikatakan (Ketua Fed Jerome) Powell tentang apa yang terjadi di sektor perbankan dan cara untuk memeranginya, kemungkinan besar dengan memperlambat kenaikan suku bunga," kata analis senior RJO Futures Bob Haberkorn.

“Ada beberapa keraguan di luar sana tentang bagaimana dia akan mengatakannya dan apa yang akan dia katakan. Itu sebabnya harga emas bergerak lebih rendah dan beberapa melakukan aksi ambil untung," tambah Haberkorn.

Menimbang Dampak Keputusan The Fed ke Harga Emas

Menurut CME FedWatch, pelaku pasar melihat peluang 18 persen the Fed akan bertahan dan kemungkinan 82 persen the Fed akan menaikkan suku bunga 25 basis poin.

Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan dengan hasil nol. Imbal hasil Treasury AS 10-tahun benchmark, sementara itu, mendekati tertinggi sesi.

Emas yang merupakan instrumen safe-haven telah naik lebih dari USD 100 setelah jatuhnya Silicon Valley Bank yang berbasis di AS awal bulan ini.

Indeks saham Wall Street dibuka lebih tinggi karena penyelamatan Credit Suisse menenangkan kegelisahan tentang krisis perbankan yang lebih besar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Harga Emas Dunia Diprediksi Tembus USD 2.000 per Ons

Sebelumnya, pasar emas melonjak dalam kurun waktu 3 tahun di tengah jatuhnya sektor perbankan. Bahkan analis memperkirakan harga emas bisa mencapai USD 2.000 per ons minggu ini, setelah Federal Reserve melakukan kebijakan moneter yang dijadwalkan pada hari Rabu (22/3/2023) mendatang.

Dilansir dari laman Kitco News Senin, (20/3/2023) harga emas dunia tercatat naik dari USD 1.867 per ons menjadi di atas USD 1.980 minggu lalu. Harga emas membukukan kenaikan lebih dari USD 110 sejak kinerja terbaiknya sejak Maret 2020.

Sedangkan harga emas berjangka Comex bulan April terakhir diperdagangkan pada USD 1.988 per ons, naik USD 65 pada hari itu.

Kepala strategi komoditas global TD Securities Bart Melek mengatakan kondisi pasar saat ini tengah bersiap-siap untuk sepanjang minggu depan untuk melihat hasil pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve. Pasar memperkirakan kenaikan 25 basis poin, tetapi investor lebih fokus pada potensi jeda dan penurunan suku bunga yang mungkin terjadi.

3 dari 4 halaman

Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga The Fed

Setelah ayunan liar dalam ekspektasi kenaikan suku bunga minggu lalu, harga emas berada dalam posisi menang, menurut analis.

"Pasar menyimpulkan bahwa kita akan melihat Fed naik 25bps lagi dan kemudian mungkin duduk di atasnya untuk sementara waktu dan melihat apa yang terjadi," kata Melek.

"Pandangan dari perspektif emas adalah gangguan yang diberikan dalam sistem perbankan dan kesediaan Departemen Keuangan AS untuk membantu, kita mungkin mendapatkan akomodasi yang memungkinkan inflasi bertahan lebih lama di level yang lebih tinggi. Ini adalah hal yang baik untuk emas," lanjut dia.

4 dari 4 halaman

Dampak Kenaikan Suku Bunga The Fed ke Harga Emas

Konsensus di pasar emas adalah bahwa Fed harus melonggarkan sebelum inflasi dijinakkan, dan itu adalah perubahan besar dalam perspektif dari beberapa minggu yang lalu.

Sementara Pakar logam mulia Gainesville Coins, Everett Millman memprediksi Fed akan menaikan 25 bps lainnya mungkin ditafsirkan tidak lebih dari langkah The Fed untuk menjaga kredibilitasnya.

"Mereka tidak ingin terlihat mengabaikan tarif yang lebih tinggi dengan begitu cepat," kata Millman.

Setelah keputusan pada Rabu mendatang, Fed kemungkinan tidak akan terus menaikkan suku bunga. "Sesuatu pasti akan rusak jika The Fed tetap menginjak pedal gas," katanya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.