Sukses

China akan Jadi Juara dalam Pemulihan Ekonomi di Dunia

Negara ini, menjadi salah satu negara adikuasa yang diprediksi bisa menghindari resesi ekonomi pada tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta Saat hampir seluruh negara di dunia masih kesulitan untuk bisa membangkitkan kondisi ekonominya akibat pandemi Covid-19, China justru dinilai akan menjadi pemimpin dalam pemulihan ekonomi.

Negara ini, menjadi salah satu negara adikuasa yang diprediksi bisa menghindari resesi ekonomi pada tahun ini. Pendapatan Domestik Bruto (PDB)[ China ](global "")diperkirakan tumbuh 1,6 persen pada tahun ini, di saat ekonomi global secara keseluruhan terkontraksi 5,2 persen, menurut proyeksi Bank Dunia.

Melansir laman CNN, Senin (12/10/2020), pertumbuhan dan pemulihan ekonomi yang cepat dinilai merupakan faktor dari kebijakan lockdown yang ketat, serta langkah tracking kepada penderita virus Covid-19.

Kebijakan tracking yang dilakukan Pemerintah Cina, dinilai bisa memperlambat dan menghentikan penyebaran Covid-19 dengan cepat.

Selain itu, kebijakan untuk menghentikan pembangunan proyek besar-besaran dan pemberian insentif untuk belanja kebutuhan negara dalam penanganan pandemi, dinilai juga sangat membantu pemulihan ekonomi Cina.

Pada akhir tahun, kontribusi PDB China terhadap global kemungkinan akan naik sekitar 1,1 poin persentase. Itu lebih dari tiga kali lipat pangsa yang diperoleh pada 2019.

Sebaliknya, Amerika Serikat dan Eropa justru mengalami penurunan. Secara keseluruhan, ekonomi China diperkirakan bernilai sekitar USD 14,6 triliun pada akhir tahun 2020, kira-kira setara dengan 17,5 persen dari PDB global.

Larry Hu yang merupakan kepala ekonom dari Macquire Group menyatakan, bahwa pertumbuhan finansial Cina yang pesat akan berperan penting dalam pemulihan ekonomi global.

"Pertumbuhan di China sudah jauh lebih cepat dan kuat jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi global," jelas Larry.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tantangan

 

Walaupun pemulihan dan pertumbuhan ekonomi Cina dipuji oleh beberapa pihak, beberapa tantangan di masa depan nampakanya tetap tidak bisa dihindari. Tantangan ini pun khususnya tertuju untuk wilayah bagian negara yang tingkat ekonomi penduduknya rendah.

Menurut laporan analis Fitch Rating, seperti negara global lainnya, populasi dengan tingkat ekonomi yang rendah berkemunkinanakan masih terus terdampak dari pandemi Covid-19 ini.

Alasannya, karena pasca pandemi Covid-19, pendapatan populasi dari lingkungan pedesaan dan pekerja migran turun sebesar 7 persen. Lebih dari 100 juta penduduk yang cocok dengan deskripsi tersebut, biasanya bekerja pada sektor konstruksi, manufaktur dan sektor vital lainnya.

Selain itu, Louis juga menyatakan, tensi dagang antara Cina dan Amerika juga tidak bisa disepelekan. Walaupun aktivitas dagang, setidaknya untuk saat inimasih bertumbuh.

 Reporter: Yoga Senjaya Putra

Sumber: Merdeka.com

3 dari 3 halaman

Saksikan video di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Negara dengan penduduk terbanyak di seluruh dunia. Negara ini telah berganti nama menjadi Republik Rakyat Tiongkok.
    Negara dengan penduduk terbanyak di seluruh dunia. Negara ini telah berganti nama menjadi Republik Rakyat Tiongkok.

    China

  • Ekonomi adalah ilmu tentang asas-asas produksi, distribusi, dan pemakaian barang-barang serta kekayaan.

    ekonomi

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19

  • Internasional