Sukses

Harga Minyak Melonjak 1 Persen Usai UEA Berencana Keluar dari OPEC

Harga minyak naik sekitar 1 persen pada hari Jumat

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak naik sekitar 1 persen pada hari Jumat, pulih dari kemerosotan sebelumnya setelah Reuters melaporkan bahwa Uni Emirat Arab tidak merencanakan keluar dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Dikutip dari CNBC, Sabtu (4/3/2023), harga minyak mentah Brent berjangka naik 72 sen, atau 0,9 persen, menjadi USD 85,47 per barel pada pukul 12:08. EST (1708 GMT). Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik USD 1,04, atau 1,3 persen, menjadi USD 79,20.

Harga turun lebih dari USD 2 per barel setelah laporan media bahwa Uni Emirat Arab telah mengadakan debat internal untuk meninggalkan OPEC dan memompa lebih banyak minyak. Seorang sumber yang mengetahui langsung mengatakan kepada Reuters bahwa laporan itu jauh dari kebenaran.

Ekonomi China

Kedua tolok ukur sekarang berada di jalur untuk kenaikan mingguan, setelah data ekonomi China yang kuat di awal minggu mendukung harapan untuk pertumbuhan permintaan minyak.

Di China, aktivitas di sektor jasa berkembang dengan laju tercepat dalam enam bulan di bulan Februari dan aktivitas manufaktur di China juga tumbuh. Impor minyak Rusia melalui laut China akan mencapai rekor tertinggi bulan ini.

Pengimpor minyak utama dunia menjadi semakin ambisius dengan target pertumbuhan 2023, yang bertujuan setinggi 6 persen, sumber mengatakan kepada Reuters.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ekspor Minyak AS

Pasar secara luas mengabaikan peningkatan stok minyak mentah selama 10 minggu berturut-turut di Amerika Serikat, dan rekor ekspor minyak mentah AS telah memberikan lebih banyak dukungan pada harga minyak, kata analis UBS Giovanni Staunovo.

Sementara itu, dolar melemah pada hari Jumat. Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan greenback juga berada di bawah tekanan selama 12 bulan ke depan, yang akan membuat minyak berdenominasi dolar lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Di depan bank sentral, sinyal hawkish terus muncul dari Bank Sentral Eropa, dengan anggota Dewan Pemerintahan ECB Pierre Wunsch mengatakan suku bunga utamanya bisa naik setinggi 4% jika inflasi dasar tetap tinggi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.