Sukses

Di Depan Kepala Negara G20, Presiden FIFA: Sepak Bola Serap 4 Juta Tenaga Kerja

Presiden Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) Gianni Infantino terpantau menghadiri makan siang para pemimpin Negara G20 di Hotel Kempinski, Nusa Dua Bali.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) Gianni Infantino terpantau menghadiri makan siang para pemimpin Negara G20 di Hotel Kempinski, Nusa Dua Bali siang ini.

Pada momen makan siang tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan kesempatan kepada Presiden FIFA Gianni Infantino untuk berbicara didepan para kepala negara.

Gianni mengatakan sepak bola merupakan olahraga yang unik karena bisa menyatukan orang dari berbagai belahan dunia. Tak hanya itu, cabang olahraga ini juga mampu menjadi penggerak ekonomi dan memberikan sumbangan terhadap pendapatan dunia.

"Sepak bola benar-benar unik dan menyatukan dunia," kata Gianni di Hotel Kempinski, Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11).

Gianni mengatakan sepak bola memberikan kontribusi hingga USD 300 miliar terhadap ekonomi dunia. Setidaknya 70 persen PDB sepak bola berasal dari Eropa. Namun basis penggemar sepak bola selain di Eropa mencapai 90 persen.

"Bayangkan saja potensi ekonominya jika seluruh dunia mendapatkan setengahnya dari apa yang dihasilkan Eropa dan dampaknya dalam menghasilkan GPD di seluruh dunia," kata Gianni.

Ini kata Gianni, akan menambah pendapatan negara hingga USD 200.000 hingga USD 300.000 dolar AS terhadap PDB.Bahkan bisa menyerap tenaga kerja hingga 4 juta orang.

"Bahkan ini akan menambah 3-4 juta lapangan pekerjaan ke PDB dunia. Ini akan menghasilkan pengurangan kesenjangan pendapatan dan kekayaan global yang menjadi prioritas Anda dan FIFA," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tekan Kesenjangan Pendapatan

Di sisi lain dunia sepak bola juga bisa mengurangi kesenjangan pendapatan dan kekayaan global yang menjadi prioritas setiap negara dan FIFA.

"Tapi seperti yang Anda ketahui, sepak bola lebih dari ekonomi, dan lebih dari olah raga, ini memiliki dampak sosial yang besar," kata Gianni.

"Kalian tahu apa arti sepak bola bagi negara Anda, ini tentang semangat, inklusi dan ini tentang toleransi," sambungnya.

Meski begitu dia menyadari, sepak bola bukan satu-satunya cara menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi dunia. Namun dia memastikan, sepak bola bisa menjadi pemersatu bangsa-bangsa di dunia.

"Kami tidak naif bahwa sepak bola dapat menyelesaikan masalah dunia, untuk ini Anda ada. Kami tahu, fokus kami sebagai organisasi olahraga seharusnya sport, tapi karena sepak bola menyatukan dunia, dengan penonton lima juta orang dari seluruh dunia, dapat menjadi for a positive gesture," pungkasnya.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

3 dari 4 halaman

Presiden Dewan Eropa di KTT G20: Ingin Krisis Dunia Berakhir, Akhiri Perang Rusia-Ukraina

Presiden Dewan Eropa, Charles Michel meminta negara anggota G20 menekan Rusia agar segera menghentikan perang di Ukraina. Mengingat Rusia memiliki kekuatan posisi yang kuat di karena menjadi anggota Dewan Tetap Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan menjadi salah satu anggota negara G20.

"Rusia (merupakan) anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan anggota G20 (tetapi) menyerang negara Ukraina yang bebas dan berdaulat," kata Charles di Media Center KTT G20, Bali International Convention Center (BICC), ITDC, Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022).

Dengan posisi politik yang dimilikinya, Rusia dengan mudahnya memengaruhi semua negara. Baik itu negara-negara di Eropa , Afrika hingga ke Timur Tengah.

"Rusia sangat memengaruhi kita semua, dimanapun kita tinggal dari Eropa hingga Afrika atau Timur Tengah," ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, serangan yang dilakukan Rusia ke Ukraina pada Februari lalu telah memperkeruh kondisi ekonomi global. Dampak pandemi yang belum selesai makin parah karena terjadi krisis pangan dan krisis energi.

4 dari 4 halaman

Satu-Satunya Cara

Maka, kata Charles satu-satunya cara mengatasi masalah ini, hanya dengan menghentikan perang di Ukraina. Kemudian menghentikan pembatasan ekspor pupuk hingga energi dari Rusia.

"Satu-satunya cara terbaik untuk mengakhiri krisis akut pangan dan energi adalah Rusia mengakhiri perang yang tidak masuk akal dan mengharapkan Piagam PBB juga akan mendidik mereka untuk mengatasi tantangan utama ketahanan pangan," tuturnya.

Dia menambahkan krisis pangan yang terjadi sekarang ini telah membuat banyak orang menghadapi kelaparan parah dan kekurangan gizi meningkat. Kremlin telah memutuskan untuk memberikan bantuan pangan demi mencegah terjadinya kelaparan, kemiskinan, dan ketidakstabilan.

"Ini juga memiliki konsekuensi global yang dramatis pada pengembangan obat-obatan, termasuk di Asia," pungkasnya.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.