Sukses

Begini Alur Keamanan Rute Perlintasan ke Venue KTT G20 di Bali, Warga Masih Boleh Menyaksikan

Sekitar 18.030 personil pengamanan disiapkan untuk acara KTT G20 di Bali, yang mencakup TNI dan Polri.

Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan bahwa pihaknya telah mengatur keamanan rute perlintasan yang mengarah ke venue acara KTT G20 di Bali, pada bulan November mendatang.

Jenderal Andika Perkasa menjelaskan bahwa lintasan ke arah venue KTT G20 tidak akan ditutup bagi masyarakat yang hendak menyaksikan. Namun, pada saat hari H area-area tersebut akan diberlakukan off-limit.

"Off-limit itu diberlakukan untuk mereka-mereka yang tidak punya pass (izin masuk) berada di dalam lingkaran itu," kata Jenderal Andika Perkasa, dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring pada Kamis (20/10/2022).

Jenderal Andika pun memastikan diberlakukannya rekayasa lalu lintas pada saat KTT G20 digelar. Namun, dia belum menjelaskan secara detil jalur mana saja di Bali yang akan memberlakukan kebijakan tersebut.

"Yang perlu diingat, ini bukan hanya satu rombangan, tapi tiap kepala negara pasti membawa rombongan para menterinya, pengamanannya, itupun mungkin sudah (berjalan) 40 menit, apalagi kalau misalnya 42 kepala negara ini semuanya hadir," ujarnya. Maka dari itu, dikatakan akan sulit bila rekayasa lalu lintas tidak dilakukan.

Secara total, ada 25 hotel yang akan menjadi tempat penginapan rombongan tamu kepala negara saat KTT G20 digelar di Hotel Apurva Kempinski.

"Di sepanjang rute dari 25 hotel yang diempati para tamu kepala negara, jika belum ada perubahan, kita menempatkan seperti pagar betis, meskipun tidak menyerupai pagar betis beneran," ungkap Jenderal Andika.

"Di beberapa titik, di sepanjang rute, misalnya dari hotel A menuju ke Apurva Kempinski itu semua kita pagari betis, sehingga kita punya kesiapan apabila ada hal-hal yang tidak diinginkan," tambahnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

TNI Kerja Sama dengan BSSN Kawal Keamanan Siber KTT G20 di Bali

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengungkapkan persiapan pengamanan siber menjelang KTT G20 di Bali, yang akan digelar pada bulan November mendatang.

"Terkait keamanan siber, kami bekerja sama dengan BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara), yang dalam hal ini menjadi lead-sector. Kami juga punya unsur-unsur yang menggeluti siber seperti sub-siber TNI, juga BAIS (Badan Intelijen Strategis) TNI yang sedikit memiliki infrastruktur siber," kata Jenderal Andika Perkasa dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring pada Kamis (20/10/2022).

 "Intinya kami ikut apa yang sudah diatur BSSN dan kami sudah beberapa kali ketemu. Juga saat techical floor game saat 30 September kemarin pun, kepala BSSN dengan timnya juga hadir dalam membicarakan beberapa simulasi," lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Jenderal Andika juga membeberkan persiapan kendaraan berlapis baja dari TNI yang akan ditempatkan di beberapa titik selama KTT Presidensi G20 di Bali.

"Kami menyiapkan beberapa kendaraan berlapis baja khususnya anoa di beberapa titik, 1 unit di Hotel Apurva Kempinsiki, di Mangrove Tahura, kemudian di Garuda Wisnu Kencana untuk acara dinner serta di Pulau kura-kura, di mana kendaraan baja di tempatkan di dua atau tiga titik," jelasnya.

Jenderal Andika mengatakan, kendaraan berlapis baja ini disiapkan untuk evakuasi sementara, apabila ada kondisi yang bersifat darurat dan mengancam jiwa.

"Tetapi saya juga mengetahi bahwa para partisipan G20 ini juga membawa perangkat berlapis bajanya masing-masing. Itu pun juga kita akomodasi supaya para tamu merasa nyaman dalam berkunjung ke Indonesia," pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Ada 18.030 Personil Keamanan Untuk KTT G20 di Bali

Secara total, ada sekitar 18.030 personil pengamanan KTT G20 di Bali, yang mencakup TNI dan Polri. 

 "Secara umum, tugas kami sebagai pengaman VVIP maka kami menyiapkan total sekitar 18.030 personil, yang di antaranya ada sekitar 3.200-san personal Polri dan sekitar 492 personel dari institusi lain," kata Jenderal Andika Perkasa, dikutip Kamis (20/10/2022).

Dari TNI sendiri, Jenderal Andika mengatakan, ada sekitar 14.300-14.700 personil keamanan, yang dibagi dalam berbagai satgas.

"Ada Satgas pengamanan VVIP yang memang menempel ke para kepala negara. Sebetulnya (personil keamanan) yang kita siapkan sampai untuk 42 (kepala negara), ini untuk menjaga segala kemungkinan apabila semuanya hadir maka kita siap," bebernya.

Jenderal Andika memastikan, persiapan keamanan ini dilakukan tidak secara mendadak atau sejak jauh-jauh hari. 

Adapun satgas pengamanan di area laut dan udara.

Untuk satgas laut, Jenderal Andika menyampaikan, pihaknya melibatkan 12 KRI yang ditempatkan di lingkaran pulau Bali, termasuk pengamanan atau pendampingan terhadap kapal-kapal militer negara-negara partisipan G20 yang mungkin juga akan mengirimkan kapal militer.

Sementara untuk satgas udara, TNI menyiapkan beberapa pesawat. "Untuk pesawat tempur kita menyiapkan 4 pesawat tempur yaitu 2 F16 dan 2 Sukhoi," ungkap Jenderal Andika.

"Kita juga menyiapkan 6 Heli Angkatan Udara kemudian 5 Heli angkatan laut dan 2 Heli Angkatan Darat," lanjutnya.

"Jadi kira-kira total ada 13 heli. pesawat lain yaitu kita siapkan yakni 2 pesawat Hercules, di mana salah satunya khusus medis, medical evacuation. Karena memang diseting sedemikian rupa sehingga memiliki fasilitas untuk mengevakuasi pasien yang misalnya dalam kondisi darurat," papar Jenderal Andika. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.