Sukses

Harga Emas Dunia Naik Menanti Risalah Pertemuan FOMC

Harga emas dunia mendapatkan dukungan dari penghindaran risiko di pasar umum.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas berjangka diperdagangkan lebih tinggi dan mendekati posisi harian tertinggi di awal transaksi AS. Logam mulia mendapatkan dukungan dari penghindaran risiko di pasar umum.

Pedagang juga sedang menunggu rilis data yang merupakan risalah pertemuan FOMC Komite Pasar Terbuka Federal di Desember.

Melansir laman Kitco, Kamis (6/1/2021), harga emas berjangka Februari terakhir naik USD 7,30 menjadi USD 1.821,50 dan perak Comex pada Maret naik USD 0,149 menjadi USD 23,205 per ounce.

Laju data ekonomi AS meningkat pada pertengahan minggu, dengan risalah FOMC akan dirilis Kamis sore.

Di siis lain, laporan ketenagakerjaan nasional ADP, yang baru saja dirilis, menunjukkan kenaikan sebesar 807.000, jauh lebih tinggi dari perkiraan kenaikan 375.000.  Namun, pasar menunjukkan sedikit reaksi terhadap laporan tersebut.

Data lain yang keluar termasuk survei aplikasi hipotek MBA mingguan, IMP layanan AS, dan laporan stok energi cair mingguan DOE.

Pasar saham global sebagian besar lebih rendah semalam. Indeks saham AS mengarah ke pembukaan yang beragam ketika sesi hari New York dimulai.

Selera risiko telah sedikit surut. Omicron merajalela di AS dan negara-negara lain, yang menyebabkan kekhawatiran virus itu dapat kembali melumpuhkan ekonomi global.

Ada laporan bahwa anggota parlemen pemerintah AS telah membahas paket stimulus pandemi federal lainnya untuk bisnis yang masih dirugikan akibat dampak ekonomi dari virus tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

PMI dan Harga Minyak

Tercatat, indeks manajer pembelian komposit (PMI) zona Euro Desember berada di 53,3 dibandingkan dengan perkiraan untuk pembacaan 53,4 dan dibandingkan dengan angka November 55,4.

"Pasar luar" utama hari ini melihat harga minyak mentah berjangka Nymex mendekati stabil dan diperdagangkan di sekitar USD 77 per barel.

Indeks dolar AS lebih rendah pada awal hari ini. Hasil pada catatan Treasury 10-tahun AS saat ini mencapai 1,65 persen.

Imbal hasil obligasi AS telah meningkat selama tiga minggu dan telah melonjak besar minggu ini. Jangan kaget melihat kekhawatiran inflasi baru menghantam pasar dalam waktu dekat dan mengurangi selera risiko, karena imbal hasil obligasi kemungkinan akan terus meningkat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.