Sukses

Rupiah Tertekan Dipengaruhi Pasien Covid-19 Nyaris 1 Juta Orang

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Selasa ini.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Selasa ini. Salah satu sentimennya adalah jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang hampir menyentuh 1 juta kasus.

Mengutip Bloomberg, Selasa (26/1/2021), rupiah dibuka di angka 14.052 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.022 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.052 per dolar AS hingga 14.057 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 0,02 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.086 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.082 per dolar AS.

Aset berisiko mungkin akan mendapatkan sentimen negatif hari ini dari potensi waktu peluncuran stimulus fiskal AS yang memakan waktu lebih lama dari perkiraan serta kekhawatiran kenaikan kasus COVID-19 di dunia.

"Sentimen negatif mengenai jumlah kasus COVID-19, baik di dalam negeri maupun dunia masih menjadi kekhawatiran pelaku pasar uang sehingga menekan mata uang berisiko seperti rupiah," ujar Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra seperti dikutip dari Antara, Selasa (26/1/2021).

Ia menyampaikan bahwa data per Senin (25/1), kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia secara keseluruhan mencapai 999.256 orang dengan perincian 809.488 sembuh, 161.636 dalam perawatan dan 28.132 meninggal dunia.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sentimen AS

Ia menambahkan sentimen dari Amerika Serikat mengenai stimulus fiskal turut menjadi faktor yang menekan sejumlah mata uang di negara berkembang.

"Tadi malam pemimpin mayoritas senat AS dari partai Demokrat, Chuck Schumer mengungkapkan bahwa perilisan stilmulus fiskal AS mungkin memerlukan waktu yang lebih lama sekitar 1,5 bulan karena pemerintah menginginkan kesepakatan bersama antara dua partai. Ini memberikan sentimen negatif ke pasar," ucapnya.

Menurut dia, minimnya sentimen positif baik dari dalam dan luar negeri akan menahan laju rupiah ke area positif.

"Nilai tukar rupiah diprediksi akan bergerak di kisaran Rp14.000-Rp14.100 per dolar AS pada Selasa ini," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.