Sukses

Karyawan Outsourcing Meninggal Usai Vaksin, Pegadaian Tunggu Investigasi

Liputan6.com, Jakarta - Karyawan outsourcing PT Pegadaian (Persero), Trio Fauqi Virdaus, meninggal dunia sehari setelah disuntik vaksin AstraZeneca. Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) sampai saat ini belum bisa memastikan apakah ada hubungan antara meninggalnya Trio dengan vaksin AstraZeneca.

Trio menerima suntikan dosis kedua vaksin pada 5 Mei 2021 di Gelora Bung Karno (GBK). Komnas KIPI merekomendasikan jenazah diautopsi untuk mengetahui penyebab meninggalnya pria berusia 22 tahun tersebut.

Terkait kejadian ini, Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan Pegadaian, Basuki Tri Andayani, mengatakan pihaknya menghormati proses yang sedang dilakukan Komnas KIPI. Oleh sebab itu, perusahaan tidak bisa banyak berkomentar terkait penyebab dan kapan hasil investigasinya keluar.

"Kami tentu ikut merasakan duka yang mendalam, karena kehilangan salah satu karyawan terbaik. Kami menghormati semua proses yang sedang dilakukan oleh Komnas KIPI," kata Basuki kepada Liputan6.com pada Rabu (12/5/2021).

Diketahui sebelumnya, pada 5 Mei 2021, dari 6.000 orang yang divaksin di GBK, peserta vaksinasi dari pegadaian ada 500 karyawan.

Pegadaian memang sengaja memprioritaskan para karyawan outsourcing agar bisa lebih cepat terbangun antibodi, sehingga bisa terlindungi dari ancaman virus Covid-19.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dalam Kondisi Sehat

Secara terpisah, ibunda Trio, Zakiah mengaku Trio sedang dalam keadaan sehat, sebelum dan saat sedang melaksanakan vaksinasi. Trio baru merasakan sakit kepala hingga badan linu setelah menjalani vaksin.

"Berangkat dalam keadaan sehat walafiat jadi saya tidak ada curiga apa-apa. Karena anak saya biasa aktivitas seperti itu," kata Zakiah saat bercerita dengan merdeka.com di kediamannya, kawasan Buaran, Jakarta Timur, Selasa, 11 Mei 2021.

Zakiah juga bercerita bahwa sejak kecil Trio tidak memiliki penyakit komorbid. Biasa hanya batuk pilek yang hilang jika minum obat parasetamol atau ke dokter. Biasa sembuh dalam waktu 1-2 hari.

"Tidak punya penyakit apapun selain batuk pilek itupun karena kehujanan. Biasa dikasih panadol atau parasetamol kalau enggak sembuh saya selalu ke dokter. Dari kecil enggak ada penyakit berat," katanya.

Sementara itu, Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Hindra Irawan Satari telah melakukan pengkajian terhadap kasus meninggalnya Trio Fauqi. Hasil kajian sementara, belum cukup bukti bahwa Trio meninggal karena vaksin AstraZeneca.

"Internal Komnas kemarin sore menyimpulkan bahwa belum cukup bukti untuk mengaitkan KIPI ini dengan imunisasi," kata Ketua Hindra saat dihubungi merdeka.com, Selasa, 11 Mei 2021.

Lantaran belum cukup bukti, Komnas KIPI melakukan investigasi lebih lanjut terhadap kasus meninggalnya pemuda asal Buaran, Jakarta itu. Investigasi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Komda KIPI DKI Jakarta. Bahkan, ia menyarankan untuk mengautopsi jenazah Trio.

"Masih perlu dilakukan investigasi lebih lanjut. Kalau ada hasil autopsi akan lebih tepat menentukan keterkaitan antara KIPI dengan imunisasi yang diberikan," ujarnya.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan belum menentukan jadwal autopsi jenazah Trio dan menyerahkan hal ini ke Komnas KIPI.

"Kita serahkan prosedurnya ke Komnas KIPI," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi. 

 

Reporter : Rifa Yusya Adilah

Sumber: Merdeka.com

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.