Sukses

Pesan Wapres ke PNS: Korupsi Perlambat Pertumbuhan Ekonomi

Integritas lembaga maupun PNS harus dijaga dan ditegakkan sebagai formula mencegah terjadinya korupsi.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma'aruf Amin mengatakan, reformasi birokrasi menjadi salah satu agenda pemerintah yang harus diwujudkan. Keberhasilan reformasi birokrasi, salah satunya, didukung oleh integritas aparatur negara dalam menjalankan tugasnya.

Dirinya mengingatkan para aparatur sipil negara (ASN) atau Pegawai Sipil Negara (PNS) untuk mematuhi ukuran integritas ASN, berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014.

"Pertama, kejujuran. Pegang kuat sebagai satu nilai dasar yang harus dimiliki, diyakini dan diimplementasi dalam pelaksanaan tugas," ujar Ma'aruf dalam tayangan virtual Apresiasi dan Penganugerahan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM 2020, Senin (21/12/2020).

Yang kedua ialah kepatuhan terhadap Undang-Undang. Sikap ini, jelas Ma'aruf, harus didukung dengan moral dan tanggung jawab yang baik.

Lalu ketiga ialah kemampuan bekerja sama. "Tingkatkan kerja kolaboratif dan profesional untuk menghasilkan kinerja terbaik," ujarnya.

Keempat, pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara. Ma'aruf mengimbau agar para ASN memberikan layanan terbaik mereka dan mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi atau kelompok.

Jika integritas ini ditegakkan, maka korupdi yang merugikan negara bisa dicegah.

"Integritas lembaga maupun aparat harus dijaga dan ditegakkan sebagai formula mencegah terjadinya korupsi yang merugikan negara karena dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi, menurunkan daya saing dan investasi, meningkatkan kemiskinan serta ketimpangan pendapatan," jelasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Wapres Ma'ruf Amin Ajak PNS Terus Gali Inovasi

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PANRB) menginisiasi ajang Anugerah ASN 2020 pada Senin, 14 Desember 2020. Penghargaan ini diberikan kepada PNS untuk tiga kategori, antara lain PNS Inspiratif, Pejabat Pimpinan Tinggi (PPT) Teladan dan The Future Leader.

Pada kesempatan tersebut, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengucapkan selamat kepada para penerima penghargaan Anugerah ASN 2020. Ia berpesan kepada seluruh PNS agar secara aktif untuk terus melakukan inovasi, menggali gagasan baru yang kreatif, mencari model bisnis yang memiliki nilai tambah, dan mengelola cara kerja baru yang berkelanjutan (continuous improvement).

"Dalam alam kompetisi yang ketat, hanya birokrasi dan ASN yang bekerja secara inovatif yang akan mampu bersaing dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat," ujar Ma'ruf Amin dalam sambutannta di Anugerah ASN 2020, Senin (14/12/2020).

Menurutnya, kemajuan suatu bangsa didukung oleh SDM yang unggul dan berkualitas, sehat, berdaya saing, dan berakhlak mulia. SDM unggul salah satunya berasal dari PNS yang mengemban tugas sebagai perencana, pelaksana, serta pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional.

Hal ini membuat PNS memiliki peran strategis dalam mengantarkan Indonesia menuju birokrasi berkelas dunia. Untuk itu, ia mengutarakan, Anugerah ASN 2020 dapat dijadikan momentum untuk mendorong PNS terus berinovasi dan membuktikan kontribusi yang nyata bagi kemajuan bangsa.

"Saya harapkan kepada seluruh penerima penghargaan agar terus menginspirasi dan berinovasi memberikan karya-karya terbaiknya kepada bangsa dan negara," kata Ma'ruf Amin.

Ma’ruf Amin juga berpesan, praktik-praktik terbaik harus ditemukan dan digali untuk dapat dijadikan standar kompetensi dan layanan yang dapat diaplikasikan secara regional maupun nasional. Itu dilakukan melalui transfer pengetahuan dan berbagi pengalaman.

"Pusat-pusat keunggulan dan inovasi birokrasi harus terus dikembangkan oleh PNS untuk mewujudkan birokrasi kelas dunia," imbuh Ma’ruf Amin.

3 dari 3 halaman

Infografis Deret Panjang Anggota DPR & DPRD Terjerat Korupsi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.