Sukses

Bayar Tol Tanpa Kartu Bikin Gerbang Tol Hilang, Ini Sederet Dampak Baiknya

Rencana penerapan Multi Lane Free Flow (MLFF) atau transaksi bayar tol tanpa kartu atau nontunai tanpa sentuh (nir-sentuh) akan berdampak dengan tidak ada lagi gerbang tol

Liputan6.com, Jakarta Rencana penerapan Multi Lane Free Flow (MLFF) atau transaksi bayar tol tanpa kartu atau nontunai tanpa sentuh (nir-sentuh)  akan berdampak dengan tidak ada lagi gerbang tol. Ketua Forum Transportasi Lingkungan dan Energi (MTI) Tory Damantoro, menilai dampak tersebut justru positif.

Dalam diskusi publik mengenai Peluang dan Tantangan Implementasi Sistem Bayar Tol Tanpa Henti, Tory mengatakan, meniadakan gerbang tol secara otomatis akan menghilangkan antrian kendaraan, tidak adanya antrean juga akan mengurangi bensin yang terbuang percuma.

Dia menuturkan, meski untuk men-tap kartu uang elektronik pada alat di gerbang tol hanya sekitar 5-9 detik, namun jika dihitung dengan jumlah kendaraan khususnya di Jabodetabek, antrean akan cukup panjang.

"Ketika waktu tunda berkurang maka penghematan energi dan pengurangan polusi udara itu sudah secara otomatis," ujar Tory, Selasa (7/2).

Tory kembali mengulas tragedi lalu lintas di gerbang keluar Tol Brebes pada tahun 2016. Saat itu, ribuan mobil yang sedang melaksanakan perjalanan mudik, terjebak antrean panjang di gerbang tol Brebes. Bahkan, panjang antrean mencapai 15 km.

Berkaca dari kejadian tersebut, Tory berpandangan bajwa waktu tunda untuk men-tap kartu elektronik di kondisi puncak perjalanan akan sangat berdampak signifikan. Dia menambahkan, semakin cepat waktu tunggu, semakin cepat aksesibilitas kendaraan.

"Peran MLFF ini menghilangkan transaksi, jadi enggak ada lagi transaksi yang 9 detik dan itu akan meningkatkan aksesibilitas kalau aksesibilitas bisa meningkat maka waktu tempuh rata-rata perjalanan juga akan berkurang," ucapnya.

Kemudahan aksesibilitas jalan tol, ujar Tory, juga diharapkan dapat merealisasikan tujuan pemerintah yaitu membangun infrastruktur demi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

"Tentu saja Ini adalah salah satu manfaat dari jalan tol, diharapkan kegiatan ekonomi kita akan tumbuh dan kemudian juga kelancaran arus lalu lintas di jalan tol berkontribusi pada kegiatan volume lalu lintas," pungkasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tak Ada Gerbang Tol

Sementara itu, Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Pekerjaan UMUM (PUPR) menegaskan bahwa gardu atau gerbang tol di Indonesia tidak akan ada lagi jika transaksi tanpa henti atau Multi Lane Free Flow (MLFF) diterapkan secara menyeluruh.

Nantinya, pembayaran tol dikumpulkan melalui Global Navigation Satellite System (GNSS) dan law enforcement melalui Automatic number-plate recognition (ANPR).

Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan, Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR, Ali Rachmadi menyampaikan latar belakang rencana penerapan bayar tol tanpa berhenti atau MLFF ini berdasarkan pesan Presiden Joko Widodo kepada Kementerian PUPR pada rapat terbatas pada 26 April 2016.

Presiden Joko Widodo meminta agar antrean di gerbang tol dihilangkan, dan diganti dengan aplikasi-aplikasi sensorik yang nanti langsung dihubungkan dengan account di bank.

"Kemudian pak Menteri kami dengan dasar hukum PP nomor 15 tahun 2005 tentang jalan tol, di mana kegiatan pengumpulan tol merupakan salah satu kegiatan dalam pengoperasian jalan tol, dan mengeluarkan Permen nomor 16 tahun 2017 tentang transaksi non tunai di jalan tol," ujarnya.

3 dari 4 halaman

Tak Ada Lagi Gardu Tol saat Sistem Bayar Tol Tanpa Sentuh Berjalan

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menjalankan sistem transaksi bayar tol tanpa sentuh dengan skema Multi Lane Free Flow (MLFF). Jika skema ini nanti dijalankan secara penuh maka tidak akan ada lagi gerbang tol ke depannya. 

Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR Ali Rachmadi menjelaskan, tahap awal BPJT Kementerian PUPR akan melakukan uji coba bayar tol tanpa sentuh di beberapa pintu tol. Ditargetkan belum semua gerbang tol pakai sistem ini atau baru sebanyak 50 persen atau paling sedikit 20 persen dari gardu di gerbang tol yang pakai skema MLFF.

Dengan begitu, di beberapa gerbang tol masih memungkinkan untuk melakukan transaksi pembayaran menggunakan kartu seperti yang saat ini dijalankan.

"Metode transisi MLFF sistem eksisting ini masih melakukan pembayaran dengan tapping melalui gardu tol. Nanti di transisi periode nya pembayaran melakukan kartu masih bisa dilakukan mungkin sekitar 50 persen, paling sedikit 20 persen dari gardu gerbang tol bisa mengakomodir pembayaran non tunai nirsentuh," ujarnya, Selasa (7/2/2023).

Ai melanjutkan, nantinya saat diterapkan sistem bayar tol tanpa sentuh menyeluruh di seluruh gerbang dan jalan tol di Indonesia, maka tidak akan ada gardu tol. Pembayaran dikumpulkan melalui Global Navigation Satellite System (GNSS) dan law enforcement melalui Automatic number-plate recognition (ANPR).

4 dari 4 halaman

Landasan Aturan

Adapun Ali menyampaikan latar belakang rencana penerapan ayar tol tanpa berhenti atau MLFF ini berdasarkan pesan Presiden Joko Widodo kepada Kementerian PUPR pada rapat terbatas pada 26 April 2016.

Presiden Joko Widodo meminta agar antrian di gerbang tol dihilangkan, dan diganti dengan aplikasi-aplikasi sensorik yang nanti langsung dihubungkan dengan account di bank.

"Kemudian pak Menteri kami dengan dasar hukum PP nomor 15 tahun 2005 tentang jalan tol, dimana kegiatan pengumpulan tol merupakan salah satu kegiatan dalam pengoperasian jalan tol, dan mengeluarkan Permen nomor 16 tahun 2017 tentang transaksi non tunai di jalan tol," ujarnya,

Namun dalam Permen nomor 16 tahun 2017 tersebut hanya terfokus pada penggunaan uang elektronik saja. Oleh karena itu, diterbitkan kembali Permen PUPR nomor 18 tahun 2020 tentang transaksi tol non-tunai nirsentuh di jalan tol. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.