Sukses

Ratusan Rumah di Bromo Tengger Semeru Disulap Jadi Homestay

Program peningkatan kualitas rumah masyarakat dan pembangunan homestay di kawasan wisata super prioritas ini merupakan arahan dari Presiden Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan menyalurkan Program Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya untuk menyulap ratusan rumah masyarakat di Kawasan Stategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo Tengger Semeru (BTS) menjadi homestay untuk wisatawan.

Program peningkatan kualitas rumah masyarakat dan pembangunan homestay di kawasan wisata super prioritas ini merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR sejak tahun 2020 lalu.

"Kami ingin membantu masyarakat di kawasan wisata agar bisa bangkit kembali di masa pandemi ini," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid dalam keterangan tertulis, Jumat (5/11/2021).

Khalawi menerangkan, pembangunan homestay oleh Kementerian PUPR di 2020 lalu menyasar ke sejumlah lokasi yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Likupang. Sedangkan untuk 2021 lokasinya difokuskan di kawasan wisata di Bangka Belitung (Babel) Bromo Tengger Semeru (BTS), Wakatobi, Raja Ampat, dan Morotai.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penataan Lingkungan

Lebih lanjut, dia menuturkan, bantuan perumahan dari Kementerian PUPR ini hanya stimulus guna mendorong pemerintah daerah, pemerintah provinsi dan masyarakat untuk berkolaborasi menata lingkungannya.

"Ke depan kita akan buat Standar Operasional Prosedur (SOP) pengelolaan sarana hunian pariwisata ini termask kelembagaan ke depan. Bangunan Sarhunta ini jangan hanya dibangun saja tapi masyarakat dan Pemda harus mengelola dengan baik agar wisatawan yang berkunjung bisa nyaman menikmati keindahan alam di BTS ini," terangnya.

Kasubdit Wilayah II Direktorat Rumah Swadaya Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Chandra RP Situmorang, menjelaskan pada 2021 ini, Direktorat Jenderal Perumahan melaksanakan dukungan Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya yang dilaksanakan di KSPN BTS sebanyak 111 unit homestay, 9 unit Usaha Pariwisata Lainnya berupa tempat kuliner, toko atau workshop dan 310 unit Peningkatan Kualitas Rumah Tanpa Fungsi Usaha Pariwisata.

"Pelaksanaan Program Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya untuk Usaha Pondok Wisata pada Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo Tengger Semeru (BTS) di 4 Kabupaten yakni Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Lumajang," terangnya.

 

3 dari 4 halaman

Rincian Pembangunan

Berdasarkan data yang ada, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional, Kawasan Bromo Tengger Semeru masuk di dalam 10 Lokasi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional yang telah ditindaklanjuti oleh Direktorat Jenderal Perumahan pada Tahun Anggaran 2021.

Beberapa lokasi Program Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya berada di Kabupaten Malang dilaksanakan di Desa Gubukklakah sebanyak 18 unit (homestay), 66 unit Tanpa Fungsi Usaha Pariwisata, dan di Desa Ngadas sebanyak 14 unit (homestay), 1 unit Usaha Pariwisata Lainnya, 65 unit Tanpa Fungsi Usaha Pariwisata.

 

4 dari 4 halaman

Daerah Lain

Selanjutnya, di Kabupaten Pasuruan dilaksanakan di Desa Wonokitri sebanyak 12 unit (homestay), 35 unit Tanpa Fungsi Usaha Pariwisata dan desa Tosari sebanyak 15 unit (homestay), 45 unit Tanpa Fungsi Usaha Pariwisata.

Kabupaten Probolinggo dilaksanakan di Desa Ngadisari sebanyak 28 unit (homestay), 4 unit Usaha Pariwisata Lainnya, 34 unit Tanpa Fungsi Usaha Pariwisata dan Kabupaten Lumajang dilaksanakan di Desa Ranupani sebanyak 24 unit (homestay), 4 Unit Usaha Pariwisata Lainnya, 65 unit Tanpa Fungsi Usaha Pariwisata.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.