Sukses

Perancis Ajak Indonesia Perkuat Industri Militer hingga Ruang Angkasa, Ini kata Sri Mulyani

Sri Mulyani tak menampik, kalau Perancis merupakan negara yang mampu membangun industrinya secara berimbang dengan mengadopsi pendekatan kemitraan.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membagikan momen pertemuannya dengan Menteri Ekonomi dan Keuangan Prancis Bruno Le Maire, melalui akun instagram pribadinya @smindrawati.

“Kerjasama Indonesia-Prancis, seperti apa? Saat bertemu di sela-sela KTT G20 (16/11), saya dan Menteri Ekonomi dan Keuangan Prancis @brunolemaire sepakat pentingnya meneruskan berbagai bentuk kerjasama,” kata Sri Mulyani, dikutip Jumat (18/11/2022).

Menkeu mengungkapkan, bahwa Menteri Ekonomi dan Keuangan Prancis mengajak Indonesia untuk memperkuat kerja sama bilateral strategis, seperti dalam industri militer, satelit ruang angkasa dan dukungan fasilitas pembiayaannya, serta kerja sama di sektor pertambangan.

“Saya mengapresiasi tawaran kerjasama ini. Indonesia saat ini tengah membangun industri hilirisasi pertambangan dan mineral untuk ekonomi Indonesia yang lebih kuat dan independent,” ujarnya.

Sri Mulyani pun tak menampik, kalau Perancis merupakan negara yang mampu membangun industrinya secara berimbang dengan mengadopsi pendekatan kemitraan.

“Saya berharap Indonesia bisa belajar dari kesuksesan ini dan dapat menerapkannya terutama untuk mendorong transisi energi,” ungkap Menkeu.

Adapun terkait keanggotaan Indonesia di Financial Action Task Force (FATF), Menkeu harapkan dukungan dari Menteri Ekonomi dan Keuangan Prancis Bruno Le Maire agar Indonesia dapat segera mewujudkan integritas sistem keuangan yang sangat penting dalam mendukung iklim investasi Indonesia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Daftar Kerja Sama Indonesia dengan Berbagai Negara di KTT G20 Bali

Presidensi G20 Indonesia telah resmi selesai dengan berpindahnya palu sidang ke pimpinan India, Rabu, 15 November 2022, kemarin. Bagi Indonesia, sederet kerja sama dengan berbagai negara berhasil dikantongi.

Presiden Joko Widodo diketahui mendorong berbagai pertemuan bilateral dengan beberapa negara. Mulai dari Amerika Serikan, China, Perancis, Turki, Australia, hingga Jepang.

Beberapa pertemuan dilakukan di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di Bali. Kesempatan ini menjadi momentum khusus karena banyak kepala negara yang hadir secara langsung.

Sebut saja, pertemuan bilateral dengan Presiden China Xi Jinping di Hotel The Apurva Kempinski Bali, Rabu 16 November 2022. Pertemuan kedua pemimpin negara itu berlangsung usai penutupan KTT G20 Bali, Rabu (16/11/2022).

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi dan Xi Jinping menyaksikan penandatanganan naskah kerja sama Indonesia dan Tiongkok. Adapun naskah tersebut terdiri dari lima kerja sama, di antaranya berikut:

1) Rencana Kerja Sama Promosi Bersama dalam Kerangka Kerja Poros Maritim Dunia dan Belt and Road Initiative;

2) Nota Kesepahaman tentang Pembangunan Bersama Pusat Konservasi/Riset/ dan Inovasi Tanaman Obat Indonesia-Tiongkok;

3) Nota Kesepahaman tentang Pelatihan Kejuruan dalam Sektor Industri;

4) Nota Kesepahaman tentang Peningkatan Kerja Sama Ekonomi Digital, dan;

5) Persetujuan Perluasan dan Pendalaman Kerja Sama Bilateral Ekonomi dan Perdagangan Lebih Lanjut.

 

3 dari 3 halaman

Uji Coba Kereta Cepat

Sebelumnya, Jokowi dan Xi Jinping juga sempat menyaksikan bersama uji coba kereta cepat Jakarta-Bandung. Jokowi optimis kereta Cepat Jakarta-Bandung dapat beroperasi pada Juni 2023.

"Tadi kita juga telah melihat penyelesaian kereta api cepat Jakarta-Bandung. Dan saya optimis kereta cepat ini dapat beroperasi di bulan Juni 2023," tutur Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (16/11/2022).

Sementara itu Presiden Xi menyebut bahwa hasil kerja sama strategis antara Indonesia dan Tiongkok merupakan pencapaian nyata yang memberikan dampak positif bagi kedua negara, regional, maupun global.

Menurut dia, hal tersebut dapat menjadi teladan bagi sesama negara berkembang untuk bersama-sama menjalin kerja sama yang saling menguntungkan.

"Saya bersedia melakukan komunikasi strategis secara mendalam dengan Bapak Presiden untuk bersama-sama mendiskusikan bagaimana mengembangkan hubungan bilateral ke depan dan merancang cetak biru pembangunan komunitas senasib sepenanggungan Tiongkok-Indonesia," jelas Presiden Xi.

Dalam pertemuan ini, Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.