Sukses

Tips Kelola Keuangan di Tengah Pandemi Covid-19

4 saran keuangan dari ahli finansial terhadap kliennya di tahun 2020

Liputan6.com, Jakarta Resesi akibat dari pandemi Covid-19 telah mengubah begitu banyak tujuan finansial dan kebiasaan dari begitu banyak orang. Keadaan ekonomi yang sempat membaik, sekarang pun nampaknya kembali terpuruk dengan jutaan orang masih mengalami PHK dari perusahannya.

Di saat yang bersamaan pun, angka kasus baru di beberapa negara masih terus meningkat, tidak terkecual di Indonesia sendiri. Begitu banyak ketidakpastiaan finansial yang menimpa banyak pihak, oleh karena itu berikut ini adalah 4 saran keuangan dari ahli finansial terhadap kliennya di tahun 2020, seperti melansir CNBC, Minggu (21/11/2020).

1. Tentukan Tujuan

Ken Thompson, kepala dari TD Bank, menyatakan bahwa walaupun tahun 2020 menghadirkan begitu banyak ketidakpastian kepada semua orang, tetap penting untuk seseorang terus memikirkan rencana 10- 15 tahun kedepan. Dirinya menyarankan untuk jangan pernah berhenti memikirkan rencana-rencana tersebut, selama masih belum berubah maka terus fokuskan tabungan finansial kepada tujuan akhir tersebut.

"Kita memang berada di kondisi roller coaster sekarang. Tetapi realita sebenarnya kita mungkin juga pernah melewat imasa-masa sulit lainnya."

Bukan sesuatu yang aneh untuk seseorang perlu memikirkan ulang arah tujuan atau mimpi kehidupannya. Thompson menyarankan bahwa saat ini seseorang perlu melakukan sesuatu yang bisa membuat pikirannya tenang. Dirinya juga menambahkan untuk prioritaskan hal yang membuat kamu nyaman terlebih dahulu.

2. Fokus Kepada Hal yang Bisa di Kontrol

Sarah Behr, seorang perencana finansial dan pemilik dari Simply Financial Planning, menyarankan untuk mengotomatisasi semua pembayaran-pembayaran tagihan seperti biaya sewa, KPR dan lain-lain jika memungkinkan. Karena dengan begitu, kamu tidak perlu pusing-pusing lagi, karena tagihan-tagihan tersebut sudah terbayar secara otomatis.

Behr juga menyatakan bahwa penting untuk seseorang memikirkan rencana "akhir kehidupan".

"Seseorang harus mempunyai surat warisan, surat kuasa keuangan dan arah keuangan kesehatan yang jelas," ujar Behr. "Hal ini perlu dipikirkan, entah itu kalau misalnya kamu hanya tinggal dengan seorang kucing, atau tinggal dengan sebuah keluarga." tambah Behr.

Sementara banyak orang sudah familiar dengan warisan, tapi mempunyai surat kuasa keungan dan arah keuangan kesehatan yang jelas juga sama pentingnya jika misalnya kamu sakit ataupun lumpuh. Dengan begitupun, orang orang yang disayangi bisa mempunyai akses kepada akun keungan dan bisa membuat keputusan medis untuk kamu.

 

 

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dana Darurat

3. Pikirkan Keputusan Mendadak

Pasar dari properti memang belakangan ini sangat diminati di tahun 2020, dengan banyaknya pekerja menjual rumahnya di kota-kota besa runtuk pindah kepada kawasan pinggiran kota.

Tetapi Behr berpendapat bahwa aktifitas membeli dan berpindah properti harus tetap dilakukan secara hati-hati. Hanya karena tingkat hipotek sekarang ini rendah, tidak berarti dengan mudah membuat seseorang untuk membeli sebuah rumah atau memilikinya di masa depan nanti.

"Pikirkan bagaimana kondisi keuangan kamu dan pertanyakan apakah kamu masih bisa menemui tujuan akhir dengan pembayaran proprerti kamu yang baru?"."Atau apakah pembayaran DP rumah baru justru nantinya menjadi beban finansial atau apakah kamu masih mempunyai cukup tabungan untuk hal itu." kata Behr

Behr juga mengingatkan untuk orang-orang yang mulai memutuskan untuk berpindah ke tempat-tempat pinggiran kota memikirkan lowongan pekerjaan. Behr menkhawatirkan nantinya orang akan menyesali keputusannya karena justru kesulitan mencari pekerjaan yang baru.

4. Cari Peluang

Walaupun memotong sebuah pengeluaran tidak akan bisa menyelesaikan semua masalah, tapi sekarang merupakan sebuah kesempatanuntuk memikirkan ulang rencana pengeluaran uang dan buat prioritas baru, tulis Danielle Schultz, seorang perencana finansial bersertifikasidari Illinois.

Menurut Schultz kategori keuangan yang gampang untuk dipotong adalah hal-hal seperti, makan di restoran, jalan-jalan dan pengeluaran untukanak-anak.

"Sekarang merupakan waktu yang tepat untuk melakukan sebuah refleksi untuk membentuk sebuah target dan membatasi pengeluaran kategori diskresioner di masa depan," tulis Schultz

"Seseorang harus mengerti betul pengeluarannya, gaya kehidupan seperti apa yang cocok bagi kamu?", tambah Schultz

 

Reporter: Yoga Senjaya Putra

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.