Sukses

Minim Sentimen, Rupiah Tertekan ke 15.345 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah pada awal perdagangan Selasa menurun dipicu oleh sentimen risk off di pasar.

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah pada awal perdagangan Selasa menurun dipicu oleh sentimen risk off di pasar.

Rupiah pada Selasa pagi dibuka tergelincir 50 poin atau 0,33 persen ke posisi 15.345 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.295 per dolar AS.

"Sentimen di pasar juga cenderung risk off, dengan investor wait and see (menunggu dan mencermati) menjelang testimoni dua hari Ketua The Fed Powell di depan dewan," kata analis DCFX Futures Lukman Leong dikutip dari Antara, Selasa (7/3/2023).

Sentimen risk off menunjukkan investor menghindari atau melepas asset dan mata uang berisiko, sehingga rupiah akan dilepas investor.

Kesaksian Ketua Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed Jerome Powell di depan Kongres pada Selasa dan Rabu (8/3/2023) sebagian besar akan menentukan pergerakan pasar mata uang minggu ini, dengan laporan pekerjaan Februari yang akan dirilis pada Jumat (10/3/2023) juga sangat ditunggu.

Suku Bunga

Setelah memberikan kenaikan jumbo tahun lalu, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada dua pertemuan terakhirnya, tetapi data ekonomi yang tangguh sepanjang Februari memicu kekhawatiran bank sentral akan kembali menaikkan suku bunga besar-besaran.

Kenaikan suku bunga AS di masa depan juga kemungkinan akan bergantung pada apa yang diungkapkan oleh laporan penggajian Februari pada Jumat (10/3/2023), diikuti oleh laporan inflasi Februari yang akan dirilis minggu depan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Imbal Hasil Obligasi AS

Selain itu, Lukman mengatakan potensi pelemahan rupiah terhadap dolar AS juga dipengaruhi oleh imbal hasil obligasi AS yang meningkat. Imbal hasil obligasi AS tenor dua tahun berada di 4,895 persen, sedangkan tenor 10 tahun berada di 3,968 persen.

Dari domestik, investor menantikan data cadangan devisa Indonesia yang diperkirakan akan naik sedikit.

Lukman memproyeksikan rupiah berpeluang bergerak di kisaran 15.250 per dolar AS sampai dengan 15.350 per dolar AS.

Pada Senin (6/3) rupiah ditutup naik 16 poin atau 0,10 persen ke posisi 15.295 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.311 per dolar AS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.