Sukses

Dihadiri 11 Negara, Forum PNLG 2022 Bahas Ekonomi Biru Masyarakat Pesisir

Setidaknya, ada 150 tamu undangan dari 11 negara termasuk Indonesia, datang dalam forum PNLG 2022 yang membahas mengenai ekonomi biru masyarakat pesisir.

Liputan6.com, Jakarta - Bahas isu terkini soal perubahan iklim dan ekonomi biru masyarakat pesisir, sebanyak 11 negara yang tergabung dalam Forum PEMSEA NETWORK OF LOCAL GOVERNMENT (PNLG) 2022, melakuka pertemuan di Hotel Atria, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Rabu (26/10/2022).

PNLG 2022 sendiri akan dilakukan selama tiga hari di Kabupaten Tangerang, mulai dari hari ini, 26 Oktober 2022, hingga tiga hari ke depan, Jumat 28 Oktober 2022. Kabupaten Tangerang mewakili Indonesia sebagai tuan rumah dalam forum PNLG tahun ini.

Pada acara pembukaan sendiri, Le Quang Nam selaku President PNLG and Vice Chair, Da Nang, Vietnam hadir secara virtual. Sementara hadir secara fisik Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Vice President PNLG yang juga Bupati Tangerang sebagai tuan rumah dan pimpinan sidang PNLG, Ahmed Zaki Iskandar.

Setidaknya, ada 150 tamu undangan dari 11 negara termasuk Indonesia, datang dalam forum PNLG 2022 itu. Secara garis besar, dalam forum Pengelolaan Pesisir Terpadu mengambil tema Penguatan Ketahanan Pesisir Menuju Ekonomi Biru Lokal Berkelanjutan atau “Strengthening Coastal Resilience towards Sustainable Local Blue Economies”.

"Sebagaimana kita ketahui, permasalahan pembangunan di berbagai sektor, khususnya yang berkaitan dengan tata kelola pesisir, saat ini masih menjadi tantangan serius yang harus kita hadapi. Hal ini penting mengingat dengan tata kelola pesisir yang baik diharapkan indeks pembangunan manusia juga meningkat, sehingga daya saing sumber daya manusia akan semakin baik," tutur Zaki.

Dengan terselenggaranya Forum PNLG ini, lanjut Zaki, diharapkan akan terjadi pertukaran ilmu yang konstruktif, dan kedepannya semoga kita dapat berkolaborasi dalam melaksanakan program pembangunan pesisir.

"Alhamdulillah, ada 150 orang yang hadir mewakili 11 negara baik secara langsung maupun virtual, nanti kita akan bertukar pikiran, informasi, pengalaman dan pelajaran pembangunan masyarakat pesisir," ujar Zaki.

Nantinya, ratusan delegasi yang hadir, akan diajak melihat pusat rehabilitasi mangrove di Ketapang dan Tanjung Pasir. Lalu percontohan pemberdayaan masyarakat pesisir di Kabupaten Tangerang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bencana Alam di Pesisir

Sementara, Presiden Partnerships in Environmental Management for The Seas of East Asia (PEMSEA) Network of Local Governments (PNLG) Le Quang Nam, membagikan pengalamannya soal penanganan bencana alam di pesisir dan juga ancaman angin topan.

Menurutnya, bahaya perubahan iklim bukan hanya berasal dari alam melainkan disumbang juga oleh tangan manusia. Akibat dari perubahan iklim, juga ditemui angin topan dan meningkatnya erosi di pesisir pantai Da Nang. Karenanya, dia bekerja sama dengan dengan organisasi Asean dalam menanggulangi hal tersebut.

“Kita juga buat selter-selter berguna untuk dapat bertahan disebabkan peningkatan taifun,” ujarnya.

 

 

3 dari 4 halaman

Pertama Kali Indonesia Terlibat

Sementara, Menteri LH dan Kehutanan Siti Nurbaya, menyambut baik adanya forum PNLG tersebut. Menurutnya, bukan kali pertama ini Indonesia terlibat dalam forum lingkungan hidup ini, melainkan sudah sejak lama menjadi fokus pemerintahan untuk bersama menanggulangi bahaya perubahan iklim, termasuk pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir.

"Bagi pemerintah, terutama di Kementerian LHK, KKP, maritim, sampai kementerian luar negeri, ini sangat penting. Sejak 2016 sampai saat ini sudah jadi fokus pemerintah Indonesia, Indonesia ikut terlibat langsung dalam Pemsea," tutur Siti Nurbaya.

Dimana, PNLG akan membahas secara terpadu untuk kota-kota pesisir, termasuk permasalahan yang ada di dalamnya. Seperti budidaya mangrove, penataan tepi pantai, kehidupan nelayan sampai plastik yang menumpuk di lautan.

 

4 dari 4 halaman

Konsep Ekonomi Kelautan

Dia juga memgatakan, konsep ekonomi kelautan (ekonomi biru) merupakan hal yang mendorong pertumbuhan ekonomi. Maka dari itu, pemeliharaan ekosistem laut menjadi upaya fundamental demi keberlangsungan hidup masyarakat pesisir.

“Konsep ekonomi biru merupakan hal yang mendorong pertumbuhan ekonomi, penguatan ekosistem laut, fondasi ekonomi biru adalah ketahanan dan laut yang inklusif, laut yang bersih dan ekosistem laut yang sehat,” katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.