Sukses

Lewat G20, RI Diharap Bisa Lobi Negara Maju Beri Rp 1.436 T Lawan Perubahan Iklim

Presidensi G20 di Indonesia dapat mendorong negara-negara maju menyediakan USD100 miliar atau setara Rp 1.436 triliun dalam rangka penanganan perubahan iklim.

Liputan6.com, Jakarta Direktur Center of Sustainable Development Columbia University, Jeffrey D Sachs mengharapkan, Presidensi G20 di Indonesia dapat mendorong negara-negara maju menyediakan USD100 miliar atau setara Rp 1.436 triliun (kurs 14.361 per dolar AS) dalam rangka penanganan perubahan iklim.

Dia mengatakan, negara maju telag membawa emisi karbon ke dunia dengan berbagai inovasi teknologinya hingga menyebabkan suhu global naik.

Di sisi lain, negara-negara maju tersebut tidak bersedia memenuhi komitmennya untuk menyediakan dana sebesar USD miliar sebagai pertanggungjawaban terhadap yang telah dilakukannya kepada dunia.

"Sekarang, kita memiliki kesempatan dengan kepemimpinan Indonesia di G20 untuk mengatakan ke negara maju bahwa kita tidak bisa mengabaikannya. Anda (negara maju) harus membantu membayarnya," katanya dalam Mandiri Investment Forum 2022 di Jakarta, Rabu (9/2).

Menurut Jeffrey dana sebesar USD100 miliar hanya satu persen dari pendapatan global yang masih sangat jauh dari total dana yang dibutuhkan untuk mengatasi perubahan iklim.

"Negara kaya lah yang membawa emisi ke dunia, tapi mereka tidak setuju untuk menyediakan 100 miliar dolar AS yang merupakan dari output dunia dan mereka belum menjawab janji mereka," tegasnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sediakan Dana

Oleh sebab itu, Indonesia sebagai Ketua Presidensi G20 harus mampu mendorong negara maju seperti China, Amerika Serikat, maupun Eropa untuk segera menyediakan dana tersebut.

Dia menegaskan kerja sama dan sinergi merupakan kunci utama dalam mengatasi isu perubahan iklim terlebih dengan mengkolaborasikan masing-masing potensi yang dimiliki oleh negara-negara maju.

"Mari kita minta mereka kerja sama dengan mendanai beberapa pembangunan-pembangunan hijau. Indonesia berteman dengan semua jadi ini bukan memilih satu dari lainnya. Kita tidak bisa lari dari perubahan iklim tapi kita bisa bersama dalam pendanaan," pungkas dia.

 

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.