Sukses

Lonjakan Harga Komoditas hingga Penanganan Covid-19 Dongkrak Kinerja BUMN

Kinerja UMN membaik di semester I 2021 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Kinerja perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membaik di semester I 2021 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini terlihat dari kenaikan laba bersih BUMN yang mencapai 356 persen sepanjang semester I 2021 dibandingkan semester I 2020.

Kinerja baik ini tentu menjadi salah satu bukti, program perusahaan plat merah berhasil. Sekaligus juga diharapkan semakin membuat lapangan pekerjaan semakin banyak. Semakin untung semakin besar peluang melebarkan bisnis.

Ekonom Piter Abdullah, menilai salah satu yang mendorong kinerja perusahaan BUMN makin baik didukung beberapa faktor. Antara lain perbaikan harga komoditas, penanganan pandemi yang semakin baik, juga peningkatan di sektor kesehatan, telekomunikasi, yang berujung pada kenaikan kinerja. Misal BUMN sektor tambang, kinerja makin baik didorong kenaikan harga komoditas.

"Perkiraan saya kenaikan laba BUMN lebih disumbang oleh BUMN bank pemerintah, Pertamina, Telkom, dan BUMN kesehatan," ujar Piter di Jakarta, Selasa (19/10/2021).

Ia menilai, kenaikan kinerja selain karena faktor perbaikan pengelolaan, juga didorong sektor komoditas yang membaik di masa pandemi. Ia yakin, dengan perbaikan maka BUMN akan mempertahankan kinerja. Tak bisa juga dipungkiri, masih ada beberapa BUMN yang perlu diperbaiki.

"Termasuk juga indikator-indikator penyediaan lapangan kerja, dan sumbangsih terhadap kesejahteraan masyarakat. Mungkin yang paling bisa diapresiasi walaupun labanya tidak ada adalah program BBM satu harganya Pertamina serta keberhasilan BUMN Karya membangun berbagai infrastuktur," kata Piter

Kenaikan laba bersih BUMN yang mencapai 356 persen sepanjang semester I-2021 dibandingkan semester I 2020, tentu bisa dibaca ada perbaikan, namun juga jadi tantangan apakah akan terus mampu dipertahankan mengingat perbaikan kinerja lebih disokong perbaikan harga komoditas.

"Kenaikan itu bersifat adhoc karena kenaikan harga komoditas, karena adanya pandemi. Ketika harga komoditas turun, pandemi sudah usai, keuntungan BUMN bisa saja akan kembali turun," ucapnya.

Menurut dia, manfaat BUMN bagi masyarakat bukan dari keuntungan tetapi lebih dari perbaikan pelayanan. Bahkan ketika BUMN merugi bisa memberikan manfaat kepada masyarakat. Contohnya program BBM satu harga.

"Program ini program rugi bagi Pertamina, tapi sangat bermanfaat bagi masyarakat," katanya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pendapatan BUMN di Semester I 2021 Naik Rp 96,5 Triliun, Kinerja Melesat 356 Persen

Sebelumnya, kinerja keuangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatatkan pertumbuhan positif. Hal ini ditandai dengan peningkatan pendapatan dari semester I 2020 ke semester I 2021. Pada semester I 2021, pendapatan BUMN meningkat sebesar Rp 96,5 triliun.

Kinerja BUMN semester 1 pada 2021 juga meningkat 356 persen dibandingkan semester I pada 2020 lalu, bahkan lebih besar jika dibandingkan dengan Kinerja 2020.

Dalam menyambut kemajuan tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan terima kasih dan apresiasi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas transformasi yang sudah dijalankan perusahaan BUMN.

"Terlebih transformasi bisnis model dan penerapan operasional yang efisiensi serta akuntabilitas yang diterapkan mampu menaikkan penjualan dan peningkatan pencapaian pendapatan total seluruh BUMN," kata Erick Thohir dalam keterangan tertulisnya yang dikutip pada Sabtu (16/10/2021).

"Anugerah beruntun bagi kami. Sebelumnya, Kementerian BUMN meraih prestasi tertinggi dalam penerapan sistem merit yang dinilai Komisi Aparatur Sipil Negara. Transformasi ASN di Kementerian BUMN juga mendapat penghargaan dan hal ini membuktikan bahwa perubahan yang berjalan selama ini berada di jalur yang benar. Kami akan berusaha mempertahankan dan meningkatkan," sambung dia.

Disampaikan juga bahwa BUMN mengharapkan para direksinya tetap menjaga nilai kompetitif yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang terus dibangun pemerintah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.