Sukses

Teguh Patriawan Diprediksi Sukses Bawa NSS Go Public

PT Nusantara Sawit Sejahtera (NSS) adalah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang memiliki lima area perkebunan di Kalimantan Tengah.

Liputan6.com, Jakarta Teguh Patriawan diyakini akan sukses membawa PT Nusantara Sawit Sejahtera (NSS) menjadi perusahaan terbuka (Go Public). NSS berencana melepas sebanyak-banyaknya 40 persen saham dan membidik dana sebanyak-banyaknya Rp 2 triliun dari penjualan saham perdana di bursa efek Indonesia tahun ini.

NSS adalah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang memiliki lima area perkebunan di Kalimantan Tengah. Berdiri sejak tahun 2008, perusahaan memproduksi Tandan Buah Segar (TBS), Minyak Sawit Mentah (CPO), dan Biji Sawit (PK).

Sebagai calon pendatang baru di bursa saham, investor tidak hanya mencermati tentang kinerja keuangan dan prospek bisnis NSS, tetapi juga leadership dan kemampuan bisnis Teguh Patriawan sebagai nahkoda perusahaan.

Sebagai CEO NSS, profil Teguh Patriawan cukup banyak menarik perhatian investor. Dia telah berpengalaman selama 40 tahun di industri kelapa sawit termasuk bekerja di Sinarmas Group selama 15 tahun dan sebelumnya bekerja di sektor kehutanan setelah lulus dari Fakultas Kehutanan, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Sebagai pemimpin, nilai-nilai yang diterapkan Teguh Patriawan di perusahaan juga terpancar kepada mitra kerja dan koleganya. Salah satunya, adalah ahli hukum kasus sawit dan perhutanan, Dr Sadino, yang memberikan testimoni.   

Sadino mengatakan, dirinya mengenal Teguh Patriawan sejak tahun 2009 atau lebih dari 13 tahun lalu. Dia menilai dari sisi tata kelola perusahaan perkebunan, Teguh Patriawan berupaya selalu memenuhi prosedur dan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan teliti.

"Secara pribadi saya menilai beliau mempunyai pendirian yang teguh sesuai namanya Teguh Patriawan. Dari sisi regulasi, saya melihat beliau selalu berusaha memenuhi prosedur peraturan dengan teliti," jelas Sadino dalam keterangannya, Kamis (17/2/2022). 

Dari sisi kemampuan bisnis, dia menilai Taguh Patriawan sangat cermat melihat peluang usaha. Terlihat dari langkahnya memasuki industri sawit 30 tahun lalu dan hingga saat ini permintaan terhadap CPO tetap tinggi dan diprediksi terus meningkat di masa mendatang.   

"Menurut saya, Pak Teguh sebagai praktisi kehutanan yang lahir dari era kejayaan kayu. Ternyata beliau mempunyai pandangan yang cermat bahwa kayu akan sunset, sehingga bisa melihat lebih jauh untuk prospek sawit. Saya kira pilihan yang tepat dari seorang rimbawan sejati bisa keluar dari kungkungan bahwa sawit akan dapat dikelola dengan mengedepankan lingkungan dan keberlanjutan. Sawit adalah menanam baru ambil hasilnya," papar Sadino.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Industri Sawit

Sadino menambahkan, pengalaman yang dimiliki oleh Teguh Patriawan menjadikan CEO NSS ini mampu menciptakan fondasi usaha kuat karena lahir dari pemahaman dan pengalaman di industri sawit.

Kemampuan bisnis ini ditopang oleh jiwa kepemimpinan dan manajemen kuat, sehingga memberikan motivasi dan semangat bagi karyawan untuk menghasilkan kinerja terbaiknya.

"Saya kira beliau mempunyai kapasitas sebagai pemimpin perusahaan yang mumpuni dan menciptakan fondasi usaha yang lahir karena memahami kegiatan usahanya yang didukung dari pengalaman lapangan," terang  Sadino.

Menurut Sadino, pengalaman Teguh Patriawan bekerja di sektor kehutanan membuatnya lebih peka terhadap kebutuhan lingkungan, baik untuk konservasi hutan, perlindungan satwa, serta memastikan bahwa kehadiran perusahaan memberikan perubahan positif bagi masyarakat sekitar terutama dari aspek sosial dan kesejahteraan ekonomi.

“Dalam industri perkebunan kan padat sumber daya manusia dan berdekatan dengan lingkungan masyarakat sekitar. Saya kira usaha perkebunan sawit sangat ideal dan ada aturan main yang jelas dalam pola kemitraan,” ujarnya lagi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.