Sukses

Pertamina Kerahkan 217 Kapal Biar Warga Bisa Mudik dengan Tenang

Untuk mendukung pelaksanaan Satgas Nataru, Pertamina International Shipping mengoperasikan total 217 unit kapal. Terdiri dari 165 kapal BBM, 15 kapal avtur, dan 37 unit kapal LPG.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina International Shipping (PIS) memastikan distribusi BBM dan LPG (Liquified Petroleum Gas) berjalan aman dan lancar sepanjang masa liburan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

Direktur Operasi Pertamina International Shipping Brilian Perdana memaparkan, untuk mendukung pelaksanaan Satgas Nataru, PIS mengoperasikan total 217 unit kapal. Terdiri dari 165 kapal BBM, 15 kapal avtur, dan 37 unit kapal LPG.

“Pendistribusian BBM dan LPG kita pastikan terlaksana dengan baik, agar masyarakat bisa tetap nyaman dalam beraktivitas,” ujar Brilian, Sabtu (24/12/2022).

Meski telah menyiapkan 217 unit kapal, PIS tetap mengantisipasi tambahan kapal dengan skema spot charter untuk mengamankan stok selama masa satgas.

Pemantauan secara berkala distribusi BBM dan LPG juga dilakukan oleh perusahaan dengan mengoptimalkan teknologi, di antaranya aplikasi EDTP 3.0, VCOMS, IPMAN, dan juga pemantauan cuaca dari BMKG.

Pemanfaatan digitalisasi monitoring sistem juga disiapkan untuk mendeteksi situasi emergency, fraud detection, dan prakiraan cuaca.

Teknologi untuk memonitoring pergerakan kapal dan stok ini juga terintegrasi dengan Integrated Enterprise Data & Command Center (IEDCC) yang merupakan pusat informasi penyaluran energi mulai dari Upstream, Kilang, Perkapalan, Terminal BBM hingga ke SPBU yang dimiliki oleh PT Pertamina (Persero).

Tidak hanya kesiapan kapal, Pertamina International Shipping yang kini mengelola 6 terminal strategis juga memastikan kelancaran pasokan di pelabuhan, bunker, dan depot. Untuk bunker, Pertamina International Shipping menjaga ketepatan waktu dengan meminimalisir masa tunggu akibat bunkering dan sekaligus memastikan kualitas bunker kapal.

Kelancaran operasional di pelabuhan juga dipastikan dengan berkoordinasi secara intens ke instansi pemerintahan baik terkait imigrasi, cukai, karantina, dan otoritas pelabuhan.

”Kami melakukan monitoring posisi kapal dengan lebih intens, dan untuk kapal yang akan supply Terminal BBM dengan Coverage Days yang minim kami mintakan Crew untuk dapat mengoperasikan kapal dalam kondisi best safe speed, serta koordinasi dengan seluruh pihak terkait untuk mitigasi dan antisipasi lonjakan demand di suatu depot apabila diperlukan," tutur Brilian.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ada Libur Natal dan Tahun Baru, Stok BBM dan LPG Ditambah

PT Pertamina (Persero) menjamin ketersediaan BBM dan LPG Dalam kondisi aman selama musim Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Termasuk kesiapan infrastruktur penyedia kedua barang tersebut.

Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Erry Widiastono mengutarakan, kesiapan infrastruktur perseroan meliputi 114 Terminal BBM, 23 Terminal LPG, lebih dari 7.400 SPBU, 667 SPBE, 4.972 Agen LPG, dan 68 DPPU.

Untuk tahun ini, Ketua Tim Satgas Nataru 2023 ini mengatakan, Pertamina juga melakukan penambahan ketersediaan stok BBM dan LPG guna mengantisipasi terjadinya lonjakan permintaan.

"Untuk Pertalite naik sekitar 4,5 persen, Pertamax naik 2,9 persen, Pertamax Turbo naik 18 persen, Dexlite naik 3 persen, Pertamina Dex naik 1,3 persen. Untuk LPG juga dilakukan kenaikan sebanyak 2,5 persen. Sedangkan Avtur juga dilakukan kenaikan 6,5 persen," terangnya, Kamis (15/12/2022).

Selain itu, kata Erry, untuk memastikan layanan terhadap masyarakat tetap terjaga dengan baik, Pertamina juga menyediakan layanan energi pendukung di jalur potensial meliputi jalur toll, jalur wisata, dan jalur lintas utama.

Berupa SPBU Siaga, Agen dan Outlet LPG Siaga, Kiosk Pertamina Siaga, Motorist, Mobil tanki stand by, serta fasilitas kesehatan.

“Kami memastikan seluruh Sarfas berfungsi dengan baik, bahkan telah menyediakan fasilitas tambahan untuk memberikan layanan prima kepada masyarakat yang ingin berlibur dan merayakan Natal dan Tahun Baru 2023,” ujar Erry.

Erry menambahkan, selain menyediakan dan melayani energi ke masyarakat, dia juga meminta tim Satgas Pertamina juga memperhatikan aspek keselamatan dan keamanan.

"Tolong dijaga betul aspek safety dan jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan. Bagaimana kita jaga infrastruktur, sarana dan obvitnas kita dari sisi keamanan," pungkas Erry.

3 dari 4 halaman

Satgas Nataru

PT Pertamina (Persero) mengantisipasi pergerakan jutaan pemudik yang ingin merayakan Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru).

Komitmen tersebut dibuktikan dengan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Nataru yang melibatkan seluruh lini operasional perusahaan untuk memastikan energi yang digunakan masyarakat tetap aman dan terpenuhi.

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan tahun 2022, diperkirakan potensi pergerakan masyarakat selama libur Nataru mencapai 44,17 juta orang.

Mereka memanfaatkan berbagai moda transportasi untuk mengunjungi keluarga atau mengisi liburan dalam momentum Nataru.

Guna memastikan kelancaran pendistribusian BBM dan LPG selama Natal & Tahun Baru, Pertamina telah membentuk Satgas yang bekerja mulai 15 Desember 2022 hingga 8 Januari 2023.

Itu melibatkan Tim Holding-Subholding Pertamina serta instansi terkait meliputi KESDM, Kemenhub, BPH Migas, Kepolisian, Jasa Marga, TNI, dan PT Telkom Indonesia.

“Konsumsi energi diprediksi akan naik karena meningkat mobilitas masyarakat jelang dan sesudah perayaan Natal dan Tahun Baru. Untuk itu, Pertamina telah menyiapkan pasokan dan layanan tambahan demi melayani kebutuhan energi masyarakat,” ujar Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Erry Widiastono saat Kick Off Satgas Nataru 2023 di Jakarta, Kamis (15/12/2022).

 

4 dari 4 halaman

IEDCC atau Pusat Infomrasi

Untuk menjamin proses operasional perusahaan dalam periode Nataru 2023, kata Erry, manajemen Pertamina akan melakukan pemantauan melalui Integrated Enterprise Data and Command Center (IEDCC) yang merupakan pusat informasi penyaluran energi mulai dari Upstream, Kilang, Perkapalan, Terminal BBM hingga ke SPBU.

Melalui Command Center ini, CCTV SPBU dan stok kritis di SPBU dapat termonitor dan dapat menjadi prioritas Utama pengiriman BBM. “Pemantauan dilakukan secara digital dan petugas akan disiagakan selama 24 jam untuk mengantisipasi pergerakan konsumsi energi di setiap wilayah Nusantara,” imbuh Erry, yang juga bertugas sebagai Ketua Tim Satgas Nataru 2023.

  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.