Sukses

Jokowi Senang di Tengah Ancaman Krisis, Ada Apa?

Jokowi mengatakan bahwa berbagai aktivitas ekonomi mulai menggeliat menunjukkan daya beli masyarakat masih tinggi. Hal ini menjadi sinar terang di tengah ancaman krisis dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melihat bahwa dampak pandemi Covid-19 ke ekonomi sudah mulai mereda di Indonesia. Hal ini terlihat dari banyak tempat usaha rakyat mulai dari warung, restoran hingga pedagang kaki lima (PKL) ramai dikunjungi pembeli.

Hal ini berbeda saat awal pandemi di saat kebijakan pembatasan ketat diberlakukan dimana banyak warung, restoran hingga PKL banyak yang tutup. 

"Kalau malam saya lihat-lihat, senang saya. Warung makan buka, restoran-restoran buka dan antre. PKL di jalan juga ramai," kata Jokowi dalam acara Penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (19/12/2022).

Berbagai aktivitas tersebut kata Jokowi menunjukkan daya beli masyarakat masih tinggi. "Saya senang, artinya daya beli ini dan ekonomi tumbuh positif," sambungnya.

Makanya, pemerintah harus memberikan dukungan kepada para pengusaha mikro, kecil dan menengah. Mengingat sektor ini menjadi penggerak ekonomi Indonesia di tengah kondisi ekonomi global yang suram.

"Caranya kita ingin terus perkuat usaha mikro, kecil dan menengah yang terbukti menggerakkan motor ekonomi kita," kata dia.

Jokowi pun kembali mengingatkan tantangan ekonomi global yang sudah didepan mata. Tahun depan katanya bukan tahun yang mudah karena situasi ekonomi global yang masih penuh dengan ketidakpastian.

Dampak geopolitik masih akan terus berlanjut di tengah dampak pandemi Covid-19 yang belum juga selesai. Dua hal ini masih bisa menimbulkan ancaman krisis keuangan, krisis pangan dan berakhir di resesi global.

"Saya tidak menakut-nakuti, hanya mengingatkan tantangan ekonomi yang kita hadapi ke depan semakin tidak mudah," katanya.

Meski begitu, Jokowi mengingatkan kondisi ekonomi Indonesia sepanjang tahun ini sudah semakin membaik. Tercermin dari pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2022 tumbuh 5,7 persen. Tingkat inflasi sampai November kemarin juga terkendali di level 5,42 persen.

"Peluang-peluang seperti ini masih bisa dicapai Indonesia meski dunia senang dihadapkan dengan kesulitan. Indonesia masih punya peluang untuk tumbuh," kata dia.

Apalagi kata Jokowi, pertumbuhan tersebut bisa menjaga daya beli masyarakat. Membuka lapangan kerja yang luas di sektor rill dan UMKM bergerak dengan cepat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Realisasi KUR Capai Rp 344,55 Triliun per 14 Desember 2022

Realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai dengan 14 Desember 2022 telah mencapai Rp345,55 triliun kepada 7.209.944 pelaku usaha.

"Pada 2022, Pemerintah memberikan dukungan akses pembiayaan untuk UMKM melalui program KUR dengan target sebesar Rp373,17 triliun, dan saat ini realisasi penyaluran KUR sampai 14 Desember 2022 telah mencapai Rp345,55 triliun atau sebesar prosentase 92,60 persen dengan total debitur sejumlah 7.209.944 pelaku usaha," kata Asisten Deputi Pembiayaan Usaha Mikro Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) Irene Swa Suryani dalam acara Sosialisasi Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi Usaha Mikro di Palembang, Sumatra Selatan, Sabtu (17/12/2022).

Adapun total penyaluran KUR pada 2022 di Provinsi Sumatra Selatan sampai 14 Desember 2022, berdasarkan data Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) mencapai Rp10,495 triliun yang dialokasikan kepada 173.361 debitur.

Capaian tersebut terdiri dari KUR Super Mikro sebesar Rp144,37 miliar kepada 15.047 debitur, KUR Mikro Rp6,072 triliun untuk 139.692 debitur, KUR Kecil/khusus Rp4,276 triliun kepada 18.548 debitur, dan KUR Penempatan PMI sebesar Rp740 juta kepada 74 debitur.

Dalam upaya percepatan penyaluran KUR dan pemulihan ekonomi nasional khususnya bagi pelaku UMKM, Irene menegaskan KemenKopUKM menginisiasi dan mendorong penyaluran KUR melalui skema KUR khusus yang ditujukan kepada kelompok usaha masyarakat atau klaster yang diperuntukkan bagi koperasi dan kelompok UMKM.

"Dalam hal ini melibatkan agregator/offtaker dan avalist di berbagai sektor antara lain pertanian, peternakan, perikanan, furnitur, suvenir, kerajinan tangan, fesyen, dan pariwisata dengan target penerima KUR berbasis klaster prioritas yang telah ditetapkan oleh Pemerintah," ujar Irene.

3 dari 3 halaman

Penyaluran KUR

Menurutnya, sebagai salah satu upaya untuk mempercepat penyaluran KUR, diperlukan inovasi pembiayaan bagi UMKM melalui skema kelompok usaha, baik dalam wadah koperasi maupun kelompok klaster UMKM sebagai bentuk percepatan pendistribusian insentif pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi nasional.

Pada kesempatan ini, Irene juga mengapresiasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah Provinsi Sumatra Selatan, beserta stakeholder lainnya yang telah berupaya dalam mendukung pelaksanaan program KUR dan berkomitmen untuk terus mengembangkan dan memberdayakan UMKM melalui akses penyaluran pembiayaan KUR Klaster dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.

"Potensi besarnya penyaluran KUR ini tentunya akan bermanfaat dan memberikan dampak positif yang dapat dirasakan oleh seluruh Pelaku Usaha Mikro di Provinsi Sumatra Selatan," ucapnya.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.