Sukses

Kebut Susun Deklarasi, Pemerintah Gelar Sherpa Presidensi G20 ke-3 di Yogyakarta

Pertemuan Sherpa Presidensi G20 Indonesia memasuki babak ketiga dan akan berlangsung di Yogyakarta pada tanggal 27-29 September 2022.

Liputan6.com, Jakarta Pertemuan Sherpa Presidensi G20 Indonesia memasuki babak ketiga dan akan berlangsung di Yogyakarta pada tanggal 27-29 September 2022.

Fokus pertemuan kali ini adalah penyusunan Leader’s Declaration yang akan diadopsi oleh para kepala negara/pemerintahan pada pertemuan puncak KTT G20 di Bali pada November mendatang.

“Posisi Sherpa ini yang membantu para kepala negara, jadi substansinya dibahas penuh di sherpa ini  nanti akan diadopsi di pertemuan dengan kepala negara KTT di Bali tanggal 15 sampai 16 November. Jadi disana lebih ke tingkat kepala negara/leaders itu lebih banyak hanya seremoni tapi memang di tingkat pimpinan tinggi,” kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Sesmenko) Susiwijono Moegiarso, dalam Media Briefing Sherpa Meeting Ke-3, Selasa (27/9/2022).

Sesmenko Susiwijono, menjelaskan, nantinya sherpa G20 ketiga akan dihadiri oleh 39 Negara/Organisasi Internasional. Dimana hasil pertemuan grup-grup minister meeting, dan rapat-rapat tingkat Menteri akan dikumpulkan semuanya di sherpa ini, yang nantinya dijadikan dokumen Leader’s Declaration.

“Acaranya di sana (di Bali), tapi pembahasan substansinya ada disini, termasuk seluruh grup-grup Minister meeting rapat-rapat tingkat menteri apapun namanya semuanya dikumpulkan di sherpa, untuk dijadikan dokumen yang namanya leaders declaration hasil dari KTT nanti November,” ujarnya.

Diketahui bersama, Indonesia sudah memulai rangkaian Presidensi G20 sejak 1 Desember 2021 hingga nanti puncaknya pada KTT tanggal 15-16 November 2022. Dalam setahun ini, kata Susiwijono, sudah terdaftar 437 event atau pertemuan, yang terdiri dari 184 pertemuan resmi di berbagai level dan 253 pertemuan side event G20.

“Nah dari level-level pertemuan tadi itu sherpa membawahi yang namanya working group dan enggament. ada 12 working group dan 10 Engagement Group. Intinya semua sektor dibahas di Sherpa kecuali urusan keuangan,” ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menko Airlangga Jadi Ketua

Dalam pelaksanaan Sherpa G20 ketiga ini, ketuanya adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan didampingi oleh Menteri Luar Negeri.

Karena sebagian besar isunya membahas mengenai ekonomi, maka Menko Perekonomian lah yang mengkoordinasikan 22 working grup tersebut (12 working group dan 10 Engagement Group). Sementara, sektor keuangan yang mengkoordinasikan adalah Menteri Keuangan Menteri Keuangan dan Gubernur BI.

“Kalau kita bicara pertemuan sherpa, sekali lagi tugasnya sherpa mengkoordinasikan yang namanya 437 pertemuan tadi. Substansinya semuanya disetor ke sherpa dikumpulkan dikonsolidasikan dibahas di tingkat sherpa, mau pertemuan menteri apapun,” ujarnya.

 

3 dari 3 halaman

Dipercepat

Pihaknya memang sengaja mempercepat pelaksanaan berbagai pertemuan di bulan September, tujuannya agar semua bahan pembahasan bisa dibahas di Sherpa G20 ketiga di Yogyakarta.

Kurang lebih sudah ada 10 minister meeting, mulai dari minister meeting digital economy, hingga agriculture, tourism minister meeting, dan lainnya.

“Kurang lebih 10 pertemuan tingkat Menteri masing-masing sektor selama bulan September. Kenapa dikebut September, supaya hasilnya bisa dikumpulkan di sherpa, pertemuan apapun yang 437 tadi itu semua dikonsolidasikan diserahkan di sherpa di Yogyakarta ini, nanti akan disusun dalam bentuk draft leaders declaration,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.