Sukses

Kenalkan Lee Dong-chae, Miliarder Hoki dari Booming Mobil Listrik Berharta Rp 16 Triliun

Berkantor pusat di Cheongju, selatan Seoul, EcoPro merupakan perusahaan induk dengan dua unit yang diperdagangkan secara terpisah.

Liputan6.com, Jakarta Di tengah tren kendaraan listrik, saham grup bahan kimia yang terdaftar EcoPro mampu melejit hampir 230 persen sejak awal tahun. Berkat itu, sang pendiri sekaligus ketua Lee Dong-chae menjadi masuk dalam daftar miliarder atau orang terkaya di Korea Selatan.

Melansir Forbes, Selasa (14/3/2023), Lee menjadi pemegang saham terbesar EcoPro, dengan 19,29 persen saham. Dia mendirikan EcoPro sejak 1998 dan mendaftarkannya di bursa saham Kosdaq Korea Selatan yang kaya teknologi pada 2007.

Forbes memperkirakan bahwa kekayaan bersih miliarder Lee terhitung sebesar USD 1,1 miliar atau sekitar Rp 16,9 triliun pada penutupan hari Senin.

Berkantor pusat di Cheongju, selatan Seoul, EcoPro merupakan perusahaan induk dengan dua unit yang diperdagangkan secara terpisah.

Kedua unit bisnis tersebut antara lain EcoPro BM, pembuat bahan baterai, dan EcoPro HN, yang membuat filter udara untuk pabrik, seperti fasilitas semikonduktor.

Sebelumnya pada Februari lalu, EcoPro melaporkan bahwa pendapatan tahun lalu meningkat hingga 275 persen menjadi 5,6 triliun won atau USD 4 miliar dari tahun sebelumnya. Sementara laba bersih turun sekitar 20 persen menjadi 223,6 miliar won atau USD 170 juta karena melemahnya won Korea.

Investor sangat tertarik dengan EcoPro BM, yang sahamnya telah melonjak 117 persen sepanjang tahun ini. Kapitalisasi pasarnya sekarang mendekati 20 triliun won atau senilai USD 15 miliar, menjadikannya perusahaan paling bernilai di Kosdaq.

Alhasil EcoPro BM mengambil posisi teratas dari Celltrion Healthcare, anak perusahaan pemasaran Celltrion milik miliarder biotek Korea, Seo Jung-jin.

Perlu diketahui, EcoPro BM ini juga berperan sebagai produsen katoda terbesar di Korea Selatan untuk baterai mobil listrik.

Katoda adalah satu-satunya komponen sel baterai yang paling mahal. Sementara bahan katoda, seperti litium, nikel, dan kobalt, menghabiskan sekitar sepertiga dari biaya baterai. Karena itu, pendapatannya saat 2022 melonjak 261 persen dari tahun ke tahun menjadi 5,4 triliun won, sementara laba bersih melonjak 175 persen menjadi 269 miliar won.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bikin Usaha Patungan

Adapun pada Oktober tahun lalu, perusahaan ikut patungan antara EcoPro BM dan Samsung SDI, lengan baterai konglomerat Samsung milik miliarder Korea Jay Y. Lee, menyelesaikan pembangunan pabrik bahan katoda di kota pelabuhan tenggara Korea Selatan Pohang, yang merupakan terbesar di dunia dengan kapasitas keluaran.

Sementara itu, EcoPro pun kini tengah bersiap mendaftarkan anak perusahaan lain, produsen prekursor baterai bernama EcoPro Materials.

Menurut laporan media lokal, Bahan EcoPro berencana untuk go public di pasar Kospi utama Bursa Korea akhir tahun ini dengan penilaian sekitar USD 2 miliar.

 

 

3 dari 3 halaman

Lahirkan Miliarder Lain

Pada 2021, perusahaan bahan kimia Korea Selatan lainnya pun turut menciptakan miliarder di tengah lonjakan permintaan kendaraan listrik. Salah satunya Lee Sang-ryul sebagai pendiri dan co-CEO Chunbo yang terdaftar di Kosdaq.

Dia bahkan bergabung dengan klub tiga koma setelah saham perusahaan yang membuat bahan kimia untuk baterai lithium-ion naik hampir 40 persen dalam sembilan bulan pertama 2021. Chunbo's saham naik hampir 15 persen sepanjang tahun ini.

Korea Selatan memang menjadi rumah bagi beberapa perusahaan terbesar di industri baterai kendaraan listrik. Sekitar seperempat baterai kendaraan listrik dunia dibuat oleh tiga konglomerat keluarga terbesar di negara ini. Beberapa di antaranya seperti Samsung, LG Koo Kwang-mo dan SK Chey Tae-won.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.