Sukses

Erick Thohir: Dana Pensiun BUMN Banyak Masalah, Saya Mau Bersih-Bersih

Menteri BUMN Erick Thohir bakal melakukan bersih-bersih penyaluran dana pensiun di perusahaan BUMN yang kini dalam kondisi tidak sehat.

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir bakal melakukan bersih-bersih penyaluran dana pensiun di perusahaan BUMN yang kini dalam kondisi tidak sehat. Itu jadi salah satu agenda utamanya di 2023 untuk mengatur tata kelola dana pensiun BUMN.

Erick menyatakan, pihaknya terus melakukan pembenahan pada BUMN asuransi. Tak cukup di situ, ia pun bakal membenahi penyaluran dana pensiun yang dikelola perusahaan.

"Jangan Jiwasraya, Asabri, Taspen kita jagain, dana pensiun di masing-masing BUMN sakit," ujar Erick Thohir dalam sesi jumpa pers di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (2/1/2023).

Sebagai bentuk keseriusan, ia mengaku bakal berkoordinasi langsung dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengurusi masalah penyaluran dana pensiun BUMN yang tak beres.

"Minggu depan saya bersama Ketua KPK akan bertemu, berbicara. Hati-hati, karena kita akan investigasi audit," tegasnya.

Adapun menurut catatannya, mayoritas penyaluran dana pensiun BUMN di seluruh perusahaan pelat merah memang bermasalah.

"Karena data saya, 35 persen dana pensiun BUMN sehat, 65 persen ada masalah. Saya mau bersih-bersih," kata Erick Thohir.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Erick Thohir Beri Bonus Anak Buah Dividen BUMN

Menteri BUMN Erick Thohir siap memberikan bonus dividen dari perusahaan BUMN kepada para karyawannya di Kementerian BUMN. Hal itu disebutnya sudah mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.

Erick Thohir ingin agar Kementerian BUMN nantinya tidak terlalu terjebak dalam struktur birokrasi. Pasalnya, anak buah yang bekerja mengurusi korporasi tidak ikut mendapat keuntungan dari kesuksesan sebuah perusahaan pelat merah yang dibawahi.

"Teman-teman BUMN direksinya, BUMN-nya untung dapat bonus. Kementerian enggak dapat apa-apa, enggak fair," ujar Erick Thohir dalam sesi jumpa media awal tahun di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (2/1/2023).

Menurut dia, kondisi tersebut turut menimbulkan kecemburuan dari para pejabat Kementerian BUMN. Sehingga memicu aksi korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

"Makanya terjadi jual beli jabatan dulu, ngiri. Nah ini yang kita dorong sekarang, kalau BUMN bagi dividen, teman-teman di (Kementerian) BUMN juga dapat dividennya, bonus," ungkapnya.

 

3 dari 3 halaman

Sudah Dapat Lampu Hijau

Disebut Erick, usulan memberikan bonus dividen kepada pegawai di Kementerian BUMN pun sudah mendapat lampu hijau dari Menteri Keuangan.

Adapun tujuannya, agar instansi yang dibawahinya bisa lebih fokus bertugas melayani masyarakat, di bawah bendera perusahaan BUMN.

"Bu Menkeu sudah setuju. Kita cuman mendorong. Karena ini Kementerian unik, kita ngurusin korporasi. Jadi mentalnya musti mirip," kata Erick Thohir.

"Strukturnya kementerian kita bongkar, ada deputi keuangan, HRD, legal. Emang agak beda dengan kementerian lain," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.