Sukses

Tren Harga Emas Dunia Kinclong, tapi Dihadang Kurs Dolar AS

Harga emas dunia di pasar spot naik tipis 0,1 persen menjadi USD 1.931,61 per ons.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas stabil pada perdagangan Jumat (Sabtu waktu Jakarta). Pergerakan harga emas dibatasi oleh kurs dolar Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat, tetapi logam tersebut masih bersiap untuk kenaikan mingguan keenam berturut-turut menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve (The Fed) AS minggu depan.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (28/1/2023), harga emas dunia di pasar spot naik tipis 0,1 persen menjadi USD 1.931,61 per ons, namun menyerah di awal sesi perdangan setelah data menunjukkan belanja konsumen AS turun pada bulan Desember. Bahkan ketika indeks pengeluaran konsumen pribadi inti naik 0,3 persen bulan ke bulan.

 Sedangkan harga emas berjangka AS tetap tidak berubah di USD 1.930,20, dengan emas terlihat naik 0,2 persen untuk minggu ini.

″(The Fed) perlu diyakinkan dan indikator favorit mereka menunjukkan inflasi sedang mendingin, tetapi saya pikir masih perlu ada lebih banyak pekerjaan yang dilakukan,” kata Analis Pasar Senior di OANDA, Edward Moya.

Dia menambahkan, pasar masih bagus untuk emas karena resesi akan menjadi bullish, dan emas batangan masih bisa berkembang saat kenaikan suku bunga yang lebih kecil.

Data pada hari Kamis menunjukkan ekonomi AS tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan, menyebabkan emas mundur lebih dari 1 persen.

Penyerahan yang lemah ke tahun 2023 meningkatkan risiko resesi pada paruh kedua tahun ini, tetapi juga mengurangi kebutuhan Fed untuk mempertahankan kebijakan moneternya yang terlalu agresif.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kurs Dolar

Kurs dolar naik 0,1 persen, membuat emas dengan harga greenback kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya.

Pembuat kebijakan Fed telah mengisyaratkan bahwa mereka memperkirakan suku bunga pada akhirnya akan sedikit lebih tinggi - menjadi lebih dari 5 persen - sementara para pedagang menantikan tingkat akhir sebesar 4,9 persen pada bulan Juni. Kenaikan suku bunga seperempat basis poin telah diperhitungkan oleh sebagian besar orang.

Emas cenderung menguntungkan ketika suku bunga rendah karena mengurangi biaya peluang memegang emas batangan.

Di tempat lain, harga Perak turun 1,4 persen menjadi USD 23,5675 per ons, harga platinum turun 0,6 persen menjadi USD 1.012,25. Sementara paladium merosot 3,3 persen menjadi USD 1.622,14. 

3 dari 4 halaman

Harga Emas Bakal Kebal Resesi

Direktur Utama PT Aneka Tambak Tbk atau Antam Nicolas Kanter masih tetap optimistis terkait penjualan emas di tahun ini meski adanya ancaman resesi global. Ini juga mengaca pencapaian ciamin Antam yang mencatatkan kenaikan penjualan emas selama pandemi Covid-19.

Nicolas menerangkan kalau pada 2022 lalu, Antam mampu menjual sebanyak 34 ton emas. Angka ini berarti naik sekitar 19 persen dari dari capaian sebelumnya.

Dengan begitu, bisa dikatakan penjualan emas tak terpengaruh atau kebal dari terpaan pandemi. Padahal, banyak sektor yang mengalami penurunan.

"Alhamdulillah kita tidak terpengaruh karena memang mindset konsumer masyarakat itu terhadap emas ini adalah suatu instrumen investasi yang keliatannya cukup baik ya. Karena mereka melihatnya sebagai safe haven," kata dia saat ditemui di SCTV Tower, Senayan City, Jakarta, Kamis (26/1/2023).

"Itu yang membuat tidak banyak terpengaruh, bahkan orang melihat ini ada satu instrumen investasi untuk jangka panjang maupun jangka menengah," sambung Nico, sapaan akrabnya.

Ketika ditanya mengenai target penjualan emas di tahun ini, Nico menyebut tak jauh angkanya dari capaian di 2022. Menurutnya, capaian ciamik itu bisa jadi target juga untuk memacu penjualan emas di 2023.

Dengan begitu, Nico memancarkan semangat untuk tetap optimis dalam menjual emas yang jadi salah satu penopang Antam. Bisa dibilang, target tersebut menggambarkan kalau emas juga kebal terhadap ancaman resesi global seperti yang dikabarkan terjadi.

"Tapi kalau lihat emas, ini pasti masih tetap menjadi produk unggulan, kenapa? Karena tadi yang saya sebutkan bahwa mindset daripada masyarakat ini, ini masih jadi satu instrumen investasi yang memang safe haven, jadi buat jangka menengah maupun panjang ini akan tetap tinggi (penjualannya)," urainya.

4 dari 4 halaman

Tren Harga Emas

Nico mengamini adanya ancaman resesi yang menimpa banyak negara sehingga berpotensi membuat resesi global. Dia juga mengutip sejumlah wanti-wanti yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo maupun Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Meski ada bayangan ketidakpastian ekonomi global, Nico tetap percaya kalau tren harga emas dunia akan mengalami kenaikan dari waktu ke waktu. Ini juga jadi alasan mengapa emas jadi pilihan investasi masyarakat ditengah krisis.

"Dan emas ini dilihat sebagai satu produk yang demand-nya bisa bertahan. Kalau ktia lihat ini, sehingga kita akan melihat tren harga emas yang akan cenderung naik," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.