Sukses

Sempat Terhenti, Proyek Tol Serang-Panimbang Ditargetkan Rampung Mei 2021

Jika lolos uji coba, maka jalan tol Serang-Panimbang baru bisa dilewati oleh masyarakat umum pada Agustus 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Ruas tol Serang-Panimbang (Serpan) yang diinisiasi oleh Presiden Jokowi, di targetkan rampung pada Mei 2021 mendatang. Kemudian, dilakukan uji kelayakan selama dua bulan. Jika lolos uji coba, maka baru bisa dilewati oleh masyarakat umum pada Agustus 2021.

Pembangunan tol Serpan diinisiasi Jokowi pada Februari 2015. Jalur darat itu dibangun Jokowi untuk mendukung perekonomian dan pariwisata masyarakat Banten, hingga ke wilayah Selatan.

"Perkembangan terkini terkait konstruksi, untuk seksi satu, dari Serang-Walantaka-Rangkasbitung, sepanjang 26,5 km, pekerjaan konstruksinya sudah 72 persen dan kita berharap Insha Allah di bulan Mei 2021 seksi satu selesai 100 persen. Seksi satu Insha Allah kita targerkan selesai Mei 2021, kemudian ada uji coba, kelayakan operasional dua bulan, diperkirakan bisa di operasikan Agustus 2021," kata Manager Capital dan Umum PT Wijaya Karya (Wika) tol Serang-Panimbang (Serpan), Bambang Yogaswara, ditemui di Kota Serang, Banten, Kamis (09/07/2020).

Ruas tol Serpan pembangunannya di bagi tiga seksi, seksi I sepanjang 26,5 km mencakup Serang-Walantaka-Rangkasbitung, kemudian seksi II sepanjang 3,7 km mencakup Rangkasbitung-Cileles, keduanya menjadi tanggung jawab BUJT. Selanjutnya seksi III mencakup Cileles-Panimbang sepanjang 33 km hang menjadi tanggung jawab pemerintah untuk membangunnya.

"Seksi II dan III pekerjaannya di rencanakan di mulai September 2020 dan memakan waktu 24 bulan atau dua tahun, selesai diperkirakan September 2022. Pekerjaan konstruksi nya berbarengan antara seksi III dan III. Seksi III konsruksi nya ada di pemerintah," terangnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sempat Terhenti

Pembangunannya sempat terhenti pada bulan April 2020 lalu, lantaran ada satu pegawai kontraktornya yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19. Agar tidak terjadi penularan, pekerjaan dihentikan sementara waktu selama dua pekan.

"Di bulan April, ada salah satu pekerja kontraktor terindikasi PDP, sesuai protokol kesehatan, pekerjaan di hentikan dua minggu dan 21 April pekerjaan di mulai lagi. Sekarang sudah berjalan normal," jelasnya.

Perlu diketahui bahwa kebutuhan lahan jalan tol itu mencapai 785 hektare, yang melewati 59 desa dan kelurahan, 14 kecamatan, hingga melalui empat kabupaten dan kota di Banten.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.